Li Wei menarik nafas dalam-dalam sebelum menghembuskannya perlahan, "Apakah memang tidak ada pilihan lain? Dan setidaknya, bisakah Kakak mengajakku?"
Dengan tegas Shen Yun menggelengkan kepala dan berkata, "Tidak, ini akan menjadi perjalanan yang sulit, serta Kakak tidak bisa melindungimu. Meskipun Kakak kehilangan kekuatan tenaga dalam hampir seluruhnya, namun bukan berarti Kakak menjadi begitu lemah."
Shen Yun menjelaskan bahwa dirinya memiliki banyak keahlian lain yang tidak memerlukan tenaga dalam serta ia juga dapat melarikan diri dengan mudah berkat wawasan ilmu meringankan tubuhnya yang luas.
"Kalau begitu setidaknya Kakak harus meminta seseorang dari keluarga kita untuk mengawal kakak. Jika diriku akan menjadi beban di perjalanan Kakak nanti, bukankah meminta bantuan orang yang lebih kuat dari Kakak dapat membantu Kakak?"
Shen Yun terdiam, dia kesulitan membantah perkataan adiknya saat ini, namun dia benar-benar tidak membutuhkan orang lain untuk mengawalnya.
Shen Yun berniat untuk meningkatkan kekuatannya diperjalanan dengan caranya sendiri, dan jika seseorang ikut dengannya, ia tidak akan bisa menggunakan cara tersebut dengan bebas.
Shen Yun tidak berkata satu kalimat pun, namun Li Wei bisa mengerti garis besarnya dari wajah Kakaknya saat ini.
"Itu hanya saranku, Kak. Jika Kakak tidak setuju, maka Wei tidak akan memaksa. Wei hanya berharap Kakak kembali dengan selamat tidak peduli berhasil tidaknya Kakak mendapatkan kekuatan kakak semula." Ujar Li Wei.
Shen Yun tersenyum lembut, ia kembali mengusap kepala adiknya dengan lembut sebelum berkata, "Terima kasih Wei. Kakak akan mengingat dan melakukannya."
"Em, bagus. Sekarang waktunya kita untuk kembali, hari sudah gelap." Balas Li Wei.
Shen Yun mengangguk setuju, "Baiklah, ayo kita kembali. Namun jangan beritahukan masalah tubuh kakak pada siapapun untuk saat ini."
"Aku mengerti."
----
Satu hari kemudian~
Lembah Obat, merupakan sebuah lembah yang paling dekat dengan ibukota Chenglong. Pada lembah tersebut, terdapat sebuah desa kecil yang sederhana bernama Desa Obat, namun setiap harinya desa tersebut di datangi pengunjung setara dengan sebuah Kota kecil.
Desa Obat memiliki daya tarik besar yaitu para penduduknya membudidayakan tanaman herbal yang berkualitas, sebagian dibuat menjadi ramuan ataupun pill untuk dijual kepada para pengujung.
Pada Desa Obat, mayoritas penduduknya merupakan tabib dan alkemis, serta mereka tidak kesulitan untuk memperoleh tanaman herbal karena pada Lembah Obat, tanaman-tanaman herbal tersebut dapat tumbuh dengan subur.
Salah satu tabib pada Desa Obat bahkan memiliki nama yang dikenal oleh hampir semua orang di kerajaan Chang. Tabib tersebut bernama Yang Xe atau biasa disebut tabib Yang.
Tabib Yang adalah seorang pria yang terlihat berumur 25 tahunan, namun sebenarnya memiliki usia lebih dari setengah abad. Tabib Yang memiliki wajah yang tampan, namun ia memilih untuk hidup lajang sampai saat ini karena alasan tertentu.
Semua orang begitu menghormati Tabib Yang meskipun ia tidak memiliki ilmu bela diri atau kekuatan apapun, hanya seorang pria yang lemah lembut, jujur, dan mengabdikan kehidupannya pada jalan pengobatan.
Mayoritas orang mengetahui bahwa Tabib Yang tidak menerima murid meskipun seorang Raja datang langsung dan memohon padanya, namun secara diam-diam ternyata Tabib Yang memiliki seorang murid, walaupun saat ini sedikit menyesali keputusannya untuk setuju menerima murid tersebut yang merupakan anak dari sahabatnya.
Murid Tabib Yang itu tidak lain adalah Shen Yun. Tidak ada yang salah dari Shen Yun menyerap ilmu pengobatan Tabib Yang, semua yang Tabib Yang ajarkan dengan cepat dipahami oleh Shen Yun, sungguh anak dengan bakat yang luar biasa jika saja kepribadiannya juga mengikuti.
Alasan Tabib Yang menyesal menerima Shen Yun adalah karena baru menyadari sifat Shen Yun yang menyangkut adiknya. Shen Yun tidak segan untuk menghilangkan nyawa seseorang jika ia rasa akan memberikan sedikit kenyamanan pada adiknya.
Tabib Yang adalah seorang yang membenci senjata, kekerasan, ataupun darah, itulah alasan dirinya sampai sekarang tidak menerima murid lain selain Shen Yun. Ia tidak menemukan seseorang dengan sifat yang cocok untuk mewariskan ilmu pengobatannya.
Alasan ia menerima Shen Yun sebagai murid adalah karena hutang budinya pada Ayah Shen Yun, Shen An, yang pernah menyelamatkan nyawanya berulang kali.
"Sudah terlambat untuk menyesalinya, anak itu juga sudah mempelajari hampir semua ilmu yang bisa ku ajarkan padanya." Yang Xe menghela nafas panjang.
Yang Xe menoleh ke samping kirinya, menatap sebuah buku usang dengan senyuman tipis.
"Apakah mungkin anak itu juga bisa mempelajari ilmu ini?" Gumamnya pelan.
Tok~ Tok~ Tok~
Suara ketukan pintu terdengar tidak lama setelah Yang Xe bergumam.
"Guru, ini Yun." Ucap seseorang dari balik pintu.
"Ya, masuklah Yun'er." Balas Yang Xe.
Shen Yun menggeser pintu ke dalam sebelum masuk dengan senyuman lembut dan segera memberi hormat pada Yang Xe.
"Salam, Guru. Murid datang atas panggilan Guru, dan kebetulan memiliki tujuan lain." Ujar Shen Yun dengan sopan.
Yang Xe mengangguk pelan, "Sepertinya dirimu baru-baru ini kembali mengambil nyawa seseorang ya?" Tanya Yang Xe.
Tanpa keraguan Shen Yun mengangguk, "Guru sepertinya sedikit meleset, bukan satu tapi tiga."
Sedikit yang mengetahui bahwa Yang Xe memiliki kemampuan istimewa yang membuatnya hampir tidak pernah salah mengenali sifat manusia.
Yang Xe memiliki mata istimewa yang membuatnya dapat melihat aura seseorang dengan jelas.
Aura merupakan sebuah energi kasat mata yang dimiliki oleh seorang manusia sejak lahir.
Aura mencerminkan kepribadian dan sifat asli dari seseorang, seseorang yang pernah membunuh orang lain, biasanya akan mendapatkan sedikit aura berwarna hitam.
Sedangkan seseorang yang telah begitu banyak membunuh manusia sampai pada tingkat menikmati, aura orang tersebut akan menjadi gelap pekat, sampai pada akhirnya ia kehilangan rasa kemanusiaan nya dan mendapatkan aura merah darah.
Yang Xe menghela nafas panjang sambil menggelengkan kepalanya mendengar pengakuan muridnya yang tanpa ragu-ragu.
"Alasannya? Masih sama?" Tanya Yang Xe.
"Ya, Guru." Jawab Shen Yun.
"Kemarilah, biar ku bersihkan aura mu." Yang Xe mengingat dengan jelas, beberapa Minggu yang lalu aura Shen Yun hampir seluruhnya hitam pekat.
Yang Xe membantu menghilangkan sedikit aura hitam tersebut, namun saat ini, ia malah melihat aura Shen Yun sudah seluruhnya hitam pekat.
Memang hanya sedikit seseorang yang memiliki kemampuan untuk melihat aura orang lain seperti dirinya. Namun Yang Xe tidak ingin membuat resiko Shen Yun terkena masalah karena seseorang melihat auranya.
-
Shen Yun menuruti perintah Gurunya, bukan hal pertama atau dua kali ia mendapatkan pertolongan dari Gurunya untuk menyamarkan auranya.
Sebenarnya setiap kali Shen Yun berhadapan dengan Gurunya ini, ia merasakan malu dan ketidakpantasan dirinya berada dihadapan Guru Yang, Shen Yun selalu menyembunyikan rasa malu itu dengan bersikap datar.
Yang Xe segera menarik pelan tangan kanan Shen Yun, menyentuh urat nadinya sebelum memejamkan mata.
Tidak kurang dari dua detik setelahnya, mata Yang Xe melebar, ekspresinya menunjukkan keterkejutan namun ia tidak langsung menyampaikan sesuatu yang muncul di benaknya.
"Yun'er, tubuh mu..." Setelah memeriksa berkali-kali dan mendapatkan hasil yang sama, Yang Xe tidak bisa lagi bertahan untuk tidak bertanya.
"Ya, Guru. Hampir seluruhnya meridianku hancur, dan dantian ku terluka." Jawab Shen Yun sambil tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guru Besar Yun : Mawar dan Awan
Action[Karya Orisinil - Vimattra] Hiatus Sementara (Sedang mengerjakan proyek lain) [Genre: Action, Martial Art, Xuanhuan, Pyschopath, Life Story] Shen Yun, lahir dalam keluarga bangsawan, memiliki kekayaan dan bakat hebat sejak lahir. Kehidupan Shen Yu...