10 : Denisha;)

169 53 13
                                        

10 : Denisha;)

Rakha mengantar Uwa setelah Membawa Uwa ke Dokter. Kata Dokter tak ada yang serius. Uwa hanya perlu mengolesi salep dari Dokter hingga sembuh.

Uwa menghempaskan dirinya ke atas ranjang. Huh. Hari yang sangat melelahkan. Ini semua karena Gibran! Tapi jika dipikir Rakha sebenarnya tidak terlalu buruk untuk menjadi pacarnya. Hanya saja diri nya yang berandalan menjadi Uwa tak yakin.

Apa lagi ia melihat sisi baru milik Rakha. Yaitu,pemaksa. Sangat egois tapi entah kenapa ia malah merasa menyukai sikap lelaki itu saat ia marah atau saat Rakha mengusap pergelangan tangannya lembut. Uwa tersenyum sendiri seperti nya ia sudah tidak waras.

'Ting'

Lamunan Uwa buyar. Ia mengambil ponselnya yang ada di nakas. Melihat pesan yang di kirim oleh seseorang.

Kak Vin: Uwa besok bisa berangkat bareng gk?

Uwa menyerngit. Kok tumben ya? Bagaimanapun Kelvin dan Uwa tak pernah lagi berangkat bersama setelah Kelvin memiliki Pacar.

Me: Kenapa ya kk?

Kak Vin: Besok anak OSIS kan mau adain rapat pagi. Biar gak repot aja. Sekalian mau minta nanti temanin aku beli keperluan untuk ngisi mading,Bisa Wa?

Baru Uwa akan membalas tapi ia menggeleng. Ia ingat Rakha mengatakan besok akan menjemputnya.

Me: Kalo berangkat bareng gak bisa. Tapi nanti aku bisa temanin kk Vin belanja kok:)

Kak Vin: Ya udah. Nanti jam empat aku jemput ya;)

Me: Iya

Uwa kembali meletakkan Ponselnya di nakas. Perutnya keroncongan minta di isi. Ia melangkahkan kaki nya mencari makanan untuk mengisi perutnya di dapur.

•_____•

Rakha tak henti-hentinya tersenyum sendiri. Ia sangat bahagia karena baru saja resmi berpacaran dengan Uwa meski harus di paksa.

"Bang?!"Aish. Orang ini selalu bisa mengganggu ketenangan! Rakha menatap sinis Denisha. Denisha berdiri di daun pintu kamar Rakha.

"Apaan?"

"Abang tuh yang apaan? Dari tadi Denisha panggil malah ngelamun"Tutur Denisha sebal.

"Ribut banget lo. Kalo gak penting sana keluar"

"Ih kok ngusir sih?! Tadi Bunda nyuruh Abang temanin aku beli alat tulis baru sama mau beli buku juga. Ayo bang!"

"Gak. Gue mager Sha"Denisha cemberut.

"Tapi tadi Bunda yang nyuruh. Katanya Bunda lagi capek baru pulang kerja"Kata Denisha.

"Gue juga capek kali"Balas Rakha tak mau kalah.

"HUAAA! BUNDA Abang jah-hmmpt"Rakha membekap mulut Denisha. Ck. Anak ini sangat berbakat untuk membuat Rakha tersiksa.

"Iya-iya gue mau"Kata Rakha sambil membebaskan Denisha. Denisha nampak masih sibuk memburu Oksigen.

"Sana lo keluar gue mau ganti baju dulu"Rakha mendorong tubuh Denisha keluar dari kamarnya

"Ih Abang mah kasar banget"Kata Denisha saat ia berada di luar kamar Rakha.

"Terserah!"

'Brak'

Rakha membanting pintu kamarnya. Denisha hanya bisa mengelus dadanya.

Denisha lalu melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Bukan hanya Rakha ia pun harus bersiap.

•_____•

Adik Kelas SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang