Taehyung ragu mengetuk pintu rumahnya. Jimin yang melihatnya tersenyum, mensejajarkan diri di samping Taehyung dan membukakan pintu.
"masuk Tae," ucap Jimin tentunya dengan senyum yang terus mengembang
Taehyung tak berucap, langsung masuk dan menuju kamar mamanya. Benar saja, mamanya terbaring dengan wajah pucat. Ragu untuk melangkah tapi Jimin merangkulnya mendekati ranjang mamanya.
"sudah hampir seminggu Tae mama begini, kata dokter mama stres tapi tak pernah mau cerita apapun sama gue ataupun papa. mama juga sering nanyain lo kapan pulang ke gue" jelas Jimin dengan raut sedih dan sendu di setiap kata.
Taehyung tetap tak bergeming, menatap sendu sosok di depannya. memang dia bukan ibu kandungnya, tapi bagaimanapun dia memberikan kasih sayang seorang ibu padanya. Taehyung duduk di tepi ranjang, meraih tangan mama Park. Matanya tak lepas dari wajah sang mama, tangannya mengelus pelan.
Jimin sungguh merasa bersalah, ia tau Taehyung menyayangi mamanya. Salahkan egonya di masa lalu yang membuat keadaan seperti ini. jika waktu bisa di putar, Jimin akan lebih manusiawi berlaku sebagai kakak Taehyung yang baik.
"Tae?" lirih nyonya Park, berusaha membuka matanya dan bangkit.
Taehyung membantunya duduk dengan Jimin yang membenarkan posisi bantal untuk sandaran.
"ini kamu nak? mama gak mimpi kan?" ucap mama Park tak kuasa menahan rasa harunya.
"mama gak mimpi, ini Taehyung ma" ucap Jimin ikut merasakan kebahagiaan mamanya
Taehyung tersenyum, mama Park menangkup kedua pipinya. Taehyung berinisiatif memeluknya, berniat menenangkan. Melihat itu Jimin memilih berjalan mundur perlahan, ia akan semakin merasa bersalah jika melihatnya.
Jimin memutuskan menunggu di luar kamar, bersandar pada pembatas tangga.
"kamu ngapain Jim?"
"papa udah balik?" ucap Jimin meraih tangan tuan Kim untuk di cium
"kenapa? sepertinya sedang merasa senang" heran tuan Kim melihat Jimin hampir tidak melunturkan senyumnya.
"Tae pulang pa"
"Taehyung?" ucap tuan Kim terkejut
"iya, di dalam sedang bicara sama mama. makanya Jimin keluar" jelas Jimin
tuan Kim bergegas masuk, ya seperti kata Jimin, istrinya sedang bertukar cerita dengan Taehyung.
.
Tzuyu sangat bosan. Setelah pulang di antar Taehyung tidak ada kegiatan. Mingyu biasanya sudah pulang pun belum menunjukkan batang hidungnya. Ingin mengajak Taehyung, tapi sepertinya kelelahan mengingat wajahnya tadi sangat kusut.
Akhirnya Tzuyu memutuskan keluar sendiri, mencari angin atau sekedar keliling mall. Karena sebelumnya belum makan, Tzuyu berniat ke resto langganannya.
Di tengah tengah menikmati makanannya,
"gak salah lagi gue, lo beneran Tzuyu" ucap seorang cowok tanpa permisi duduk di depan Tzuyu.
"apalagi sih Jen? belum kapok lo" ketus Tzuyu
"gue bonyok pun asal jadi pacar lo gak masalah Tzuy" ucap Jeno di sertai kekehan
Tzuyu tak menghiraukan Jeno di depannya. Lee Jeno, salah satu cowok yang keukeuh ingin mendapatkan Tzuyu meski pernah merasakan bogemannya. Itu tak membuatnya menyerah, bahkan menurutnya menarik seperti sebuah tantangan.
Tzuyu mulai jengah, risih di tatap seintens itu. Tzuyu menyudahi acara makannya, lalu berlalu begitu saja. Sial, Jeno mengikutinya. Tzuyu berusaha menghindar dan tak menghiraukan namun Jeno tak melepaskannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ribet - TaeTzu ✓
Fanfictioncerita gaje + garing karangan halu author bahasa campur aduk dan pasti wajib typo bertebaran 🤭🤭🤭 vmin brothership taetzu shipper