Ch.17 Tujuan Misterius Guru

53 17 0
                                    

Shen Yun mengepalkan tangan kuat, ia begitu marah pada sosok dihadapannya dan dirinya sendiri karena begitu lemah.

Tidak ada yang ingin dikatakan Shen Yun lagi, namun keinginannya untuk mati telah sirna sepenuhnya.

Jin Wu Qing tersenyum lebar melihat sikap Shen Yun seperti yang dia inginkan dan rencanakan. Ia segera membisikan beberapa kalimat pada Shen Yun yang membuat wajah pemuda itu berubah drastis.

"Apakah itu benar? Jika aku mendapatkan benda-benda itu, maka kondisi dantian dan meridian ku akan kembali seperti semula?" Ucap Shen Yun dengan mata melebar.

"Heh, bukan hanya kembali, tapi mereka semua akan menjadi lebih kuat berkali-kali lipat daripada sebelumnya! Tapi biar ku ingatkan sekali lagi, mustahil kau bisa mendapatkannya dengan kondisimu seperti ini." Ujar Jin Wu Qing masih dengan senyuman lebar yang sama.

Shen Yun segera berusaha bangkit dengan tubuh yang bergetar, wajahnya menjadi cerah ketika mendengarkan perkataan Gurunya.

"Tidak peduli seberapa mustahil, aku pasti akan mendapatkannya."

Jin Wu Qing menahan Shen Yun untuk berdiri sambil berkata, "Jangan bergerak terlalu banyak bodoh. Luka mu akan menjadi semakin parah. Dan karena kau masih menaati ucapan ku, maka aku akan memberikanmu hadiah."

Jin Wu Qing menciptakan beberapa bola cahaya berwarna biru gelap di telapak tangannya, bola-bola cahaya itu terbang menuju perut Shen Yun, lebih tepatnya titik dimana dantian Shen Yun berada.

"Ini-..." Shen Yun merasakan rasa hangat di bagian perutnya, rasa sakit yang ia rasakan perlahan berkurang hingga pada akhirnya ia sama sekali tidak merasakan sakit dibagian perutnya.

"Dantian mu akan pulih dalam satu tahun, aku bisa mengobati apa yang terluka, namun tidak dengan yang sudah hancur. Ku harap kau mengerti maksudku." Kata Jin Wu Qing dengan datar.

"Tentu, terima kasih." Shen Yun kembali berniat berdiri, namun ia masih merasakan sakit luar biasa terutama dibagian leher dan bawah dada.

"Apa kau idiot bocah? Aku hanya mengobati dantian mu, untuk tulang rusukmu yang patah, serta lainnya harus kau sembuhkan sendiri. Gunakan ilmu yang ku ajarkan padamu saat itu. Kau bisa menggunakan tenaga dalam mu sekarang, walaupun kapasitasnya berkurang sembilan puluh lima persen." Ujar Jin Wu Qing sebelum bangkit berdiri dan meninggalkan Shen Yun ditempat itu sendirian.

"Tunggu Guru, lalu apa sebenarnya tujuanmu memberiku tugas seperti ini? Dan kelihatannya kau tidak benar-benar tertarik menjadikan adikku sebagai pengganti ku." Tanya Shen Yun penasaran.

Jin Wu Qing diam beberapa saat sebelum menjawab dengan nada datar, "Kau akan tau nanti, jika kau tetap hidup saat waktunya tiba." Jin Wu Qing kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Shen Yun.

"..." Shen Yun tidak bisa mengerti pikiran Guru misteriusnya itu, satu hal yang paling ia tahu dari Guru misteriusnya adalah kebenciannya yang besar kepada para sekte besar.

--

"Kakak! Apa yang terjadi padamu?! Dan kemana saja Kakak selama tiga hari ini?" Seorang gadis kecil dengan cemas bertanya kepada seorang pemuda yang memakai pakaian compang camping saat kembali ke kediamannya.

Pemuda tersebut dengan senyuman canggung menjawab, "Ahahaha, Kakak habis berburu, kemudian tersesat disana selama beberapa hari."

Mata gadis kecil itu menatap tubuh sang pemuda dari atas kebawah sebelum mengerutkan dahinya, "Kakak berbohong, jelas dilihat darimana pun Kakak seperti habis berkelahi dengan seseorang. Robekan-robekan ini bukan berasal dari hewan buas ataupun terkena ranting pohon, bahkan baju Kakak terlihat sedikit gosong dibagian ini."

"Ahh, Wei'er terlalu serius. Kakak baik-baik saja, mari lupakan masalah ini dan Kakak akan mengajakmu pergi memancing, bagaimana?" Bujuk Shen Yun dengan senyuman lembut.

Tidak akan ada yang akan mengira bahwa pemuda pemilik senyuman lembut itu baru saja memutilasi tubuh beberapa manusia tiga hari yang lalu.

"Hmph, Kakak selalu menggunakan cara ini untuk membujuk Wei."

"Apakah Wei'er tidak mau?"

Gadis kecil itu tersenyum, "Tentu saja, mau. Ayo bersiap-siap!"

Shen Yun segera pergi mengganti pakaiannya tanpa menyadari dengan baik perubahan ekspresi di wajah adiknya yang kini tersenyum tipis.

----

Sekte Pedang Awan - Kerajaan Chang

"Apakah kau yakin dengan informasi itu Tetua Xin?" Seorang pria yang terlihat berusia paruh baya menatap sosok pria sepuh dihadapannya dengan wajah serius.

Pria sepuh yang dipanggil Tetua Xin menjawab dengan hormat, "Saya tidak bisa meragukan informasi dari Tuan Zi, Master."

Sosok yang dipanggil Master tidak lain adalah Fei Sha, Kakek dari Fei Hang sekaligus Master sekte Pedang Awan.

Fei Sha mengelus dagunya sebelum berkata, "Kalau begitu kita perlu memberitahukan ini pada Sekte-sekte besar lain. Tetua Xin, utus beberapa Tetua lain untuk menyampaikan kabar ini secara langsung ke sekte-sekte disekitar kita. Kita akan mulai bergerak dalam dua minggu dari sekarang."

"Master, tidakkah dua minggu terlalu lama? Bagaimana jika ia mengetahui rencana kita?" Tanya Tetua Xin.

"Tidak masalah. Justru itu, kita memerlukan persiapan yang matang as agar bencana tiga tahun yang lalu tidak terulang. Lagipula aku yakin meskipun ia mengetahuinya, ia tidak akan bisa pergi dengan bebas dengan wujudnya yang seperti itu." Jawab Fei Sha sambil mengelus jenggotnya.

"Jadi begitu, baiklah Master."

Fei Sha mengangguk, lalu ia terpikirkan sesuatu, "Bagaimana dengan pelaku yang menyerang cucuku? Kau menemukan petunjuk?" Tanyanya.

Tetua Xin menarik nafasnya karena ia yakin tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan untuk pria paruh baya yang sebenarnya memiliki umur dua kali lipat daripada umurnya.

"Untuk itu, saya sudah menyelidiki lebih jauh menggunakan beberapa senjata ataupun potongan pakaian yang digunakan oleh sosok itu, namun hasil penyelidikan itu malah menimbulkan tanda tanya besar tentang siapa sebenarnya dia."

Fei Sha tidak berkata apapun, mengisyaratkan untuk Tetua Xin melanjutkan kalimatnya.

"Pedang yang dipakai oleh sosok tersebut berasal dari keluarga bangsawan Yin. Lebih tepatnya ditempa oleh seseorang di keluarga Yin untuk dijual. Lalu pakaian yang ia gunakan mirip dengan pakaian anggota Sekte Rajawali Hitam, namun ilmu pedang yang ia gunakan berasal dari sekte kita. Tidak hanya bisa menggunakan teknik pedang sekte kita, ia juga bisa mengimbangi teknik pedang Tuan muda." Lanjut Tetua Xin, isi pernyataannya berhasil membuat Master Sekte Pedang Awan sekalipun mengerutkan dahinya.

"Yang lain mungkin masih bisa dimaklumi, namun kau mengatakan kemampuan teknik pedangnya setara dengan cucuku Hang? Apakah kau sudah memastikan usianya?" Tanya Fei Sha.

"Itulah yang dikatakan oleh Tuan muda Fei, Master. Untuk usia pemuda itu, sudah ku pastikan bahwa ia memang berada di usia belasan tahun. Lalu, ada satu hal lain yang tidak ku mengerti." Jawab Tetua Xin.

Fei Sha semakin kebingungan, namun melihat informasi lain dari Tetua Xin juga cukup penting, ia kemudian bertanya, "Apa itu?"

"Pemuda itu bisa bangkit dari kematian. Lebih tepatnya, setelah saya menyerangnya sekali dengan energi pedang, jantung pemuda itu berhenti berdetak, namun beberapa saat kemudian ia kembali bergerak bahkan kekuatannya bertambah berkali-kali lipat." Ujar Tetua Xin.

"..." Fei Sha tidak berkata apapun, namun ekspresinya sudah menunjukkan betapa kebingungannya ia saat ini.



Guru Besar Yun : Mawar dan AwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang