Ch.31 Mengamati & Bertindak

51 16 1
                                    

Beberapa hari yang lalu,

"Guru, Yun meminta izin dan petunjuk kepadamu dalam rencana Yun berkelana untuk mencari bahan-bahan membuat ramuan pemulih dantian." Shen Yun berlutut didepan Gua yang gelap.

"Ya, pergilah. Tapi hancurkan benda ini jika kau berada dalam situasi yang tidak bisa kau atasi." Suara parau misterius keluar dari dalam Gua tersebut sebelum satu benda melesat cepat keluar menuju arah Shen Yun berada.

Shen Yun dengan sigap menangkap benda tersebut yang ternyata berupa sebuah lempengan token/medali dengan ukiran unik.

Tanpa menanyakan fungsi benda tersebut, Shen Yun langsung berterima kasih kepada gurunya.

"Satu bulan dari sekarang mungkin kau akan mendengar berita keributan besar di hutan ini yang kebetulan dekat dengan kediamanmu. Kau tidak perlu khawatir karena keluargamu akan baik-baik saja selama tidak ikut campur." Setelah berkata demikian, suara Jin Wu Qin tidak pernah terdengar lagi bahkan setelah Shen Yun mengucapkan salam perpisahan.

--

Mata seorang pemuda tiba-tiba terbuka lebar, mengejutkan beberapa orang yang masih melakukan sesuatu untuk membantunya.

"Anak muda-? Kau sudah bangun?" Salah seorang pria paruh baya memiliki kumis dan jenggot tebal berkata pada pemuda itu.

Terlihat ekspresi terkejut yang cukup besar pada wajah pria paruh baya dan rekan-rekannya, mereka tidak berpikir pemuda dihadapan mereka dapat bangun secepat itu.

"Ahh-, dimana ini? Apa yang terjadi?" Pemuda itu segera merubah posisinya menjadi duduk sambil memandang sekitarnya dengan bingung.

"Ini di hutan racun nak, kau terkena racun serangga pelangi, seharusnya kau hanya akan sadar paling cepat tujuh hari dari sekarang. Apakah kau memiliki ketahanan terhadap racun?" Balas pria paruh baya tersebut.

Shen Yun menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia kesulitan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya ia rasakan sesaat sebelum ia bangun.

Shen Yun akhirnya berkata bahwa ia tidak terlalu mengerti tentang apa yang terjadi. Para pria paruh baya yang merupakan tabib hanya bisa mengangguk-angguk mengerti karena mereka merasa wajar Shen Yun bersikap demikian.

Para tabib berpikir jika mereka saja tidak mengerti tentang apa yang terjadi di tubuh Shen Yun, maka tidak ada alasan kuat yang menuntut Shen Yun dapat mengerti kasus tersebut.

Shen Yun berterima kasih kepada para tabib karena telah menolongnya. Ia ingin memberikan para tabib itu sebagian sumber daya yang ia dapatkan di hutan terdalam, namun ia baru menyadari bahwa sekarang kantung berisi sumber daya itu tidak bersamanya.

"Untuk sekarang sepertinya kita harus mencari jalan keluar yang aman dan sebisa mungkin menghindari pendekar sekte Rawa Mistik." Ujar salah seorang tabib dengan menghela nafas berat.

Mendengar hal itu, Shen Yun mengerutkan dahinya, "Apa maksud anda senior? Apa yang terjadi?"

Para tabib saling berpandangan sebelum salah satunya menjelaskan situasi mereka saat ini pada Shen Yun.

Wajah Shen Yun seketika berubah, namun ia tetap tenang setelah mendengarkan penjelasan sang tabib.

"Hanya ada beberapa pendekar tingkat dua disini untuk menjaga para tabib dan sumber daya ya." Gumam Shen Yun sambil mengelus dagunya.

"Anak muda, apa yang ingin kau lakukan?" Salah satu tabib bertanya karena melihat ekspresi Shen Yun yang serius.

Shen Yun menggelengkan kepala ringan sambil tersenyum, "Tidak ada senior."

"Tapi sepertinya kita perlu membuat persiapan." Lanjut Shen Yun sebelum melirik ke dua arah.

"Persiapan apa-" Sesaat setelah tabib berkata demikian, terdengar suara keributan dari dua arah yang di lirik oleh Shen Yun sebelumnya.

Guru Besar Yun : Mawar dan AwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang