Part 25 : Sayang

28 7 0
                                    

“Janji sebelum aku sadar” ucap Karry menoleh ke arah Joyce. Joyce lagi-lagi bingung. Ia benar-benar tak tahu telah berjanji apa pada Karry.

“Dari mana aku berjanji di saat kau tidak sadar? Kalau ada pun, dari mana kau mengetahuinya sedangkan kau tidak sadarkan diri”

“Tuhkan selalu. Kau berjanji jika aku sudah sadar kau akan memanggil dengan panggilan itu.”

Joyce berpikir sejenak.

Apa yang telah aku katakan disaat dia belum sadar? Dan kenapa dia mengetahui itu sedangkan aku tidak tahu? ~Batin Joyce.

Satu detik..

Dua detik..

Oh! Jangan bilang... Sebutan itu.. aku ga serius dengan ucapanku.. astaga, kenapa dia mengetahuinya? Jangan-jangan dia udah sadar saat aku mengatakan itu.. ~Batin Joyce.

“Sudah mengingatnya?” tanya Karry ketus.

“Eh..umm..i.iya sudah. Ta..tapi kenapa kau mengetahuinya? Jangan bilang kau sudah sadar saat itu?” ucap Joyce gugup dan penuh selidik.

“Eh.. A..aku. Aku memang sudah sadar, Cuma..”

“Cuma apa?” tanya Jackson memancing sambil menyeringai.

Karry memandang Jackson tajam. Kemudian ia memandang ke arah Joyce. “Aku memang sudah sadar saat itu, tapi mataku tidak bisa dibuka. Aku cuma bisa mendengar doang” ucap Karry beralasan dan tersenyum kikuk.

Joyce menggeleng pelan. Ia bingung kenapa Karry bisa berubah manja seperti ini.

“Ayo panggil aku dengan sebutan itu. Habis itu aku baru makan” ucap Karry dengan nada dimanja-manjakan.

Jackson berkerut bingung. Ia sedari tadi terus mendengar Karry mengatakan 'sebutan, sebutan, sebutan' tapi ia tidak tahu sebutan apa yang dimaksud Karry. Ia ingin bertanya, tapi sedari tadi ia lupa dan baru mengingatnya kembali saat Karry menyebutkannya ulang.

“Lah, yang mau makan kan elu, kenapa harus merepotkan Joyce? Lagi pula, sebutan apa yang kau maksud?” tanya Jackson menatap Karry jengah.

Kenapa tidak? Sedari tadi Karry terus-terusan bersikap manja pada Joyce. Ia jijik melihat Karry yang seperti itu. Kalau bukan karna dia yang baru siuman, mungkin wajah Karry yang tampan dan diimut-imutkan itu, jadi tak berbentuk ditangan Jackson.

Karry balas menatap Jackson datar. “Kau akan tau, saat pacarku menyebutkannya”

“Bukan begitu, sayang?” Ucap Karry mengerlingkan matanya.

Joyce mendongakkan kepalanya menatap Karry. Ia tersenyum kikuk. Ia beralih memandang Jackson yang sedang menatapnya dengan penuh tanda tanya. Ia menghela nafas pelan. Ia kembali memandang Karry dan berusaha tersenyum manis. Karry yang melihat senyuman itu pun ikut tersenyum.

Yeay.. sebentar lagi aku akan mendengarnya. Hayolah babe, sebutkan sekarang. Aku ingin mendengarnya. ~Batin Karry.

Huft.. mau tidak mau aku harus menyebutkannya. Ini juga kesalahanku sendiri. Tapi mau bagaimanapun juga dia pacarku. Emang seharusnya juga kan aku memanggilnya sayang? Cuma.... entah kenapa aku merasa malu jika memanggilnya sayang di depan Jackson. Karena ini pertama kalinya juga aku memanggilnya 'sayang' ~Batin Joyce.

“Iya sayang” ucap Joyce dengan penuh penekanan.

Seketika raut wajah Karry berubah cemberut. Ia memanyunkan bibirnya.

“Kok ngomongnya ditekan sih?” ucapnya menatap Joyce kesal. “Tidak bisakah, menyebutkannya dengan penuh kasih sayang?”

Joyce berusaha tenang.

You're Mine {TAMAT} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang