21. Kafka Syafa

34.5K 2.7K 34
                                    

Selamat Membaca
Jangan lupa tinggalkan jejak

•••

"Kafka aku jalan aja nggak usah digendong," ujar Syafa.

"Udah nggak papa," kata Kafka mengusap lembut kepala Syafa lalu keluar dari mobil.

Syafa sudah diperbolehkan pulang karna ia juga mendesak ingin pulang, Syafa merasa tidak betah jika berlama-lama di rumah sakit.

Kafka membuka pintu mobil lalu menggendong Syafa dan berjalan menuju apartemen.

"Kafka udah turun kamu nanti gabisa buka pintunya," kata Syafa dan Kafka pun menurut lalu menurunkannya.

Kafka membuka pintu dan memapah Syafa masuk, lalu membawanya ke dalam kamar untuk istirahat.

"Kamu istirahat dulu aku mau mandi," ucap Kafka diangguki Syafa.

Kafka segera mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi. Beberapa menit Kafka selesai lalu keluar dengan handuk yang melilit tubuh bagian bawahnya.

"Kafka kamu udah selesai," ujar Syafa saat mendengar suara pintu terbuka.

"Udah, kamu butuh sesuatu?" tanya Kafka berjalan mendekati Syafa dan duduk di depannya.

"Aku mau mandi," ucap Syafa.

"Kamu mau aku mandiin?" tawar Kafka membuat Syafa membelalakkan matanya.

"Eh! E-enggak cuma nanti kalo aku butuh sesu.."

"Kamu pasti nggak bisa sendiri nanti kamu kesusahan," potong Kafka mengusap lembut pipi Syafa.

"O-oke deh," ujar Syafa lalu membuka kerudungnya dibantu Kafka.

"Kamu.."

"Loh ini kamu belum pake baju?" ujar Syafa yang tak sengaja menyentuh dada Kafka.

"Belum," ucap Kafka terkekeh.

"Pake baju dulu ih!" kata Syafa memukul pelan lengan Kafka.

"Iya-iya." Kafka segera memakai baju dan celananya lalu kembali pada Syafa.

"Mau dibuka disini apa dikamar mandi?" tanya Kafka.

"Hah? Apanya yang dibuka?" beo Syafa membuat Kafka berdecak.

"Bajunya lah," kata Kafka malas sedangkan Syafa meringis.

Kafka merapikan rambut Syafa dan mencepolnya agar tak berantakan kemana-mana.

"Rambut kamu panjang banget," ujar Kafka disela mencepol rambut Syafa.

"Bagus kan?" kata Syafa tersenyum.

"Biasa aja."

"Ngeselin," gerutu Syafa.

"Mau dibuka disini apa dikamar mandi?" tanya Kafka sekali lagi setelah selesai dengan rambut Syafa.

"Disini tapi gamisnya aja, sisanya dikamar mandi," ucap Syafa diangguki Kafka.

Tangan Syafa terulur membuka kancing gamisnya dibantu oleh Kafka.

"Berdiri biar gampang ngelepasnya," tutur Kafka membantu Syafa berdiri lalu melepas gamisnya.

Kafka meneguk salivanya kasar melihat Syafa yang berdiri dihadapannya hanya menggunakan tanktop dan hotpants. Namun Kafka segera menepis pikirannya dan menggendong Syafa.

"Jalan aja ih," rengek Syafa namun Kafka tak menghiraukan ucapannya dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah sampai Kafka menurunkan Syafa di bath up lalu menyiapkan sabun.

I'm Not A Good Boy || Terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang