13. Demam

41.3K 3.2K 24
                                    

Selamat Membaca
Jangan lupa tinggalkan jejak

•••

"Dateng juga tuh," gumam Glen yang melihat Kafka masuk ke dalam club.

Sekarang anak Gadeska sedang berada di club langganan mereka hanya untuk minum. Kafka berjalan mendekat dan duduk di samping Keno.

"Minum, Boss?" tawar Keno menyodorkan segelas wine pada Kafka, Kafka menerima dan menenggaknya.

"Syafa diapartemen sendiri, Boss?" tanya Keno dibalas gumaman oleh Kafka.

"Kaf," panggil Nahar membuat Kafka menoleh.

"Gue kemaren nggak sengaja lewat panti tempat tinggal Syafa dulu," ucap Nahar serius sedangkan Kafka mengernyitkan dahinya.

"Gue liat Reno sama Agas keluar dari panti itu," lanjut Nahar.

"Lo yakin? Ngapain dia?" tanya Glen.

"Gue nggak tau, tapi mereka keliatan akrab banget sama ibu panti, siapa namanya," ujar Nahar mengingat-ingat.

"Bu Runa," kata Kafka.

"Nah iya itu."

Ngapain mereka?-batin Kafka bertanya.

Kafka tak memikirkan itu lalu kembali menenggak winenya  dan terus mengisinya jika habis.

"Kaf lo udah minum banyak," ujar Nahar memperingati namun tak digubris Kafka.

Kafka terus meminta isi dan menenggaknya sampai ia benar-benar mabuk dan tak bisa menegakkan tubuhnya. Semua orang menghela nafasnya pelan lalu membantu Kafka berdiri.

"Gue anter Kafka pulang lo ikutin gue dari belakang," ucap Nahar diangguki Glen.

Saat hendak pergi membawa Kafka keluar, seorang wanita memakai dress ketat tiba-tiba menghampiri mereka.

"Biar gue yang bawa ke kamar," ujarnya genit menatap Kafka.

Kafka mendongak lemah menatap wanita di depannya dengan sayu.

"Syafa," gumam Kafka.

"Sadar Boss! Ulet bulu kaya gitu lo anggep Syafa," ujar Keno menepuk bahu Kafka membuat wanita di depannya menatap Keno dengan kesal.

"Jaga ya ucapan lo!" sarkasnya menunjuk Keno.

"Yang ada tuh lo jaga diri bukan malah jadi kaya gitu, liat noh tt tumpah kemana-mana," ucap Keno membuat semua anak Gadeska menahan tawanya.

Wanita itu mendengus kesal lalu meninggalkan mereka yang sudah tertawa terbahak-bahak.

"Goblok emang si Keno," ujar Glen memegangi perutnya sakit karna tertawa.

"Ah udah lah ayo bawa si Boss pulang, noh liat banyak cewek-cewek lapar liatin si Boss daritadi," ujar Keno membantu Nahar memapah Kafka keluar dari club.

***

"Heran deh kok Kafka laki-laki punya foundation," gumam Syafa melihat foundation dimeja rias kamar.

Syafa melirik ke arah jam yang menunjukan pukul sebelas malam tapi Kafka belum pulang juga, hal itu membuat Syafa khawatir dan berjaga agar tidak tidur.

Tiba-tiba Syafa mendengar pintu apartemen terbuka pikirnya itu pasti Kafka. Lalu ia berlari kecil keluar kamar dan benar Kafka memang sudah pulang.

"Kafka kamu dari mana?" tanya Syafa melihat penampilan Kafka yang sangat kacau.

"Minggir," kata Kafka berjalan sempoyongan melewati Syafa begitu saja.

"Kafka tunggu, kamu minum?" tanya Syafa lagi mencekal lengan Kafka.

I'm Not A Good Boy || Terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang