Chapter 20

30 6 0
                                    


TERKEJUT

Reva berjalan tergesa-gesa guna menghampiri seorang gadis yang masih saja terduduk di trotoar itu sambil menangis. Reva terkejut bukan main ketika menangkap sesosok gadis yang selama ini ia rindukan.

Awalnya ia memang tidak melihat wajah dari gadis itu karena hujan yang mengguyur begitu derasnya. Namun, ketika mengetahui siapa gadis itu, Reva merasa sangat-sangat bahagia bukan main.

Ia berjongkok tepat di depan Radia sambil memayungi tubuh gadis itu juga.

"Ifa!" Panggil Reva pada Radia, membuat gadis itu mendongak dan langsung tersentak kaget.

"Bu-bunda?" Tanya gadis itu sambil menatap Reva tak percaya. Bagaimana tidak? Reva sudah ia anggap seperti bunda nya sendiri ketika dirinya sudah berpacaran dengan Marcel di tahun 2017 lalu.

Reva tersenyum haru melihat gadis di depannya, tanpa aba-aba lagi, wanita paruh baya yang berpenampilam anggun itu pun membuang payungnya sembarang arah dan langsung memeluk Radia begitu senangnya.

"Bunda kangen banget sama kamu! Selama ini bunda selalu cari tahu tentang kamu, tapi bunda gak pernah nemuin info tentang kamu, tapi setelah mendengar Marcel bilang kalau dia pacaran sama kamu, bunda bahagia bangett!!" Seru Reva sambil tersenyum sumringah.

Radia pun sama, gadis itu juga merasa sangat bahagia melihat wanita yang sudah lama tidak ia lihat tiba-tiba ada di hadapannya.

"Bunda kenapa ada di sini?" Tanya Radia setelah pelukannya sudah terlepas dari Reva.

"Seharusnya bunda yang tanya, kenapa kamu di sini? Kenapa duduk di pinggir jalan begini? Hujan-hujan lagi! Dan..... kenapa kamu membawa koper? Kamu mau pergi? Kemana?"

Radia terdiam memperhatikan Reva yang menatap dirinya khawatir setelah mengajukan pertanyaan yang bertubi-tubi itu. Gadis tersebut menangis sejadi-jadinya. Entah kenapa, melihat Reva mengingatkannya pada sosok bundanya.

"Ke-kenapa nangis? Hmm....gimana kalau kamu ikut bunda, dari pada di sini duduk sambil hujan-hujan? Lebih baik kamu ikut yah? Nanti kamu sakit kalau begini terus"

Radia menggeleng dengan air mata yang terus saja mengalir "Ti-tidak usah bun, aku bisa cari penginapan dekat sini" ujarnya sungkan.

"Jangan gitu dong sayang, kalau kamu begini terus, bunda nggak tahu alasan kamu nangis, jadi kamu ikut bunda yah? Ini baju bunda juga basah, kita berdua bisa sakit kalau di sini terus"

Radia menatap Reva yang memang benar adanya sudah basah kuyup seperti dirinya. Radia sungguh merasa tidak enak pada Revan, karena dirinya Wanita paruh baya itu rela ikut basah-basahan seperti sekarang.

Akhirnya, ia memilih menganggukkan kepalanya setuju. Dengan begitu, dapat di pastikan Reva kembali tersenyum bahagia.

"Baik, kalau begitu sekarang kita ke rumah bunda" setelah mengucapkan kalimat itu, Reva pun menggiring Radia untuk menuju mobilnya lengkap dengan koper yang ikut di tarik oleh Radia.

****

"Bang!"

Marcel yang sedang bersantai di balkon rumahnya menoleh ke sumber suara, di mana ada Regan berdiri dengan baju piyama hitam sedang menatapnya serius.

"Hm?"

"Lo beneran pacaran sama Radia ini?" Tanya Regan sambil memperlihatkan foto seorang gadis dari laman akun instagram @Cewekhits_SMAPerbang pada Marcel.

Marcel yang melihat foto tersebut membulatkan matanya tak percaya, ia menatap Regan begitu tajam seolah meminta penjelasan tentang foto itu.

Kaulah PelangiKu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang