Chapter 26

24 5 0
                                    


PENAMPILAN?

Setelah menampilkan sebuah grup band yang hanya terdiri dari tiga orang. Wanita yang sebelumnya berbicara pun kembali terlihat, namun kali ini Wanita tersebut berdiri di atas panggung masih dengan mic yang berada di tangannya.

"Wah...wahh... penampilan yang sangat mengesankan. Maka dari itu sekarang kita akan melihat penampilan kedua dari SMA Permai Bangsa, kita sambut Radia Najda Afifa"

Degg....

Radia yang semula menunduk, sontak mendongak setelah mendengar seruan dari atas panggung. Gadis itu mendadak terdiam membeku menatap sekitarnya di mana semua orang tengah saling tatap seolah mencari seseorang yang bernama Radia.

Sedangkan ada pula yang memang mengetahui Radia, terang-terangan menatap dirinya sinis.

Radia tak tahu apa-apa, gadis itu tidak pernah berniat untuk ikut tampil dalam acara api unggun tersebut. Lantas dirinya mulai merasa gelisah. Ia bahkan tak tahu harus menampilkan apa.

Sementara di tempat yang tidak jauh dari tempat Radia duduk. Marcel menatap Radia khwatir, laki-laki itu mengepalkan tangannya kuat, ia tahu kalau bukan kemauan gadis itu sendiri untuk tampil di depan umum.

Dan pastinya Marcel juga tahu, kalau ini semua sudah di rencanakan oleh seseorang.

"Permisi? Apa gadis yang bernama Radia Najda Afifa ada di sini?" Tanya wanita yang berada di atas panggung itu kembali.

Radia tak ada pilihan selain mengangkat tangannya, karena beberapa pasang mata yang menatapnya dengan sorot menuntut.

"Wah! Ternyata Radia ada di sini yah, baiklah Radia! Silahkan naik ke panggung"

Semua mata pun menatap Radia dengan pandangan yang berbeda-beda. Radia sendiri mulai memainkan jari-jarinya gelisah, gadis itu dengan perlahan bangkit dari duduknya dan mulai berjalan menuju panggung tersebut.

Marcel menatap Radia dengan pandangan yang sulit di mengerti. Laki-laki itu menelisik setiap gerakan-gerakan gadisnya yang sekarang ini sudah berada di atas panggung.

Semua orang pun mulai fokus memandang Radia yang masih diam di atas panggung, sementara dari tempat yang tak jauh dari kerumunan orang-orang, Queen tersenyum miring melihat Radia harap-harap cemas di atas sana.

Fani menggigit jari-jarinya khawatir, tidak lama kemudian, Kevan datang dan duduk di samping Fani.

"Radia daftarin diri sendiri buat tampil?" Tanya Kevan membuat Fani langsung melirik cowok tersebut terkejut.

"Ishh... ngagetin aja! Enggak, dia nggak bilang ke aku kalau dia daftarin diri, karna pas ibu camping ngomong di atas panggung tadi, aku lihat Radia udah kayak orang ketakutan gitu"

Kevan menghela napas "Pasti seseorang udah rencanain ini dari awal"

Fani tak menanggapi sama sekali, gadis itu hanya diam sembari menatap Radia di atas sana.

Radia sendiri masih menarik napas dalam-dalam, kemudian mendekati ibu Camping yang menjadi penyusun acara dalam camping kali ini.

Radia membisikkan sesuatu kepada wanita itu.

"Oh! Gitar yah? Ada kok, tunggu sebentar yah saya ambilkan dulu"

Radia mengangguk seraya tersenyum. Sementara semua orang yang menonton masih menatap serius ke arah panggung, membuat suasan malam kali ini terasa begitu canggung.

Tidak lama kemudian, ibu camping tersebut pun kembali menghampiri Radia dengan gitar yang berada di tangannya. wanita itu pun memberikan gitar tersebut kepada Radia.

Kaulah PelangiKu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang