Chapter 12

50 7 0
                                    


DUKUNGAN

Marcel berjalan menyusuri lorong koridor yang sudah di penuhi kaum berseragam sekolah itu. Lelaki tersebut berjalan menuju kelas gadis yang sekarang ini sudah menjadi tanggung jawabnya?

Yahh...

Jika di pikir-pikir lagi, Marcel memang merasa kalau Radia sudah menjadi tanggung jawabnya. Karna pada dasarnya, gadis itu kini sendiri, keluarga gadis itu sendiri bahkan tak mau menampungnya.

Lalu tak apa kan jika Marcel menganggap kalau dirinya berhak bertanggung jawab atas gadis itu, meskipun tali pernikahan belum terikat pada keduanya.

Beberapa murid yang sudah bersiap pulang ke rumah masing-masing pun berkerut bingung melihat pria tampan yang dengan santainya berjalan menuju kelas XII IPA 2.

Bukan apa, hanya saja pria itu lebih selalu terlihat berjalan langsung ke parkiran saat jam pulang di bandingkan berjalan ke kelas yang berada di samping kelas pria itu sendiri.

Dan Marcel hanya masa bodoh dengan tatapan itu, ia hanya diam sambil bersandar di tembok koridor dengan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam saku celana abu-abunya.

So Cool Man!

Sementara di dalam kelas.

Radia membereskan peralatan sekolahnya dengan begitu telaten, gadis itu tiba-tiba saja menghentikan aktivitasnya kala mendengar suara bisikan-bisikan teman sekelasnya terdengar di indera pendengarannya.

"Eh! Di luar katanya ada Marcel loh lagi berdiri"

"Wah? Seriusan?"

"Iya! Kayaknya dia lagi nunggu seseorang deh"

"Anjir! Siapa yang cowok itu tunggu? Jangan-jangan gue nih.."

"Buset dah...kepedean bener lo! Yahh...mungkin aja dia lagi nunggu Queen"

"Lah? Bukannya kelas Queen di IPA 3 yah? Ngapain dia nunggunya di depan kelas kita?"

"Mana gue tau"

Radia hanya diam mendengarkan, sampai gadis-gadis itu keluar dari kelas masih dengan membicarakan sosok Marcel.

Bahkan dapat Radia lihat kalau teman-teman sekelasnya barusan yang berbicara terlihat sama-sama terkejut saat melewati pintu kelas mereka.

Dan itu cukup membuat Radia yakin jika memang benar adanya, kalau Marcel ada di depan kelas IPA 2, namun yang membuat gadis itu bingung adalah, siapa yang Marcel tunggu?

Memilih untuk tidak berpikir terlalu panjang, Radia memilih untuk kembali memasukkan buku-bukunya ke dalam tas, dan mulai beranjak untuk keluar dari kelas.

Sampai ia di ambang pintu, ia sudah di hadang oleh sosok pria berjangkung di hadapannya. Radia bahkan nyaris jantungan karna laki-laki itu yang tiba-tiba saja berada di depannya.

"Kamu kenapa tiba-tiba ada di sini?" Tanya Radia polos.

"Aku memang sudah ada di sini sedari tadi, sebelum kamu keluar dari kelas" jawab Marcel santai kemudian menggenggam tangan Radia.

Sementara Radia menahan mati-matian degupan jantungnya yang lagi-lagi tak karuan.

"Ke-kenapa kamu menggeggam tanganku?" Tanya Radia gemetaran.

Marcel tersenyum tipis sembari mencubit hidung Radia saking gemasnya "Karna aku pacar kamu"

Radia mengerutkan keningnya "sejak kapan kita pacaran?" Tanya nya bingung.

"Sejak tahun 2017" jawab Marcel santai.

Radia memicingkan matanya, kemudian menghela napas, gadis itu perlahan menyatukan jemarinya dengan jemari lelaki yang memang sudah menjadi pacarnya.

"Aku harap genggamanmu selalu menjadi penghangatku........" ujar Radia lirih kemudian melepaskan tautan tangan mereka dan beralih memeluk tubuh tegap lelaki itu.

"....... dan pelukanmu akan menjadi tempat ternyaman ku selamanya" lanjutnya pelan.

Gadis itu memejamkan matanya sambil mempererat pelukannya pada Marcel.

Sementara Marcel masih diam kaku dengan jantung yang berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

Laku-laki itu ikut membalas pelukan gadisnya tatkala erat sambil menyandarkan dagunya pada pucuk kepala gadisnya.

"Dan aku harap kau selalu ada di setiap hari-hari ku, aku berharap kau bisa menjadi pelangkap hidupku Radia"

Keduanya berpelukan dengan begitu mesranya sampai-sampai tak menyadari kalau masih banyak pasang mata yang menatap mereka kebingungan.

"Eh! Sumpah, si cupu sama si jenius pacaran?"

"Lah? Marcel pacaran sama Radia? Nggak salah lagi tuh?"

"Nggak nyangka banget woyy!! Kirain Marcel bakalan pacaran sama Queen!"

"Nggak cocok ih! Cocok an sama gue, wkwkwkwk"

"Romantis banget sih? Pengen juga kan jadinya?"

Semua murid menoleh kepada gadis yang baru saja memuji Radia juga Marcel dari arah koridor lainnya.

Raya. Gadis itu tersenyum tulus melihat kedekatan Abangnya dengan Radia yang memang sangat ia harapkan bisa menjadi pacar dari sang abang.

"Iya! Rasanya seperti lagi nonton drakor ala-ala indonesia, uwwunya bikin aww-aww gimana gituh" timpal Fani tak kalah hebohnya membuat murid-murid yang membenci Radia semakin di landa kebingungan.

Pasalnya, mereka semua berpikir kalau Raya dan Fani lebih setuju jika Marcel berpacaran dengan Queen, tapi sepertinya apa yang mereka pikirkan tidak sesuai dengan ekspektasi yang mereka lihat dari bagaimana ucapan juga tatapan dari Raya dan Fani yang secara terang-terangan di tujukan pada Radia.

"Hmm. Mereka berdua memang cocok! Dari awal gue emang udah rasa kalau Cewek cupu itu sangat-angat pantas bersanding dengan sosok ice prince sekolah kita" balas Kevan yang sedang merangkul Fani begitu possesive nya.

Plakk...

"Ishh...jangan manggil Radia cupu Van!" Ujar Fani kesal setelah memukul pelan dada sang kekasih.

Kevan tak meringis, namun pemuda itu nampak mengerucutkan bibirnya "Iya...iya.. kan aku nggak tahu nama dia beb! Lagian kamu benar juga, kalau Radia nggak pantas di panggil cupu"

Raya mengacungkan jempolnya pada Kevan "betul banget Bang! Lagi pula kak Radia cantik gitu kok di bilang cupu sih?" Timpalnya begitu semangat.

"Iya! Emang beneran cantik anjir! Kalau aja bang Marcel belum pacaran sama kak Radia, bakalan gue embat duluan keknya" timpal Rian sambil menatap Radia berbinar-binar, hal itu membuat Raya, Fani, dan Kevan menatap laki-laki itu malas.

"YEEEE....SOTOY LO!!" Sahut mereka bertiga mengejek Rian. Hal itu membuat pemuda yang semula tersenyum manis mengerucutkan bibirnya kesal.

●●●

Hahayy... akhirnya update juga.

Makasih buat kalian yang sudah baca chap ini, dan jangan lupa juga sertakan vote dan Commentnya:-D

Kalau ada typo boleh di koreksi :)

Makasih

Next??

See you again :)

Kaulah PelangiKu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang