Extra Part 2

7.5K 350 13
                                    

Ada yang kangen ceritanya Gendhis dan Arnesh????

Extra part ke dua ini kayanya bakal bikin banyak orang menanti Extra part ke tiga deh...

Selamat Membaca...

----------------------------------------------------------------

Menunggu adalah hal yang paling tidak Arnesh sukai. Apalagi menunggu dalam waktu berjam-jam, sungguh membuang-buang waktunya. Sebagai seorang pengusaha, bagi Arnesh waktu adalah emas. Dia dari kecil dididik untuk tidak pernah membuang-buang waktunya. Apalagi untuk menunggu dalam waktu yang lama. Banyak hal yang bisa Arnesh kerjakan daripada harus duduk diam tanpa melakukan apapun kecuali memainkan ponsel dan berkali-kali melihat jam.

Tapi hal itu tidak berlaku untuk saat ini. Arnesh membuang prinsipnya sebagai seorang pengusaha itu. Sudah hampir seharian Arnesh menunggu seseorang di lobi sebuah kantor. Arnesh ingin dan harus menemui orang yang kemarin membuatnya terpaku hingga tidak bisa bicara sama sekali. Penantiannya ini tidak akan berarti apa-apa setelah nanti Arnesh bertemu dengan orang itu. Semua akan terbayar dengan sesuatu yang sangat amat berharga untuk Arnesh.

Arnesh melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Entah sudah berapa kali Arnesh melakukan hal yang sama. Sudah pukul 4 sore, seharusnya sebentar lagi dia keluar dari ruangannya karena jam kantor sudah berakhir. Karyawan kantor itu pun beberapa orang sudah mulai beranjak keluar dari kantor untuk pulang. Arnesh masih tetap setia duduk di sofa tunggu di lobi kantor itu. Arnesh sangat yakin hari ini dirinya akan bertemu dengan dia.

Arnesh berdiri dengan cepat ketika netranya menangkap soksok yang dikenalnya melewati lobi. Bukan, dia bukan orang yang dinantinya. Tapi Arnesh yakin orang itu bisa membantunya.

"Ayu!"

Merasa dipanggil namanya, Ayu menghentikan langkah dan seketika matanya membulat ketika mendapati Arnesh berjalan menghampirinya.

"P-pak Arnesh!" Ayu terperangah "K-kok bapak bisa di sini?"

"Kamu kerja di sini?" Arnesh balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Ayu.

Dengan ragu Ayu menggeleng pelan "S-saya... S-saya ada kerjasama sama perusahaan ini."

"Ooh!" Arnesh mengangguk paham "Berarti kamu kenal kan sama pimpinan perusahaan ini?"

"S-saya... " Ayu bingung harus menjawab apa. Sungguh dia tidak menyangka jika dirinya akan bertemu dengan Arnesh di sini.

"Saya mau ketemu pimpinan perusahaan ini! Kamu bisa bantu?" pinta Arnesh.

"Emmm... G-gimana ya?"

Arnesh tau Ayu hanya berpura-pura tak yakin. Arnesh yakin Ayu sudah tahu jika kemaren pria itu telah bertemu dengan pimpinan perusahaan ini dan Ayu juga pasti tahu jika Arnesh sudah tahu siapa pimpinan Ganesha Property ini.

"Aku harus ketemu dia, Yu!" mohon Arnesh "Aku udah lama mau ketemu dia. Ada yang harus aku omongin sama dia. Sesuatu hal yang seharusnya udah sejak lama dia tau."

Ayu menatap lekat manik mata Arnesh. Dia tahu cepat atau lambat ini semua akan terjadi. Sejenak Ayu mempertimbangkan permintaan Arnesh sebelum akhirnya Ayu mengangguk. Tentu saja Arnesh langsung tersenyum lebar.

"Emang seharusnya kalian ketemu. Kalian harus selesaiin apa yang belum selesai di antara kalian!"

***

Arnesh benar-benar tidak percaya hari ini dia akan bertemu dengan dia lagi. Setelah sekian lama Arnesh putus asa dan membiarkan dirinya hidup dalam kesedihan tak berujung semenjak dia datang ke makam yang di atasnya terukir jelas nama orang yang kini berhadapan dengan Arnesh di sebuah kafe tak jauh dari kantor Ganesha Property.

My Perfect Boss [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang