'Yang sulit bukan memilikimu, tapi mempertahankanmu'
-Verakha Agrial
20 : Uwa Cemburu
Uwa sedang menatap Rakha yang sedang dihukum berjemur dengan teman-temannya. Uwa duduk di kursi di pinggir lapan Basket bersama dua temannya.
"Mereka bikin ulah apa sih wa? Kok lo yang di suruh mantau?" Tanya Mentari sambil memasukkan cilok yang ia beli dikantin tadi ke mulutnya.
"Mereka bolos ke kantin tadi. Dan tau sendiri lah Rakha gak bisa nurut sama siapapun-" Perkataa Uwa di potong dua temannya.
"Kecuali lo!" Kompak sekali dua temannya ini.
"Hmm" Uwa melirik arloji yang bertengger di pergelangan tangannya.
"Waktu hukuman udah habis. Gue ke sana dulu buat bubarin mereka" Kedua temannya mengangguk. Uwa pun berdiri dan berjalan ke arah Rakha dkk.
"Udah selesaikan?" Selesai Rakha melontarkan pertanyaan itu kompak ke empat cowok itu duduk selonjoran di tengah lapangan basket. Ya mereka hanya berempat karena Bayu yang sakit dan tak masuk sekolah.
"Gue belum bilang bubar" Keempat cowok itu mendongak menatap Uwa dengan tatapan memelas.
"Masa belum boleh Wa? Kita juga capek tau gak lihat nih seragam kita pada basah karena keringat" Uwa menghela nafas.
"Ya udah. Jangan ulangin la-"
"Kha! Nih minum" Uwa menatap sengit ke arah cewek yang baru saja membuatnya berhenti berbicara.
Sialan! Dengan tampang biasa saja Rakha menerima air mineral yang di berikan cewek itu.
"Makasih Re" Yap! Benar cewek itu adalah Rere! Melihat sang sepupu yang berapi-api Gibran merebut air mineral di tangan Rakha, membuka segel nya lalu meneguknya hingga setengah botol. Lalu ia memberikan kepada Raja, Raja yang paham maksud Gibran pun ikut meneguk ar mineral pemberian Rere hingga tandasss.
Rakha masih terdiam dan mencerna kejadian yang terjadi begitupun dengan Rere.
"Makasih!" Ujar dua lelaki itu sambil menunjukkan senyum yang menyebalkan.
"Itu kan buat Rakha!" Teriak Rere. Uwa menaham senyumannya. Memang terbaik banget sepupunya.
"Tau nih gue haus banget lagi" Kata Rakha.
"Beli lagi aja. Gak usah di perpanjang deh. Kaya gak punya duit aja lo" Celetuk Raja dengan wajah yang tenang.
"Uwa!" Mereka serempak menoleh ke sumber suara.
"Apaan?" Tanya Uwa pada Mentari yang memanggilnya. Tak hanya dua sahabatnya di sana juga ada Kelvin.
"Dicariin kepin nih!" Uwa menatap sebentar ke arah Rakha melihat Rakha yang diam dia pun melangkahkan kakinya menuju tiga irang di pinggir lapangan.
"Kenapa kak?"
"Nanti malam sibuk?" Uwa mengerutkan keningnya.
"Belum ada rencana sih kak. Kenapa?"
"Mama ulang tahun. Dia ngundang kamu. Boleh bawa teman juga kok" Kelvin menyodorkan selembar kertas undangan yang di terima Uwa.
"Berarti gue juga boleh dateng?" Itu bukan suara dua temannya. Uwa meringis melihat tangan Rakha yang bertengger di bahunya. Sepertinya dia cemburu. Dan sepertinya teman-teman Rakha sudah ke kantin duluan.
"Boleh. Kenapa enggak?" Lalu setelah itu Kelvin berjalan menjauhi mereka.
"Ih berat tau Kha. Bau ketingat lagi" Uwa menyingkirkan tangan Rakha di bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kelas Somplak
Novela JuvenilAyo mampir di Story ku siapa tau aja suka:) "Jauh-jauh dari gue!"Sentak Cewek yang merupakan senior tergalak. "Gak mau"Kata Cowok di depannya dengan kekehan khasnya. "Gila ya? Lo itu masih adik kelas gue jangan banyak tingkah deh"Cowok itu tersenyum...