Chapter 29

32 4 0
                                    


PERMINTAAN TERAKHIR KU

Radia menatap langit-langit ruang IGD itu dengan pandangan kosong. Gadis tersebut sering kali memejamkan mata dan menghela napas sekali.

Ada banyak orang di dalam ruang rawatnya sekarang. Dan itu cukup membuat Radia merasa tenang, meski perasaan yang menyesakkan terus merundunginya.

Marcel tidak ada di sini sekarang. Laki-laki itu pergi entah kemana, dan sampai sekarang belum kembali juga. Marcel pergi bukan tanpa alasan, namun laki-laki itu lebih memilih untuk menenangkan dirinya sendiri yang begitu frustasi akan apa yang menimpa Radia.

Bahkan, Marcel berkali-kali memohon pada pihak rumah sakit untuk bisa menyembuhkan penyakit Radia. Namun, karena memang penyakit leukimia yang di idap oleh Radia sudah lebih parah dari sebelumnya, pihak rumah sakit tak bisa melakukan apa-apa, obatnya pun hanya terapi dan operasi, namun karena Radia yang saat itu masih SMP dan orang tuanya tak memiliki uang untuk membawa Radia berobat, membuat penyakit kanker darah tersebut menyebar dan memperburuk kondisi Radia.

"Kak Radia!"

Panggilan itu sontak membuat Radia menoleh dan mendapati Raya yang sudah berdiri di samping brankar temparnya berbaring.

"Hm?kenapa?"

"Aku tahu ini sulit buat kakak jalani, aku tahu kakak memiliki kisah pahit selama ini, ak-aku tidak mau kakak pergi secepat ini. Aku belum puas menghabiskan waktu bersama dengan kakak, aku belum bisa melihat kebahagiaan terpancar di raut wajah kakak, ak-aku.... a-aku tidak bisa melihat kakak yang seperti ini" ucap Raya panjang lebar sambil terisak pelan.

Radia ikut menangis, ia pun takut untuk sekedar menutup mata. Di mana matanya akan kembali terbuka namun tempatnya sudah berada di tempat yang sangat gelap.

"Ray! Aku senang bisa ketemu kamu, Fani, dan yang lainnya. Selama ini aku memang tidak pernah punya teman, tapi sekarang? Sudah berbeda kan? Sekarang aku sudah punya kamu, Fani, semuanya. Dan itu cukup membuatku bisa merasakan apa arti kebahagiaan" jelas gadis itu sambil tersenyum tulus.

Raya berlari menghampiri Radia kemudian memeluk gadis itu erat. Begitu pun dengan Fani yang melihatnya ikut memeluk Radia.

Sementara Orang tua Marcel, bu Jihan, Pak Geral, teman-teman dan para saudaranya yang juga berada di dalam ruang rawat Radia hanya diam sambil menatap Radia sendu.

****

Pagi menjelang, Radia berbaring di atas brankar nya. Gadis itu terlihat begitu pucat dan tubuhnya pun terlihat sangat rentan, setiap malam gadis itu merasa sangat sesak dan merasa sangat lemas. Radia tahu hidupnya sebentar lagi akan berakhir. Maka dari itu gadis tersebut mau menghabiskan waktu bersama dengan Marcel. Tapi sejak semalam, Marcel tak kunjung menampakkan diri di hadapannya, hingga....

Ceklek...

Radia menoleh ke arah pintu, dan mendapati seseorang berdiri sembari tersenyum hangat menatapnya. Radia balas tersenyum, gadis tersebut sangat merindukan seseorang itu, siapa lagi kalau bukan Marcel.

Marcel menghela napas kemudian melangkah mendekati Radia.

"Cel..." panggil Radia ketika Marcel baru saja duduk di atas kursi samping brankar nya.

Marcel mengerutkan kening sembari bergumam "Hm?"

"Aku mau jalan-jalan"

Marcel terdiam. Laki-laki itu lantas menghela napas dan menatap Radia sendu "di luar lagi hujan" jawabnya jujur.

Radia tersenyum tipis "Aku tahu, karena itu aku mau keluar lihat hujan untuk yang terakhir kalinya"

Marcel memejamkan matanya, laki-laki itu kemudian bangkit dari duduknya dan mendekati Radia. Marcel langsung saja mengecup dahi Radia yang terasa sangat dingin.

"Aku ambil kursi roda dulu"

Radia mengangguk, sementara Marcel sudah berlalu dari hadapannya.

Radia POV

Aku menatap punggung Marcel yang perlahan menghilang dari balik pintu. Aku tahu, ini sangat sulit baginya begitu pun bagiku. Tapi Tuhan sudah mentakdirkan ku menjadi seperti ini. Aku sebagai makhluknya hanya bisa menerima dan ikhlas dengan apa yang di berikannya.

Tidak lama kemudian. Marcel datang membawa kursi roda. Laki-laki itu perlahan mendekatiku kemudian menggendongku guna membantuku untuk duduk di atas kursi roda. Tak lupa pula, ia memakaikanku topi rajut dan juga syal.

Aku tersenyum, tubuhku terasa begitu lemas untuk sekedar duduk, namun aku harus terlihat baik-baik saja di depan Marcel.

Marcel pun perlahan mendorong kursi roda yang ku gunakan keluar dari ruangan serba putih itu. Kami menyusuri setiap lorong koridor rumah sakit.

Hawa pagi ini terasa begitu dingin, hujan rintik masih saja terdengar. Hingga kami berdua berhenti di koridor rumah sakit dekat taman rumah sakit tersebut.

Ku lihat Marcel berjalan dan mulai berjongkok di hadapanku, laki-laki itu menggenggam kedua tanganku.

"Aku belum siap Rad" lirihnya yang terdengar sangat pilu.

Aku menghela napas kemudian tersenyum "Tidak ada yang namanya kebetulan Cel... semuanya pasti sudah di rencanakan oleh Tuhan. Sama seperti apa yang menimpaku sekarang" balasku.

Marcel memejamkan matanya, ia menatapku begiu intens hingga membuatku merasa pipi ku memerah seketika.

Kenapa laki-laki itu sangat tampan? Senyumnya bahkan terlihat sangat menawan. Aku tahu, dia memang selalu terlihat sempurna bagaimana pun penampilannya.

Marcel...

Kenapa kau begitu mencintaiku? Aku bahkan belum pernah mengatakan cinta padamu sekali pun.

"Berhenti memujiku"

Jlebb...

Aku terdiam. Dia memang pandai membuat keadaan menjadi canggung.

"Memangnya kenapa kalau aku memujimu?" Tanyaku.

Ku lihat Marcel menghela napas, dan laki-laki itu sontak mendekatkan wajahnya pada wajahku mengecup lembut dahiku kemudian kembali berjongkok di depanku.

"Karena itu akan membuatku semakin sulit untuk merelakanmu"

Hmm... aku kembali terdiam. Sementara Marcel terlihat mulai beranjak dan beralih kembali memegang gagang kursi roda ku.

"Hujan sudah berhenti. Sekarang waktunya kembali ke ruanganmu"

Aku menghela napas dan menganggukkan kepala pelan. Namun, tiba-tiba perhatian ku teralihkan saat ku lihat lengkungan indah terpampang di atas sana.

Pelangi...

"Tunggu!"

●●●

Hayo..hayo... dikit lagi yah gays baru tamat, pantau aja terus yahh?

Makasih buat kalian yang udah baca chap ini, dan jangan lupa sertakan vote dan juga koment nya yah...

Btw, kalau ada typo boleh di koreksi

Makasih♡

Next??

See you again :)

Kaulah PelangiKu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang