06. Bimbang

1.2K 74 4
                                        

"Bingung, harus cuek kah, apa harus peduli dengan posisi sekarang?"

~ Dirgantara ~


"Gue, mau disini!!" kata murid baru tersebut, yang ingin menduduki tempatnya Gladista.

"Enak aja, ini punya gue!!" bentak Gladista tak kalah seru.

"Gue mau disini, deket Dirga! Paham!!"

"Lo itu bukanya... Lo Kerlyn?" tanyanya.

"Baru nyadar lo hah!!"

"Pindah gak? ini tempat gue!!" Gladista yang emosi langsung menarik-narik lengan baju Kerlyn.

"Heh, baru masuk aja lo udah menjeng ya. Ini punya Gladista!!" Intan ikut membantu Gladista.

"Lo siapa hah? temennya dia, buat apa bantuin dia? dia itu perebut tau gak?!" kata Kerlyn menatap Intan tajam.

"Apa maksud lo hah?" tanya Gladista mendekati Kerlyn.

"Lo gak tahu, apa pura-pura?" Kerlyn masih saja berdiri di tempat Gladista, lalu ikut mendekat juga.

"Apa-apaan sih lo, pergi sana!!" Crista yang sudah kehabisan kesabaran langsung mendorong Kerlyn sampai terjatuh kena kursi.

"Kurang ajar!!" Kerlyn berdiri dorong balik Christa.

"Maksud lo apa? ikut-ikutan dorong, mau ribut lo sama gue?" Christa dengan Kerlyn pun akhirnya ribut dengan hebat.

"Udah-udah, gue duduk di depan aja. Kebetulan Dimas gak berangkat kan, jadi nanti Dimas suruh pindah di belakang!" Mereka tahu maksud Gladis, di banding mereka terus ribut. Lebih baik Gladis mengalah.

Kebetulan Dimas gak berangkat, jadi disini lah Gladista duduk. Di depan urutan barisan ke tiga sampingnya Dirga. Sedangkan, Dirga pun hanya duduk tenang, jelas-jelas dia Ketua Kelas, tapi apa? gak ada tanggung jawabnya sekali. Muridnya lagi ribut bukannya di pisahin, malah di diemin.

Gladis pun hanya duduk diam, sedangkan Kedua Sahabatnya masih ribut sama Kerlyn. Gak mempan juga Gladis ngalah. Tapi ia juga kepikiran dengan kata-kata Kerlyn. Perebut? apa maksud kata itu, apa Gladista perebut, tapi perebut apa coba.

Beginilah jika overthinking, memikirkan hal yang ganjal ini tanpa henti, terkadang pun pengin cepet-cepet cari tahu terus sslesai, kan beres.

Semua murid yang berada di dalam kelas pun, ikut terusik dengan perkataan Kerlyn, yang katanya Gladista perebut. Ya mereka pada bertanya-tanya perebut apakah Gladista, pagi hari rasanya siang, udah panas aja bawaanya.

Seketika keributan bertambah rame, Dirgantara akhirnya menggebrak meja sekeras-kerasnya. Sampe-sampe semua murid pada kaget, dengan gebrakan meja yang di lakukan Dirga. Gladis pun kaget juga, tapi ternyata dia punya cara sendiri untuk jadi ketua.

Brak!!

"Bisa diam gak! Ini sekolah bukan pasar!! BUBAR SEMUA!!" Dirga membentak dengan suara yang keras. Sungguh ini refleks, karena ia benci berisik. Jadilah ia menggebrak mejanya sendiri.

Garran dan Joval yang baru saja memasuki kelas pun bertanya-tanya. Ada apa ini kenapa rame sekaligus pada ribut? dan waktu mereka melihat Dirga menggebrak meja, langsung sunyi kayak kuburan. Ya mereka, dari tadi udah berangkat, tapi langsung ke kantin, jadilah mereka ketinggalan info deh.

MAAF, GLADISTA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang