Chapter 24

25 6 0
                                    


CAMPING

Hari di mana camping akan di laksanakan pun datang. Radia menggeret kopernya yag berisi barang-barang juga baju yang akan ia gunakan di tempat camping nya yaitu puncak.

Camping ini memang di adakan selama tiga hari, maka tidak heran jika ada banyak siswa-siswi yang membawa koper atau barang-barang lainnya ke tempat lokasi camping.

Marcel melirik Radia yang terlihat begitu lelah, dirinya dan Radia baru saja sampai ke tempat camping mereka di adakan. Keduanya berada dalam bus yang berbeda, hal itu membuat Marcel uring-uringan karena khawatir dengan keadaan dari sang kekasih.

Tapi, setelah ia turun dari bus yang di tumpanginya, ternyata Radia juga sudah turun dari bus yang di tumpangi gadis itu pula.

"Capek yah?" Tanya Marcel sambil menatap Radia lekat.

Radia menggeleng sambil tersenyum.

Marcel menghela pelan kemudian membalikkan tubuh Radia agar berhadapan langsung dengannya. Tangan laki-laki itu bergerak memperbaiki topi rajut juga syal yang di kenakan oleh sang gadis.

"Kamu pasti kedinginan" ucap Marcel pada Radia.

Radia mendongak menatap Marcel. Jujur saja, dirinya memang merasa sangat kedinginan, namun karena melihat perilaku Marcel padanya, entah kenapa dirinya langsung merasa sangat hangat meski hanya untuk sementara, karena tiba-tiba hawa dingin kembali menyelimuti.

"Asik pacaran! Ingat bangun tenda, murid dari SMA Cahaya Bangsa udah pada datang" celetuk Banu ketika baru saja melewati Radia dan Marcel bersama Juna.

Marcel lantas menatap kedua laki-laki itu tajam, sementara Banu dan juna malah tertawa cekikikan melihat reaksi dari bos mereka.

"Cel..." panggil Radia lirih.

Marcel menoleh dan mengerutkan keningnya "Hm? Kenapa?"

"Ka-kamu bisa tuntun aku berjalan?" Tanya Radia pelan, sesekali gadis itu memegang lengan Marcel karena keseimbangan tubuhnya yang seakan ingin tumbang.

Marcel memejamkan matanya, rasanya sangat sesak melihat kondisi Radia yang seperti ini. Dirinya pun sudah memberitahu pada gadis itu sebelumnya, kalau seharusnya Radia tidak perlu ikut pada acara seperti ini, ia juga sudah menyarankan kalau dirinya pun tidak akan ikut jika gadisnya tak ikut.

Namun, bukannya menurut Radia malah mengucapkan "Hidup tidak ada yang tahu Cel! Jika  memang hidupku akan berakhir sebentar lagi, aku harap camping ini bisa menjadi satu-satunya kenanganku bersamamu dan teman-teman kita yang lain"

Setelah Radia mengatakan itu pun, ia langsung saja meninggalkan Marcel waktu itu, yang membuat Marcel langsung saja mengurung diri dalam kamarnya, ia tidak pernah berharap Radia akan mengatakan kalimat seperti itu yang membuat dirinya kembali merasa sangat menyesal, karena tak bisa menjaga Radia pada akhirnya.

"Hmm...sini biar aku yang bawa koper kamu" pinta Marcel lembut, sembari merebut koper Radia pada tangan kirinya. Sementara tangan kanannya ia gunakan untuk merangkul Radia , menuntunnya berjalan menuju tempat tenda mereka akan di bangun.

****

Radia menghela napas, ia berada di tenda yang sama dengan teman kelasnya yang selalu saja menggunjingi dirinya. Tapi Radia harus bisa menerima hal tersebut meskipun nanti dirinya pasti akan di caci maki kambali.

"Woyy cupu!"

Benar dugaan Radia. Baru saja ia memasuki tenda yang akan ia pakai bersama empat temannya yang lain, dirinya sudah di tatap sinis oleh ke empat orang tersebut.

Kaulah PelangiKu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang