Masa PO udah selesai jadi aku up lagi chapternya 🥰
Selamat Membaca
Jangan lupa tinggalkan jejak•••
Malam ini adalah malam puncak SMA Wijaya, perpisahan kelas dua belas yang diadakan sangat meriah dan bertema pesta topeng.
Kafka turun dari mobilnya dengan setelan jas yang melekat ditubuhnya, lalu membukakan pintu untuk Syafa. Syafa tersenyum lalu turun dan Kafka menggenggam tangan Syafa sembari menuntunnya.
"Siap?" tanya Kafka tersenyum menatap Syafa yang sangat cantik malam ini dan menyerahkan tongkat untuk membantu jalan Syafa.
"Ya," jawab Syafa mengangguk menerima tongkatnya.
Kafka dan Syafa berjalan beriringan, banyak pasang mata yang menatap kagum mereka berdua. Kafka yang berkali lipat lebih tampan dengan setelan jas hitamnya dan juga topeng hitam bercorak putih menempel dimatanya.
Syafa yang mengenakan gaun panjang berwarna biru muda menjuntai sampai mata kaki dan high heels bening menghiasi kakinya. Topeng berwarna biru muda berhias pernak pernik menghiasi mata indah Syafa ditambah hijab yang menutup sampai sebatas perutnya.
Kafka terus berjalan menggandeng Syafa menghampiri sahabat sahabatnya yang sudah berkumpul.
"Boss!" panggil Keno menatap Kafka dan Syafa yang menghampiri mereka.
Semua orang menatap kagum mereka berdua.
"Ganteng banget boss!" ujar Keno membuat Kafka terkekeh.
"Syafa! Lo cantik banget malam ini!" pekik Yuri memeluk Syafa membuat Syafa tersenyum.
"Kamu juga pasti cantik," kaya Syafa balas memeluk Yuri.
"Iya dong, kan ini malam yang spesial," ucap Yuri terkekeh.
"Sasya gue cantik banget," ujar Agas hendak memeluk Syafa tapi Kafka menghalanginya akhirnya Kafka lah yang dipeluk.
"Lo apaan si Kaf!" kesal Agas melepas pelukannya.
"Ngapain?" tanya Kafka bersedekap dada menatap Agas.
"Gue mau peluk lah," jawab Agas menyengir.
Kafka berbalik menatap Syafa lalu memeluknya setelah itu berbalik kembali menatap Agas dan memeluk Agas.
"Udah gue wakilin," ucap Kafka membuat Agas mendengus kesal sedangkan yang lain terkikik geli.
"Sumpah boss, lo kaya pengeran yang bawa princess aja," ujar Keno terkekeh.
"Gue sampe nggak kedip liat bu boss," celetuk Glen membuat Kafka menatapnya tajam.
"Canda," ujar Glen menyengir sedangkan Syafa hanya terkekeh pelan.
"Mending lo cari cewek sana," titah Agas menatap Glen.
"Buat apa?" tanya Glen.
"Eh sialan! Hari ini ada acara dansa yakali lo mau dansa sama cowok," jawab Keno menoyor kepala Glen.
"Lo juga kali! Sama siapa lo, pacar aja nggak punya," ujar Glen menatap malas ke arah Keno.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Good Boy || Terbit
Teen Fiction"I'm not a good boy baby, tapi kalo lo tetep mau jadi istri gue its okey gue terima. Tapi gue nggak yakin lo bahagia nikah sama gue. Cuma sengsara yang lo dapet, cepat atau lambat lo akan tau sifat asli gue, gue harap lo nggak kaget," bisik Kafka te...