Ch.14 Akhir

64 19 0
                                    

Sebelumnya Fei Hang hanya menggunakan jurus-jurus pedang yang umum dan dapat dipelajari oleh semua tingkatan murid Sekte Pedang Awan untuk menghindari kemungkinan Shen Yun memiliki kemampuan untuk mempelajari suatu jurus dengan sekali lihat.

Namun saat melihat pemuda dihadapannya ternyata dapat melancarkan jurus yang dipelajari murid dalam dan belum pernah ia tunjukkan sebelumnya, membuat Fei Hang yakin bahwa pemuda dihadapannya memanglah salah satu murid Sekte Pedang Awan.

Fei Hang yang merasa sudah banyak mendapatkan informasi dari lawannya segera memutuskan untuk langsung menghabisi Shen Yun.

"Ini adalah akhirmu dan jangan khawatir, aku akan mencari siapa yang telah menyuruhmu agar ia bisa ikut menyusul bersamamu ke neraka sana." Fei Hang tersenyum lebar sebelum mengalirkan cukup banyak tenaga dalam ke tangannya untuk memperkuat serangan.

'Apakah ini batasanku? Bagaimana jika aku menggunakan ilmu kehancuran? Apakah aku bisa mengalahkannya?' Shen Yun menjadi dilema karena jika ia menggunakan ilmu kehancuran sekarang dan nyatanya tidak berhasil menghabisi atau setidaknya memberikan luka parah pada Fei Hang, maka bisa dibilang disitulah riwayatnya akan tamat.

'Ah-, jika aku menggunakan gerbang pertama, sedikit kemungkinanku untuk bisa mengalahkannya, namun apa jadinya jika...' Shen Yun menggigit bibir bawahnya, segera membulatkan tekadnya untuk menghabisi Fei Hang.

"Teknik Pedang Awan – Kilasan Kabut-!" Fei Hang melancarkan serangan tebasan yang menjangkau cukup luas.

Terlihat oleh orang awam bahwa Fei Hang membuat banyak celah pada tubuhnya untuk diserang, namun Shen Yun tidak bisa berpikir demikian karena menyadari gerakan tubuh Fei Hang menjadi lebih cepat berkali-lipat daripada sebelumnya.

"Kita lihat siapa yang akan ke neraka duluan nanti!"

"Ilmu Kehancuran - gerbang kedua, terbuka-!" Seteguk darah segera naik ke atas tenggorokan Shen Yun karena efek samping ilmu kehancuran, Shen Yun berusaha keras untuk menelannya kembali.

Kekuatan fisik ditubuh Shen Yun naik berlipat-lipat, setidaknya saat ini Shen Yun merasakan kekuatan fisiknya naik 5 kali lipat daripada normalnya. Shen Yun segera memanfaatkan kekuatan itu untuk meloncat mundur cukup jauh menghindari serangan Fei Hang.

"Kau tidak bisa lari!" Fei Hang berpikir Shen Yun ingin melarikan diri, namun nyatanya Shen Yun melakukan hal sebaliknya.

"Aku tidak melarikan diri."

"Teknik Pedang Matahari - Melubangi Bumi-!" Shen Yun mengambil posisi kuda-kuda menerjang ke depan dengan memegang pedang di sisi kiri sejajar dengan pundak dan mata pedang diarahkan ke depan.

Darah segar merembes keluar dari hidung dan mata Shen Yun, tubuhnya hampir tidak bisa menahan efek samping dari ilmu kehancuran yang telah melipatgandakan kekuatan tubuhnya dalam jumlah mengerikan.

Fei Hang yang sebelumnya berpikir Shen Yun berniat lari namun menyadari yang sebenarnya langsung menjadi waspada dan bersiap menahan serangan Shen Yun.

Fei Hang tentu tidak akan menduga bahwa kekuatan Shen Yun saat ini berbeda jauh daripada sebelumnya, bahkan telah melampaui kekuatan maksimalnya. Hal itu membuatnya tidak menggunakan tenaga dalamnya secara penuh.

Saat Fei Hang baru menyadari gerakan Shen Yun menjadi jauh lebih cepat daripada sebelumnya, semua sudah terlambat.

Shen Yun maju melesat dengan kecepatan tinggi, pedangnya ia arahkan ke jantung Fei Hang, namun Fei Hang menyadari hal itu dan segera menangkis pedang Shen Yun walaupun tidak sempurna.

"Arggh, kau! Bagaimana bisa-..." Dengan mata melotot penuh keterkejutan, Fei Hang berusaha keras menahan pedang Shen Yun yang menembus pundaknya.

Reflek Fei Hang bisa dibilang cepat karena berhasil menggagalkan serangan Shen Yun yang berniat melubangi jantungnya meskipun ia juga tetap tidak bisa menghindari penuh serangan Shen Yun.

Shen Yun kini hanya butuh sekali ayunan ringan untuk menebas leher Fei Hang jika saja tidak ditahan oleh tangan Fei Hang. Disisi lain mata Shen Yun sudah memerah dan keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya.

"Sedikit lagi-!" Shen Yun berniat meningkatkan lebih jauh kekuatan tubuhnya, namun saat ini dia bahkan hampir kehilangan kesadarannya.

"Arrgh- hentikan ini!" Fei Hang menjerit keras, meskipun sudah menahan pedang Shen Yun sekuat tenaga, namun pedang tersebut masih bisa terus bergerak sedikit demi sedikit. Tangannya gemetar karena hampir tidak kuat menahan kekuatan besar tiba-tiba dari Shen Yun.

"Tuan muda!" Saat Fei Hang hampir putus asa dan tidak kuat lagi menahan kekuatan Shen Yun, tiba-tiba suara berat terdengar dari satu arah.

"Sial-! Uhuk-uhuk!" Shen Yun mengepalkan tangan keras sambil terbatuk seteguk darah segar. Shen Yun segera meloncat mundur serta melepas efek ilmu penghancur.

"Paman Feng! Aku tidak apa-apa, tapi jangan biarkan dia lolos!" Seru Fei Hang menunjuk sosok Shen Yun.

"Tenang saja Tuan muda, itu tidak akan terjadi." Xin Feng mengalirkan tenaga dalamnya sambil menarik pedang dari sarungnya, sebuah tebasan pedang di udara terarah pada Shen Yun.

Tebasan di udara tersebut menciptakan gelombang angin kuat yang biasa disebut sebagai energi pedang, energi pedang melesat cepat ke arah Shen Yun, tubuh Shen Yun yang dalam kondisi lemah tidak berdaya untuk menghindari serangan itu.

'Sial-! Jika aku terkena itu, maka aku akan tamat.' Shen Yun mulai menyesali bergerak tanpa rencana yang benar-benar matang.

Shen Yun mengingat sesuatu, ia dengan cepat menelan sesuatu yang berasal dari balik jubahnya, berharap benda itu bisa menyelamatkannya.

Namun sehebat apapun benda yang Shen Yun telan tentu tidak akan bekerja saat itu juga, membutuhkan waktu untuk tubuhnya dapat mencerna benda itu namun masalahnya, waktu adalah hal yang paling tidak Shen Yun miliki saat ini.

Saat energi pedang akan mendarat ditubuh Shen Yun, Shen Yun segera menutup mata pasrah. Sesaat kemudian tubuh Shen Yun langsung terhempas kebelakang hingga menabrak pohon dengan keras.

Shen Yun merasakan beberapa tulang rusuknya patah, detak jantungnya melemah, hawa dingin mulai terasa di sekujur tubuhnya hingga kesadarannya perlahan mulai hilang dan semua kembali pada kegelapan.

Kondisinya yang melemah karena efek samping ilmu Kehancuran ditambah serangan seorang pendekar Guru membuat kondisi Shen Yun menjadi begitu buruk.

Jika saja itu adalah Pendekar tingkat satu lain, menerima serangan seorang pendekar Guru sudah lebih dari cukup untuk membuatnya berhenti bernafas saat itu juga.

Sebuah pencapaian luar biasa bagi Shen Yun saat ini yang dapat mempertahankan nafasnya selama beberapa saat walaupun pada akhirnya tetap kembali pada ketiadaan.

Guru Besar Yun : Mawar dan AwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang