Ch.11 Panggilan

73 22 0
                                    

Senyuman lebar menghiasi bibir Chang Ling yang saat ini sedang bersama seorang pemuda ke sebuah tempat yang dipenuhi oleh bunga-bunga bermekaran.

Sedangkan sosok pemuda yang sebenarnya baru berusia 13 tahun itu hanya bisa tersenyum tipis sembari memetik beberapa bunga dan menaruhnya ke keranjang.

"Adik Ling, apakah ini tidak terlalu banyak?" Tanya pemuda tersebut sambil menunjuk keranjang yang hampir penuh dengan bunga-bunga.

"Tidak, bahkan masih kurang. Kakak Yun harus menemaniku memetik bunga-bunga ini sampai memenuhi semua keranjang yang ku bawa." Chang Ling menunjuk ke satu arah, terdapat tiga keranjang lainnya yang ditumpuk di tempat tersebut.

"Ahh-, apa yang ingin kau lakukan dengan itu, adik Ling?" Shen Yun mengerutkan dahinya, butuh waktu satu setengah jam untuk sekiranya mengisi keranjang yang ia bawa sampai penuh, ia tidak mengetahui berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk mengisi keranjang-keranjang lainnya.

Chang Ling diam tak menjawab, terlihat sibuk memetik bunga-bunga disebelah Shen Yun dengan tersenyum senang.

Shen Yun akhirnya hanya bisa menghela nafas panjang sebelum melanjutkan sesuatu yang Chang Ling minta padanya sebagai ganti kesalahan Shen Yun sebelumnya.

--

Sementara itu di halaman kediaman Shen Yun/Shen An.

'Kenapa dia lama sekali? Ckk, ini membuatku begitu kesal.' Gumam seorang gadis kecil sambil menggigit jari telunjuknya.

Gadis kecil tersebut bangkit dari tempat duduknya sebelum berniat masuk ke dalam kediaman, namun tepat sebelum gadis kecil itu melangkah, seseorang memanggilnya.

"Saudari Li!"

Gadis kecil menoleh kebelakang, menemukan seorang bocah laki-laki berlari ke arahnya dengan begitu antusias.

Ekspresi gadis kecil tersebut segera menjadi datar sebelum berakhir dengan helaan nafas, "Anak ini lagi." Gumam Li Wei.

"Saudari Li, kau baru saja kembali dari istana? Sedang apa kau disini? Apakah kau sedang senggang? Ayo bermain denganku!" Bocah laki-laki tersebut menghujani Li Wei dengan pertanyaan yang dijawab dengan kalimat singkat.

"Tidak tertarik, aku akan beristirahat sekarang." Balas Li Wei dengan malas sebelum berbalik dan melangkah menuju kediamannya.

Bocah laki-laki diam sesaat karena sedang memikirkan sesuatu sebelum akhirnya mengikuti Li Wei.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Li Wei datar tanpa menoleh kebelakang.

"Mengikutimu Saudari Li."

"Aku ingin beristirahat, aku tidak membutuhkanmu." Balas Li Wei.

"Itu sekarang, belum tentu nanti akan sama." Ucap bocah laki-laki itu.

Li Wei menghela nafasnya sekali lagi sebelum mempercepat langkahnya masuk kedalam kediaman, dan saat dia sudah melewati pintu, ia segera menarik kuat kedua pintu besar itu agar menutup.

Brakk-

"Ahh... Saudari Li? Kenapa kau menutup pintunya?" Ucap bocah laki-laki di depan sisi luar pintu.

Li Wei tidak menjawab, ia malah segera berlari menuju kamarnya yang berada di tingkat dua sebelum berseru, "Bibi-! Ada tikus menyebalkan di depan pintu kediaman kita!"

Li Wei bukan pertama kalinya bertemu bocah laki-laki sebelumnya, bocah laki-laki tersebut merupakan sepupunya dari adik ayahnya, Shen Han.

Sedangkan nama bocah laki-laki tersebut adalah Shen Tang Jiu. Sudah bukan rahasia lagi bahwa Tang Jiu tertarik dengan Li Wei dan uniknya, Tang Jiu selalu mendekati Li Wei tidak peduli hujan reaksi penolakan dari Li Wei.

Guru Besar Yun : Mawar dan AwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang