Ch.37 Ajakan

58 17 0
                                    

Shen Yun segera kembali dari hutan racun setelah kegagalannya mengkonsumsi Jamur Batu sembari menggunakan ilmu Kehancuran Gerbang Kedua.

Dari awal memang Shen Yun pesimis ia dapat melakukannya, sebab pada penggunaan Gerbang pertama-pun, Shen Yun berulang kali hampir memuntahkan seteguk darah, padahal yang ia lakukan hanyalah mengunyah Jamur Batu yang terasa seperti roti kering alot.

'Setidaknya aku saat ini dapat menggunakan ilmu Kehancuran Gerbang pertama selama beberapa saat.' Batin Shen Yun cukup puas, dengan menggunakan ilmu Kehancuran Gerbang pertama, kekuatannya akan meningkat pesat menjadi sedikit lebih lemah dari pendekar tingkat dua.

Tentu saja Shen Yun mengetahui bahwa bukan berarti ia lebih kuat dari pendekar tingkat satu, ia bisa kalah jika bertarung dengan Pendekar tingkat satu dalam waktu yang lama, sebab penggunaan ilmu kehancuran Gerbang pertama tentu saja memiliki batasan.

Hari saat Shen Yun kembali ke perkemahan masih berada di waktu dini hari, sehingga ia memilih untuk meracik penawar racun di dekat salah satu tenda yang sepi agar dapat berkonsentrasi penuh.

Waktu terasa begitu cepat dan sunyi saat Shen Yun mulai meracik ramuan penawar racun, Shen Yun begitu fokus pada pekerjaannya sampai-sampai tidak menyadari beberapa orang sedang mencarinya.

"Ahh, saudara Shen! Akhirnya aku menemukanmu." Pei Su adalah salah satu orang yang mencari Shen Yun, ia sudah berkeliling berkali-kali tempat perkemahan namun tidak menemukan Shen Yun.

"Kak Pei? Ada apa?" Tanya Shen Yun heran.

"Kemana saja kau malam ini? Tetua Li dan Zha mencarimu." Balas Pei Su.

Shen Yun menggaruk kepalanya yang tidak gatal sebelum menjawab, "Semalaman aku berada disini."

"Ohhh, bagaimana aku bisa tidak menemukanmu. Dan sebelum ini pun aku sama sekali tidak merasakan hawa keberadaanmu, apakah kau menggunakan suatu ilmu untuk menyembunyikan hawa keberadaan?" Ucap Pei Su tertarik, ia merupakan pendekar tingkat dua yang memiliki indera pengelihatan yang lebih tajam daripada manusia normal.

Pei Su yakin bahwa tidak ada manusia biasa yang bisa menyembunyikan hawa keberadaan dari matanya tanpa menggunakan suatu ilmu, melihat Shen Yun yang dapat lolos dari pengelihatannya berulang kali membuat Pei Su keheranan.

"Ya, aku sedikit mempelajari ilmu untuk menyamarkan hawa keberadaan. Namun tidak setinggi sampai bisa menyembunyikannya dari mata Kak Pei. Mungkin ramuan inilah yang sebenarnya berpengaruh besar menyembunyikan hawa keberadaanku." Ujar Shen Yun sambil memperlihatkan sebotol kecil berisi sebuah cairan.

"Apa itu saudara kecil?"

"Ini adalah ramuan yang memiliki aroma alam sehingga dapat membuat hawa keberadaan tersamarkan. Aku tidak terlalu yakin ini aman untuk kulit setiap orang sehingga aku tidak merekomendasikannya sebelumnya dan hanya akan melakukannya nanti setelah aku yakin akan keamanannya." Jelas Shen Yun.

"Ohhh, begitu. Kalau begitu pantas saja aku dan yang lainnya tidak bisa menemukanmu dengan mudah. Oh iya, sebaiknya kita segera ke tenda Tetua Zha dirawat, ada sesuatu yang ingin Tetua Zha dan Li sampaikan kepadamu." Ajak Pei Su, Shen Yun mengangguk pelan dan segera merapihkan peralatannya sebelum mengikuti Pei Su ke tenda Zha Oyun dirawat.

--

Sesampainya di tenda Zha Oyun dirawat, Shen Yun segera disambut oleh dua pendekar tingkat kehormatan itu dengan hangat, Zha Oyun bahkan memerintahkan Pei Su untuk segera membawakan persediaan makanan terbaik mereka untuk menjamu Shen Yun.

Shen Yun yang tiba-tiba diperlakukan sangat baik kini menjadi kebingungan, ia dengan canggung menerima semua pemberian Zha Oyun dan Li Sumi yang berupa sumber daya berharga untuk meningkatkan kekuatan fisik.

Guru Besar Yun : Mawar dan AwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang