Ch.18 Melampiaskan Emosi

74 18 0
                                    

Seorang gadis kecil menatap punggung pemuda dihadapannya dengan tatapan rumit. Berbagai pertanyaan muncul dibenaknya, namun satu-satunya sosok yang dapat menjawab pertanyaan itu justru selalu berusaha menutupinya.

Gadis kecil itu tau, ia banyak merepotkan pemuda di depannya itu, namun ia juga ingin mengetahui, apa yang sebenarnya terjadi, kenapa pemuda itu selalu menutupi sebuah masalah darinya, apa yang kurang darinya sampai ia tidak dapat mengetahuinya, dan masih banyak pertanyaan lain.

"Wei'er... Wei'er." Suara pemuda terdengar memanggilnya, gadis kecil segera mengangkat kepalanya ke atas untuk melihat sosok pemuda yang memanggilnya.

"Ada apa? Apakah dirimu lapar?" Tanya pemuda itu dengan senyum ramahnya.

Gadis kecil menggelengkan kepala pelan, "Bukan makanan yang Wei inginkan."

"Lalu apa?"

"Emm, lupakan." Li Wei melangkah maju melewati Shen Yun sambil tersenyum kecut.

Shen Yun menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil bergumam pelan, "Apakah dia sedang memasuki masa pubertas?"

--

Danau Qinghai merupakan sebuah danau luas yang begitu indah. Berbagai jenis hewan air tawar hidup di dalamnya dan jumlahnya tampak tidak pernah berkurang.

Shen Yun dan Li Wei memilih lokasi tersebut untuk menjadi spot memancing, keduanya segera mempersiapkan alat pancing mereka untuk digunakan, namun suasana diantara mereka jelas terasa asing.

"Wei'er? Kau baik-baik saja?" Tanya Shen Yun.

Li Wei tersenyum dan menjawab, "Tentu Kak."

"Huu... Tidak terlihat demikian." Balas Shen Yun sambil memiringkan wajahnya.

"Tidak apa-apa, Wei serius." Ucap Li Wei tersenyum.

"Wei'er adikku, ada apa? Apakah ada yang menjahati mu? Biar Kakak beri pelajaran orang itu." Ucap Shen Yun tersenyum sembari menggulung baju lengan untuk memamerkan ototnya yang lumayan.

Li Wei menoleh ke arah Shen Yun sambil tersenyum tipis, "Ya, ada. Dan orang itu adalah Kakak sendiri."

"Eh... Itu Kakak sendiri?" Shen Yun kebingungan.

"Iya, itu Kakak. Kakak mungkin adalah satu-satunya orang yang sudah jahat kepada Wei namun tidak menyadarinya." Lanjut Li Wei sambil berjalan ke tepi danau dan melempar kail pancing sekuat tenaga.

Shen Yun mengelus dagunya, berpikir beberapa saat sebelum berkata,

"Ahh-, Kakak sekarang ingat! Kakak telah berbuat jahat padamu karena meninggalkanmu selama berhari-hari bukan? Apakah Wei mau tau alasan Kakak tidak mengabari Wei?" Tanya Shen Yun duduk disamping Li Wei.

Li Wei menarik nafas dalam-dalam, "Seperti biasa, tepat sekali." Ucap Li Wei sambil tersenyum tipis.

"Nah, kalau begitu-"

"Tapi bukan hanya itu, Kakak berhutang penjelasan padaku tentang semua hal yang Kakak lakukan di belakangku." Lanjut Li Wei, sengaja memotong perkataan Kakaknya.

"Ehh, apa maksudmu Wei'er?" Shen Yun tampak kebingungan, namun dalam pikirannya telah menduga sesuatu.

Li Wei menatap ke arah ke danau sebelum kembali menoleh ke Shen Yun, menatap matanya dalam-dalam sambil berkata, "Kakak, apakah Kakak pernah membunuh manusia selama ini?"

Deg!!

Jantung Shen Yun berdetak cepat begitu mendengar pertanyaan adiknya.

Dengan cepat Shen Yun mengontrol dirinya untuk tetap tenang sebelum menjawab pertanyaan adiknya dengan pertanyaan lain, "Apa yang kau katakan Wei'er? Apakah ada seseorang yang mengatakan hal buruk tentang Kakak?"

Guru Besar Yun : Mawar dan AwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang