11 : Keluarga(?)
Rakha menyeret Uwa masuk ke rumahnya. Denisha meringis sendiri melihat cara sang Abang yang sangat tidak berperi kebucinan. Jangan salahkan Rakha. Tadi ia sudah menawarkan Uwa masuk secara baik-baik tapi Uwa malah menolak ajakannya dan malah tidak ingin turun dari mobil. Maka terjadilah aksi penyeretan.
"Astaga Abang! Ini siapa yang kamu seret"Rakha refleks melepaskan Uwa. Mereka sudah memasuki rumah Rakha tepatnya di Ruang tamu.
"Tau nih bun. Kasar banget sama pacarnya"Tari ibunda Rakha tersenyum ke arah Uwa. Uwa pun menyalami punggung tangan Tari.
"Nama saya Uwa tan"
"Gak usah panggil Tante. Panggil Bunda aja ya cantik?"Uwa tersenyum kaku. Ia masih canggung dengan Tari. Denisha tiba-tiba berhambur ke pelukan Tari.
"Abang tadi cemburu tau Bun. Lihat kak Uwa sama cowok lain"Adu Denisha.
"Abang kasar sama pacar,hm?"
"Gak kok Bun. Si curut kerjaannya ngadu mulu"Tari melotot ke arah Rakha.
"Siapa yang kamu bilang curut? Adik kamu ini"
"Iya Bun khilaf tadi"
"Khilaf kok keseringan"Rakha menyengir lebar. Sedangkan Uwa hanya diam melihat kehangatan keluarga Rakha. Berbeda dengan keluarganya. Ayahnya yang sibuk kerja. Kalo Ibu? Uwa bahkan tidak tau bagaimana kabar wanita yang telah melahirkannya itu. Dari kecil Ayahnya selalu menanamkan dalam diri Uwa jika ia tak membutuhkan sosok Ibu. Ia harus mandiri. Uwa tersenyum miris.
"Eh. Kamu kok ngelamun si sayang? Pasti Rakha jahatin kamu ya?!"Uwa menggeleng.
"Gak kok Tan eh Bun. Uwa cuma iri liat kalian. Bahagia banget kayanya"Tari menatap sendu Uwa. Ia menjadi tak enak.
"Sini Bunda peluk"Tari merentangkan tangannya Uwa berhambur ke pelukan Tari. Jadi begini rasanya berada di pelukan Ibu. Benar kata teman-temannya sangat hangat. Uwa sampai meneteskan air mata.
"Iiih. Denisha juga pengen peluk"Tari dan Uwa melepaskan pelukan mereka. Lalu mereka tertawa bersama.
"Kamu ini dek. Ganggu aja"Denisha terkekeh.
"Abang bisa dapat cewek secantik ini dari mana?"Tanya Tari sambil membelai lembut pipi Uwa. Uwa sampai merona karena pertanyaan Tari.
"Di kebun binatang Bun?"Uwa melotot ke arah Rakha. Enak saja. Emang Uwa binatang apa?!
"Lo ngatain gue hewan gitu?!"Sergah Uwa.
"Iya hewan buas!"
"Enak aja. Lo tuh yang hewan. Dasar Buaya!"
"Kalian ini gimana sih? Pacaran kok berantem mulu sih? Bunda pusing nih?"Tutur Tari. Uwa menggembungkan pipinya kesal. Tapi ia diam tak ingin memperpanjang masalah.
"Hewan yang gue maksud itu Kelinci wa. Kamu itu imut kaya kelinci"
"Alah gembel banget! Lo bilang gue kelinci maksudnya telinga gue panjang gitu? Suka nguping?"
"Gombal kali kak. Udah ah Denisha ke kamar aja. Capek dari tadi liatin drama kalian mulu"Denisha meninggalkan ruang tamu.
"Oh iya! Karena keasyikan ngobrol nih jadi lupa suguhin minum buat Calon Mantu. Ayo Uwa kita duduk nya di ruang keluarga Aja!"Tari menggandeng Uwa menuju Ruang Keluarga mengabaikan keberadaan Rakha.
"Ini yang anak kandung sebenarnya siapa sih?"Kata Rakha pada dirirnya sendiri.
•_____•

KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kelas Somplak
Teen FictionAyo mampir di Story ku siapa tau aja suka:) "Jauh-jauh dari gue!"Sentak Cewek yang merupakan senior tergalak. "Gak mau"Kata Cowok di depannya dengan kekehan khasnya. "Gila ya? Lo itu masih adik kelas gue jangan banyak tingkah deh"Cowok itu tersenyum...