Ch.38 Berpisah

151 20 4
                                    

Zha Oyun dan Li Sumi kembali terkejut ketika Shen Yun dengan santainya menjelaskan khasiat ramuan yang ia berikan tersebut.

"Nak Shen, bukannya aku tidak percaya kepadamu, namun bukankah membutuhkan bunga tujuh warna untuk menetralisir kan racun tikus rawa? Apakah kau sudah menemukan itu sebelumnya?" Tanya Zha Oyun kebingungan.

Shen Yun menggelengkan kepala ringan sebelum menjelaskan, "Aku sama sekali tidak melihat keberadaan bunga tujuh warna, senior. Namun jika itu racun tikus rawa, aku mengetahui resep ramuan yang bisa digunakan tanpa memerlukan serbuk bunga tujuh warna."

"Apakah kau baru membuatnya?" Tanya Li Sumi.

Shen Yun mengangguk sambil tersenyum.

"Ahh, aku tidak tau harus berkata apa. Semakin lama aku merasa semakin ingin membawamu ke sekte kami." Zha Oyun menggelengkan kepala sambil menghela nafas panjang.

Shen Yun tersenyum tipis, dia tentu tidak berharap Zha Oyun membuat keputusan itu.

"Tapi kami menghormati keinginanmu, kami akan menunggumu lima tahun lagi, ku harap kau tidak melupakan kami pada saatnya." Zha Oyun menepuk pundak Shen Yun pelan sambil tersenyum lembut.

"Tentu senior, anda bisa percaya padaku." Shen Yun mengangguk pelan.

"Nak Shen, sebagai tanda terima kasih kami tolong bawa ini bersamamu. Mungkin ini bisa menolongmu suatu saat nanti." Li Sumi menyerahkan sebuah medali perak seukuran kepalan tangan kepada Shen Yun.

"Apa ini senior Li?" Shen Yun memandangi medali perak dengan ukiran ular tersebut.

"Ini adalah medali seorang Tetua sekte Ular Besi. Kami memiliki beberapa sekte yang berada dibawah kami, kau bisa menggunakan nya untuk meminta bantuan mereka atau membelanjakan sesuatu di asosiasi Harta menggunakan namaku." Ujar Li Sumi.

"Barang ini... Bukankah bisa saja ku salah gunakan?" Shen Yun memandang Li Sumi tidak percaya.

"Apakah kau berpikir akan melakukan itu?" Zha Oyun tertawa kecil.

"Ini adalah tanda kami mempercayaimu, nak Shen. Kami seharusnya memberikan bantuan lebih dari ini kepadamu, namun di situasi ini..." Li Sumi memandang ke luar tenda sambil menghela nafas.

"Aku mengerti senior." Shen Yun tersenyum lebar. "Tidak perlu khawatir, aku akan baik-baik saja di perjalanku." Lanjutnya dengan percaya diri.

"Baiklah kalau begitu. Sudah waktunya kami mulai perjalanan kembali ke sekte. Ke arah mana kau akan pergi setelah ini, nak Shen?" Tanya Zha Oyun.

"Aku berniat singgah ke kota terdekat untuk menyewa kereta kuda dalam perjalanan melewati perbatasan Kerajaan Wei setelah ke cabang kediaman keluarga Shen untuk mengobati adikku, senior." Jawab Shen Yun.

"Oh, kau sudah mendapatkan tumbuhan herbal yang kau cari?"

Shen Yun mengangguk, "Ternyata salah seorang tabib di rombongan senior memiliki gingseng racun. Aku mendapatkannya dengan melakukan barter kepada tabib tersebut." Ujar Shen Yun.

"Baguslah kalau begitu, apakah kau membutuhkan pengawalan ke sana?" Zha Oyun menawarkan.

"Tidak apa-apa senior. Aku bisa kesana seorang diri." Balas Shen Yun yakin.

Ketiganya segera bersiap untuk melakukan perjalanan mereka, Shen Yun terlebih dahulu menemui Pei Su, Yu Di dan Jie Ahn untuk berpamitan.

"Jadi kau tidak ikut dengan kami saudara kecil? Padahal kami berniat menunjukkan banyak hal menarik di sekte nanti." Pei Su terheran saat mengetahui Shen Yun tidak ikut dengan mereka kembali ke sekte.

"Kebetulan aku memiliki urusan lain, kita akan bertemu lagi cepat atau lambat. Ku harap kak Pei, Yu, dan Jie tidak melupakanku saat itu tiba." Shen Yun tersenyum ramah sebelum mengeluarkan sesuatu dari balik pakaiannya.

Jari telunjuknya berada di depan mulut sebelum melanjutkan, "Kalian bertiga banyak membantuku dan melindungiku sebelumnya, jadi akan tidak sopan jika aku tidak memberikan ini. Ku harap kakak-kakak sekalian mau menerimanya." Shen Yun menyerahkan barang-barang yang ia ambil dari balik pakaiannya pada ketiga pria dihadapannya.

"Saudara kecil, ini..." Jie Ahn menunjukkan keterkejutan besar, begitupun dua orang lainnya.

"Bagaimana kau bisa mendapatkan ini? Dan bukankah jika kau yang menggunakan ini-" Shen Yun memotong perkataan Yu Di.

"Sudah ku bilang sebelumnya, ini adalah karena kalian melindungiku sebelumnya. Nyawaku bagiku lebih berharga daripada semua ini." Shen Yun tersenyum lembut sebelum berbalik meninggalkan ketiganya, tidak berniat memberikan kesempatan pada mereka untuk menolak.

"Aihh... Anak itu, bukankah dia terlalu meremehkan sumber daya? Bahkan jika dia memiliki kekurangan di tenaga dalam, sumber daya ini bisa sedikit mengatasi masalah tersebut." Yu Di menggelengkan kepala pelan.

"Sudahlah lebih baik kita terima saja, sungguh aku tidak bisa mengetahui apa yang akan kita dapatkan setelah mengkonsumsi sumber daya ini." Jie Ahn terfokus menatap sebuah tanaman herbal seukuran genggaman tangannya.

--

Shen Yun segera berpisah dengan rombongan sekte Ular Besi ke arah selatan yang merupakan arah sebaliknya dari tujuan rombongan tersebut.

Shen Yun mendapatkan cukup banyak sumber daya dari Zha Oyun dan Li Sumi namun ia merasa jumlahnya terlalu banyak untuknya sehingga Shen Yun memutuskan untuk memberikan beberapa sumber daya kepada tiga pendekar tingkat dua yang sebelumnya melindunginya.

Shen Yun kini terfokus untuk meningkatkan kekuatannya lebih jauh lagi, ia memang sudah tidak berharap kepada tenaga dalamnya sehingga ia berniat meningkatkan kekuatan fisiknya.

"Selain mengkonsumsi sumber daya, berlatih menempa tubuh juga adalah faktor terpenting untuk meningkatkan kekuatan fisik. Tapi apa yang sebaiknya ku gunakan untuk bahan latihan menempa tubuh ya?" Shen Yun mengelus dagunya pelan sambil terus melangkah.

Langkahnya tiba-tiba terhenti sebelum menoleh ke belakang, kini terlihat rombongan sekte Ular Besi sudah benar-benar meninggalkan area sekitar hutan racun.

"Apa yang perlu ku tanyakan? Semua sudah ada di hutan racun ini. Ini seperti langit menciptakan hutan racun khusus untuk menempa tubuh." Shen Yun tersenyum lebar sebelum berbalik arah yang kini menuju arah hutan racun.

-

Shen Yun mulai melakukan berbagai persiapan sebelum memasuki hutan racun seperti mempersiapkan senjata rahasia, alat jebakan, ramuan penyembuh ataupun penawar racun.

Setelah siap dengan semuanya, Shen Yun segera melangkahkan kaki masuk ke dalam hutan racun sambil menarik nafas panjang, ia tahu bahwa kesehariannya setelah ini tidak akan damai seperti berada di kediaman keluarganya.

--

Kediaman keluarga Shen - Ibukota Chenglong.

Suasana di salah satu ruangan pada kediaman keluarga Shen saat ini terasa begitu hening. Sulit mengatakan disana terdapat dua orang yang sebenarnya memiliki aura kuat sedang mengalami kebuntuan satu sama lain.

"Tetua Xin, hal seperti ini tidak bisa kuputuskan begitu saja. Apalagi ini menyangkut masa depan keluarga besar Shen kami." Kata Shen Cayun.

Xin Feng mengangguk pelan, memang dirinya tidak mengharapkan pria sepuh dihadapannya itu memberikan jawaban yang cepat.

"Baiklah, saya mengerti. Sebenarnya saya juga perlu mengunjungi beberapa keluarga besar lain setelah ini, jadi maafkan bila saya tidak bisa menemani anda terlalu lama." Balas Xin Feng dengan hormat.

"Hahaha, tidak apa-apa, aku juga tidak berniat bersantai-santai setelah mendengar kabar ini. Tetua Xin, kau merusak rencana liburanku." Shen Cayun tertawa untuk menyembunyikan rasa gelisahnya saat ini.

"Maafkan saya sekali lagi Tuan Shen. Kalau begitu saya undur diri." Xin Feng sedikit menunduk sebelum berbalik untuk keluar dari ruangan tersebut.

"Han, antar Tetua Xin."

"Baik, ayah."

Shen Han dan Xin Feng keluar dari ruangan tersebut. Menyisakan Shen Cayun seorang diri yang akhirnya melepaskan helaan nafas panjang yang ia tahan sebelumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Guru Besar Yun : Mawar dan AwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang