09 : Paksaan Dari Rakha
Rakha menegakkan tubuhnya. Bel istirahat baru saja berbunyi. Ia sudah sangat lapar sekarang.
"Rakha?"Rakha menghentikan langkahnya saat di daun pintu. Ia membalikkan tubuhnya melihat seseorang yang memanggilnya.
"Kamu mau ke kantin?"Tanya Orang itu yang tak lain adalah Eca. Perasaanya mendadak tak enak. Alisnya terangkat sebelah seolah bertanya kenapa?
"Aku ikut ya?"Rakha berdecak. Malas sekali rasanya ia harus membawa cewek manja deperti Eca.
"Lo gak punya teman apa gimana sih?!"Tanya Rakha ketus.
"Bukannya gitu Kha. Eca emang susah bergaul sama cewek. Kalo kita gak bisa nemanin dia sekarang. Gue sama Ragil harus ke ruang Guru. Ada yang harus diurus"
"Boleh ya?"Eca membujuk Rakha dengan Puppy Eyes andalannya. Tak bisa dipungkiri Rakha merasa goyah karena menatap mata bulat milik Eca. Dengan cepat ia membuang wajah ke arah lain.
"Ya udah cepet!"Rakha berjalan duluan. Ia sungguh sudah sangat lapar sekarang.
"Rakha tunggu"Rakha tak mendengarkan Eca. Ia tetap melangkah dengan langkah lebar.
Sampai di kantin Rakha langsung memesan makanan begitu juga dengan Eca. Setelah selesai Rakha berjalan menuju meja kosong. Ia duduk di situ dengan tenang seperti tak menghiraukan kehadiran Eca di sebelahnya.
Ia mulai makan dengan tenang. Cukup lama keheningan melanda mereka sampai makanan Rakha sudah habis. Ia mulai menyesap Jus Jerus nya. Matanya menelisik ke pojok Kantin di mana teman-teman nya berkumpul. Ia juga melihat Uwa dengan dua teman nya.
"Gue mau gabung sama mereka"Seketika Eca berhenti makan ia menatap Rakha.
"Gue... Gak biasa semeja sama berandalan"Rakha mendengus.
"Tapi gue gak ngajak lo tuh. Gue juga brandal kalo lo lupa"Eca nampak kelimpungan.
"Please Kha... Kali ini aja temanin gue. Gue gak punya temen di kantin ini. Ragil sama Ivan juga belum ke sini. Gue takut"Eca memegang lengan Rakha dengan cepat Rakha menepis tangan Eca dengan kasar.
"Gue tunggu sampe Ragil sama Ivan datang. Kalo mereka udah disini. Gue langsung pergi"Eca mengangguk sambil tersenyum.
Manik Rakha tak sengaja bertubrukan dengan manik coklat milik Uwa. Tapi dengan cepat Uwa mengalihkan pandangannya agar tak menatap Rakha. Rakha berdecak ia yakin Uwa sekarang pasto salah paham dan itu semua karena wanita lemah di sampingnya ini.
Selagi Rakha tak memerhatikannya Eca mengetik pesan pada Ivan.
Me : Van gak usah nyusul ke kantin. Gue mau berduaan sama Rakha;)
Ivan : Okay Princess💖
Eca tersenyum miring. Setidaknya ia dan Rakha akan bersama di kantin sampai bel berdering.
"Ngapain lo?!"Selidik Rakha sambil mengintip Handphone Eca. Eca berpura-pura terkekeh menghilangkan kegugupan nya.
"Ini ada yang ngirim humor lucu"Eca berusaha keras agar Rakha tak mencurigainya.
"Oh"Balas Rakha Acuh. Ia kemudian mengeluarkan Ponselnya dari dalam kantong celananya. Ia pun sibuk berselancar di benda pipih canggih itu.
•_____•
Rakha sengaja membolos jam pelajaran terakhir hanya untuk menunggu Uwa di depan kelas Gadis itu. Cukup lama ia menunggu bel pulang pun sudah berdering tapi kelas Uwa belum juga di bubarkan. Dio datang tepat di samping Rakha. Ia juga menatap ke arah kelas Uwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kelas Somplak
Roman pour AdolescentsAyo mampir di Story ku siapa tau aja suka:) "Jauh-jauh dari gue!"Sentak Cewek yang merupakan senior tergalak. "Gak mau"Kata Cowok di depannya dengan kekehan khasnya. "Gila ya? Lo itu masih adik kelas gue jangan banyak tingkah deh"Cowok itu tersenyum...