Ch.21 Rencana Perjalanan

63 15 0
                                    

Suasana disekitar ruangan Shen Yun dan Yang Xu berada menjadi hening dalam beberapa saat. Suara jarum jatuh bahkan akan terdengar jelas saat itu.

Yang Xu tidak tau harus senang ataupun sedih mendengar kabar tersebut. Disatu sisi Shen Yun kehilangan kemampuan untuk membunuh lebih banyak orang, namun disisi lain juga bukan merupakan kabar baik. Bagi Yang Xu, mendengar seseorang terluka tidak bisa dikatakan hal yang baik, meskipun itu seorang penjahat.

"Yun'er, kau tau, bahkan untuk setingkatku mustahil menyembuhkan luka pada dantianmu dan mengembalikan meridianmu yang hancur." Ujar Yang Xu dengan sedih.

Diluar dugaan Yang Xu, Shen Yun masih tersenyum lembut, seolah memang mengetahui hal itu dan tidak mengharapkan Yang Xu dapat menyembuhkannya.

"Guru tidak perlu khawatir, aku menerima semua ini dengan ikhlas." Ucap Shen Yun.

"Lalu kau-, ahh lupakan..." Yang Xu menggelengkan kepala, tidak seharusnya ia mengungkit masalah yang sudah selesai.

Yang Xu kembali menyentuh urat nadi pada tangan kiri Shen Yun sebelum memejamkan matanya.

Beberapa saat kemudian, Shen Yun merasakan sesuatu di dalam tubuhnya di tarik keluar oleh Yang Xu. Shen Yun sedikit merasa kesakitan, ia menahan semua itu tanpa menunjukkan perubahan raut wajah.

Sekitar setengah jam kemudian, rasa sakit yang ia rasakan berkurang drastis, pikirannya terasa lebih jernih setelah melewati setengah jam menahan rasa sakit. Yang Xu membuka matanya sembari menghela nafas lega.

"Baiklah Yun'er, terlepas kondisimu saat ini, Guru tetap akan memberimu semua yang Guru miliki." Ucap Yang Xu, ia mengambil buku usang yang berada di sebelahnya, kemudian memberikannya kepada Shen Yun.

"Apa ini Guru?" Shen Yun terlihat kebingungan saat melihat huruf-huruf asing di sampul buku usang tersebut.

"Itu adalah sebuah kitab bernama Aliran Surga, berbagai jenis teknik dan ilmu pengobatan tertulis dengan baik disana. Bahkan beberapa teknik juga dapat membuat tubuh seseorang menjadi lebih kuat secara singkat dan sementara ataupun permanen. Guru tidak akan memberi petunjuk apapun mengenai buku, kau harus mempelajarinya dengan kemampuanmu sendiri." Ujar Yang Xu.

Shen Yun memberi hormat dengan tulus kepada Yang Xu, "Terima kasih banyak Guru, Yun akan mempelajari isi buku ini dengan baik sehingga tidak akan mengecewakan Guru."

"Ku harap kau juga menggunakannya dengan baik." Balas Yang Xu datar.

Shen Yun hanya bisa tersenyum canggung sambil menggaruk pipinya.

"Guru, ada sesuatu yang ingin Yun sampaikan."

"Katakan." Balas Yang Xu.

"Guru, Yun berniat..." Shen Yun menjelaskan tentang rencananya untuk berkelana mencari bahan-bahan herbal yang ia butuhkan untuk membuat ramuan.

"Akar Pohon Naga? Hati Roh Alam? Sisik Ular Es? Minyak Bakau Api? Apakah kau yakin akan keberadaan bahan-bahan tersebut, Yun'er?" Tanya Yang Xu sambil mengerutkan dahinya.

Berpuluh-puluh tahun ia mengabdikan dirinya di jalan pengobatan, mencari obat terbaik dari setiap penyakit dan luka, namun Yang Xu sampai sekarang tidak pernah mendengar nama bahan-bahan herbal tersebut kecuali dari mulut Shen Yun.

Shen Yun menggaruk kepalanya yang mulai terasa gatal, ia sebenarnya juga tidak mengetahui dengan jelas keberadaan bahan-bahan tersebut, ia berpikir Gurunya mengetahui sesuatu tentang itu.

Saat mendengar jawaban Gurunya, Shen Yun kembali berpikir Jin Wu Qin, Guru misteriusnya telah mempermainkannya.

"Guru benar-benar tidak mengetahui salah satu dari bahan itu? Mungkin hanya namanya saja yang berbeda." Lanjut Shen Yun.

Guru Besar Yun : Mawar dan AwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang