14 : Rere?
Rakha menautkan jemarinya dengan Uwa. Mereka sedang berjalan ditaman kompleks perumahan.
Senyum cerah terbit di kedua sudut bibir Uwa. Ia menikmati waktu ini. Perlahan ia bisa menerima Rakha.
"Lebar banget senyumnya buk" Canda Rakha.
"Lo tau? Gue bahagia saat ini karena tangan gue ada yang genggam" Rakha tersenyum ke arah Uwa.
"Bukannya kamu gak suka sama Aku?"
"Mungkin dulu iya. Tapi gak tau kenapa sekarang semua itu udah berubah. Gue nyaman sama lo"
"Udah move on dari Kelvin?" Tanya Rakha. Uwa menghedikkan bahunya.
"Ntahlah"
'Ttrrrtt'
Rakha merogoh sakunya saat merasa getaran yang berasal dari ponselnya. Uwa mengintip layar ponsel itu. Tertera nama 'Rere'. Uwa melengos. Nama yang sama saat mereka hendak berangkat ke sekolah kemarin lusa. Ya karena nama 'Rere' itu Rakha membatalkan rencana mereka.
"Halo" Rakha membuka percakapan itu.
"Oh iya... Maaf gue lupa... Lain kali deh... Ya udah bye" Setelah itu Rakha memasukkan kembali ponselnya ke kantong.
Uwa masih menatap selidik ke arah Rakha. Rakha yang menyadari tatapan itu membalas Uwa dengan satu alis terangkat.
"Kenapa?" Tanya Rakha.
"Lo gak mau ninggalin gue lagi kan?" Tanya balik Uwa. Rakah terkekeh kecil.
"Gak kok. Kok ngomongnya gitu"
"Lo tiba-tiba amnesia? Gue masih ingat jelas setelah Si Rere itu nelpon lo kemarin lusa, lo ninggalin gue di depan rumah" Tutur Uwa Kesal.
"Aku belum kasih tau. Rere itu temen aku yang paling manja dan dia juga gak bisa sendirian. Suka ketipu gitu orang nya jadi aku gak tega kalo bilang enggak ke dia. Dan soal kemarin lusa itu Rere baru balik ke Indonesia. Setelah dua tahun tinggal di Jepang" Jelas Rakha. Uwa memutar bola matanya malas.
"Jadi maksud lo kalo sama gue lo bisa bilang enggak,gitu?" Ekspresi Rakha berubah datar.
"Kok malah overthinking gini sih? Dia itu sahabat aku jangan ngekang deh" Nafas Uwa tercekat. Apa katanya? Jangan ngekang? Bagaimana bisa? Sedangkan Rakha saja juga mengekang Uwa? Bukankah ini tidak adil!
"Terserah" Rakha menghela nafas berat ia kembali menggandeng tangan Uwa menyusuri taman kompleks. Uwa sudah menampilkan wajah tidak bersahabat miliknya.
"Kalau semisalnya nanti aku gak bisa prioritasin kamu. Jangan menjauh ya? Percaya sama aku. Aku cuma lakuin itu sementara dan demi yang terbaik" Uwa tak menanggapi ucapan Rakha ia sibuj mencerna maksud ucapan itu. Apa artinya? Jangan bilang sesuatu yang buruk akan menimpa hubungan mereka!
"Jangan berpaling dari aku" Rakha mempererat genggamanya seakan ia takut kehilangan Uwa.
•______•
Setelah mengantar Uwa pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki. Rakha meninggalkan kawasan perumahan Uwa dengan sepeda motornya yang tadi ia tinggal di rumah sang pacar. Matahari tampak hendak pergi meninggalkan siang. Benar ini sudah senja.
Ah. Iya jadi teringat kata-katanya tadi saat di taman. Ia juga tidak tau kenapa. Yang pasti ia merasakan akan ada hal yang mengganggu hubungan mereka.
Cukup lama berkendara. Rakha menghentikan sepeda motor nya di depan rumah megah bercat hijau itu.
Rakha menekan bel rumah tersebut. Tak lama menunggu akhirnya pemilik rumah membukakan pintu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kelas Somplak
Teen FictionAyo mampir di Story ku siapa tau aja suka:) "Jauh-jauh dari gue!"Sentak Cewek yang merupakan senior tergalak. "Gak mau"Kata Cowok di depannya dengan kekehan khasnya. "Gila ya? Lo itu masih adik kelas gue jangan banyak tingkah deh"Cowok itu tersenyum...