😩

203 25 3
                                    

sudah seminggu sejak pertemuannya dengan Taehyung, Tzuyu merasa berbeda. seperti Taehyung menyembunyikan sesuatu dan sedikit irit bicara kepadanya. Tzuyu semakin khawatir. seperti saat ini, Taehyung menjemputnya tanpa masuk ke rumah atau sekedar menyapa Mingyu. sampai di kampus pun Taehyung tak menyampaikan apa apa. ya Tuhan, Tzuyu tak bisa di giniin.

Tzuyu melihat Jimin yang baru saja memasuki kampus. buru buru Tzuyu menghampirinya.

"Jimin?"

"eh Tzuy, ada apa?"

"apa Tae ada masalah?" ucap Tzuyu hati hati

"masalah? maksudnya?" heran Jimin

"ya di rumah ada masalah tidak?"

"setau gue gak ada. seperti biasa saja. kenapa?"

"kenapa ya? kalo sama gue beda. kek lebih dingin gitu. pokoknya gak seperti biasanya" jelas Tzuyu

Jimin nampak berfikir.

"nanti coba gue tanya kalau di rumah"

"makasi Jim"

setidaknya Tzuyu masih ada harapan, Jimin mau membantunya. ia tak mau bertanya kepada Mingyu, bisa jadi Taehyung bonyok kalau sampai Mingyu tau.

Tzuyu melangkah menuju kelasnya, sedikit tidak bersemangat seperti kemaren kemaren. sejak Taehyung merubah sikapnya.

saat memasuki kelasnya, Tzuyu merasakan ponselnya bergetar. satu pesan masuk,

unknown

saya tunggu di cafe depan kampus jam 2 siang. jika tidak datang kupastikan nyawa Taehyung tak selamat.

Tzuyu menatap tak percaya pesan itu. apa katanya? nyawa Taehyung? siapa dia? apa ini ulah ayahnya?

Tzuyu memasukkan ponselnya ke saku jaket setelah dosen memasuki kelasnya.

sesuai isi pesan dari nomor tak di kenal tadi, Tzuyu datang ke cafe tepat jam 2 siang. pandangannya mengedar ke seluruh cafe. ia mendapati seseorang tengah duduk di pojok ruangan menatapnya. Tzuyu menghampirinya.

"ada apa?" ketus Tzuyu

"wah, begitukah sikapmu kepada ayahmu nak?"

Tzuyu mencebik kesal. memang ini ayah kandungnya. Tzuyu sangat mendambakan itu, tapi apa sekarang? hilang sudah harapannya karena menyeret Taehyung ke dalamnya. ia lebih tak rela jika harus kehilangan Taehyung.

"apa kau kesini hanya untuk Taehyung?"

Tzuyu tak menjawab,

"wah, aku merasa tersakiti. anakku lebih mengutamakan kekasihnya daripada ayahnya. kau tau? ini sungguh menyakitkan nak" ucap Jay dengan nada yang di buat buat.

"kalau ayah tak sejahat itu mungkin tak akan seperti ini" ketus Tzuyu

"jahat bagaimana nak?" heran Jay

"ayah sudah membunuh tuan Park dan mengakibatkan ibunya Taehyung meninggal kan, apa itu tidak jahat?" ucap Tzuyu berapi api

"ah, kau sudah mengetahuinya rupanya. padahal rencananya, aku ingin memberitahu soal itu dengan mu saat bersama Taehyung. aku penasaran, kira kira apa reaksi Taehyung kalau tau ibunya meninggal akibat ulah dari ayah kekasihnya yang sangat di cintanya"

Tzuyu semakin geram, mengepalkan tangannya di bawah meja.

"bagaimana? tertarik untuk mencobanya, Chou Tzuyu?"

"ayah mana yang rela mengorbankan kebahagiaan anaknya sendiri?"

"ah, sekarang kau baru mau mengakuiku sebagai ayah?" goda Jay Chou

Ribet - TaeTzu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang