Tiba-tiba Gulf merasakan tepukan di punggungnya. Dia tidak sulit menebak siapa itu. Itu dari sahabatnya, Bright.
"Hei, Gulf! Selamat na!"
"Jangan mengejutkanku ?!" Gulf marah. Dia mencoba pakaian untuk pernikahannya hari ini di kamar. Dia tidak tahu sejak kapan Bright dan juga Win memasuki ruangan sampai Bright memutuskan untuk mengejutkannya seperti itu.
"Haha maaf. Ngomong-ngomong, kami akan kembali dulu na. Kami sudah selesai membantu dan sepertinya semuanya sudah selesai. Aku sangat bahagia untukmu, Gulf" kata Bright.
"Iya, aku juga. Selamat na, Ai'Gulf" ucap Win.
Gulf tersenyum. Dia sangat bersyukur memiliki teman-teman seperti mereka yang akan selalu ada untuknya melalui hari-harinya di Australia. Tiba-tiba, dia merindukan Saint.
"Kapan Saint akan datang?" Tanya Gulf sambil meletakkan kembali tuksedo putih di lemari.
"Dia bilang dia akan datang terlambat. Tapi dia akan memastikan untuk sampai di sini dengan Sir -... maksudku P'Zee sebelum pernikahanmu" jawab Bright.
“Urgh. Tiba-tiba lidahku melilit saat aku memanggil Sir Zee dengan sebutan P'Zee. Rasanya canggung hahaha”
Bright bersama Gulf tertawa. Gulf setuju karena dia juga canggung memanggil Sir Zee sebagai P'Zee.
"Apa yang bisa kita lakukan? Dia akan segera menjadi suami Saint jadi kita tidak perlu bersikap terlalu formal padanya lagi" kata Gulf.
"Tiba-tiba, aku merasa sangat iri pada kalian berdua. Aku juga ingin menikah!" Kemudian dia menoleh ke arah Win dengan harapan tinggi. Dia memegang tangan Win sebelum berkata,
"Win, ayo kita segera menikah na? Aku tidak ingin kalah dari mereka"
Tidak tahu apakah itu lelucon atau apa, tapi itu membuat Win menjadi sangat malu memikirkan menikahi Bright, kekasihnya dan sekarang, pacarnya. Dengan Bright melamarnya dengan cara yang tidak romantis di depan Gulf, membuat wajah Win tersipu begitu keras.
Gulf memandangi pasangan baru di depannya. Dia sangat senang saat Bright menemukan seseorang yang bisa dia cintai dan juga dia bisa menerima cinta dari kekasihnya.
"Kenapa kamu seperti ini ~ ..." rengek Win karena merasa tidak nyaman bagi Gulf untuk menyaksikan Bright menempel padanya.
Gulf terkekeh dengan interaksi mereka.
"Cukup dengan itu. Kalian harus pergi sehingga kalian bisa menghabiskan waktu berdua saja. Aku tidak ingin melihat kalian mesra di depanku" kata Gulf dengan nada sarkastik.
"Baik! Menurutmu tidak sulit bagiku untuk melihatmu dan P'Mew bertingkah seolah hanya kalian yang ada di dunia ini. Biarlah aku yang mengatur keinginanku dengan bayiku" jawab Bright sambil berpegangan pada lengan Win.
"Oke sekarang jangan berkelahi. Gulf, kita akan pergi na. Jika kamu membutuhkan sesuatu kamu bisa memanggil kami. Kita akan pergi dulu" sela Win karena dia tidak ingin kedua sahabat itu bertengkar lagi di depan dia.
"Oke bye!" Kata Gulf. Kemudian, Win menyeret Bright keluar ruangan meninggalkan Gulf sendirian di kamar itu.
Tiba-tiba, Gulf merindukan calon suaminya, Mew. Sebuah ide muncul di benaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Brother
Fanfiction[ WARNING: Heavy Angst, Drama, Explicit Mature Contents ] Mew dan Gulf adalah saudara kandung. Mereka sangat mencintai satu sama lain. Mew adalah saudara yang sangat protektif terhadap Gulf sementara Gulf sangat suka diperlakukan seperti bayi ole...