Part 35 : END

100 7 0
                                    

"Apa?! Ga mungkin! Ken.. baik aku pulang sekarang"

Joyce segera memutar roda kursi rodanya. Ia bergegas mengambil beberapa pakaian di dalam lemarinya.

"Sayang? Kenapa?"

Karry memasuki kamar  Joyce dan menatapnya bingung.

"Aku harus pulang ke China"

"Loh kenapa? Ada masalah?"

"Jenny masuk rumah sakit, ia kecelakaan. Nenek telfon aku tadi, nenek bilang, Jenny mau bertemu aku"

...

"Nek"

Wanita paruh baya yang dipanggil Joyce dengan sebutan nenek itupun menoleh dan dengan segera memeluk Joyce. Tampak matanya berkaca-kaca.

"Gimana keadaan Jenny nek?"

Nenek itu menoleh ke belakang Joyce dimana ada Karry disitu.

"Nenek" Karry tersenyum ramah.

Nenek hanya mengangguk dan membalas senyumannya.

"Dia bilang mau ketemu kamu. Didalam sana, ada papa mama. Nenek sengaja tunggu disini karena nenek tahu, kamu akan datang"

"Ayo masuk!"

Dum..

"Jenny"

Jenny yang terbaring lemah dengan sekujur tubuh yang dipenuhi luka menoleh pelan ke arah sumber suara.

Elise yang matanya sudah membengkak menatap Joyce dengan tatapan yang sulit diartikan begitu dengan Owen.

Mata Joyce berkaca-kaca. Hatinya terasa sakit melihat adiknya seperti ini. Ia menggenggam tangan Jenny.

"Jenny... Kenapa?"

Mata lemah Jenny tampak basah.

"K..kak.. a..aku mau.. minta maaf.. aku jahat.. aku udah membuat kakak lumpuh seperti ini.. dan ini balasan yang harus aku jalani.. aku.. aku hanya ingin ketemu kakak untuk.. untuk minta maaf. Aku.. aku takut kakak ga mau maafin aku. Aku ikhlas dapati ini semua.. aku ga pantes hidup lagi.."

"Jenny! Kamu ngomong apa sih?! Kamu jangan ngomong gitu! Kakak udah maafin kamu. Kakak ga masalah harus lumpuh seperti ini. Tapi kamu jangan ngomong gitu ya.. kamu harus tetap hidup. Kita masih belum hidup sama-sama. Kita belum belanja bareng, makan bareng, jalan-jalan sama-sama. Kita lakuin nanti ya? Tapi kamu harus janji, kamu harus kuat ya sayang?"

Joyce tidak peduli lagi dengan air matanya yang berjatuhan.

Jenny menggeleng lemah. "Aku.."

Mata Joyce melebar begitu pun semua yang ada diruangan itu. Semua terdiam beberapa saat, melihat mata seorang gadis yang berada diatas ranjang tertutup rapat dengan sisi mata kirinya terdapat airmata yang mengalir.

"Jen? Jenny? Jenny! Jenny! Bangun! Bangun Jenny! Kita belum melakukannya sama-sama. Bangun! Kakak mohon kamu bangun, sayang! Ayo bangun!"

Joyce terus berteriak sambil mengguncangkan tubuh Jenny guna membangunkannya.

Elise menangis sesegukan dipelukan Owen. Owen pun sama, menangis dalam diam.

...

"Joyce!"

Joyce dan Karry menoleh kebelakang, karena Karry yang membantu mendorong kursi roda Joyce.
Wanita dan lelaki paruh baya itu mendekap Joyce dan menangis sesegukan.

Joyce pun tertular. Ini pertama kali baginya dipeluk oleh orangtua kandungnya. Betapa hangatnya pelukan itu. Ia rasa ia ingin berlama-lama dalam pelukan ini.

"Maafkan mama sama papa, sayang. Kami pantes jadi orangtua kamu. Kami udah tega membuang kamu, darah daging kami sendiri. Kamu boleh membenci kami. Tapi izinkan kami untuk meminta maaf padamu, nak. Izinkan kami untuk membalasnya."

"Ma, pa, Joyce sayang sama kalian. Terima kasih kalian telah melahirkan Joyce kedunia ini. Joyce sayang sama kalian. Joyce ga akan pernah membenci kalian. Mama papa bisa kita sama-sama jalani kehidupan ini sama-sama, ya?"

"Kamu serius?"

Joyce menganggukkan kepalanya. "Aku serius, pa. Aku butuh kalian. Kalian orangtua aku"

TAMAT

11-11-20

Yeayyy
Akhirnya aku bisa menyelesaikan cerita ini 🎉
Terima kasih bagi yang sudah mau mampir dan meluangkan waktu buat baca cerita YAM :)

See you..

Kuy, baca ceritaku yang lain
Cek diprofilku yaa ;)

You're Mine {TAMAT} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang