Part 05~First Love or True Love

1.1K 177 24
                                    

Banyak yang mengatakan, jika cinta pertama terkadang hanya akan menjadi ingatan. Romansa indah itu seolah hanya ilusi. Tak ada yang tahu jika kebahagiaan sesaat itu nantinya akan menjadi luka di masa depan. Sekalipun itu menyakitkan, namun hampir semua manusia tidak akan melupakan cinta pertamanya. Lisan mungkin bisa menyangkalnya, tapi tidak dengan perasaan.

Seperti yang dirasakan Suho sekarang. Bohong jika dirinya tidak mengingat siapa wanita yang duduk di hadapannya ini. Wajah itu bahkan masih terlukis jelas dalam ingatan. Semua hal tentang kebersamaan mereka di masa lalu masih terekam jelas. Sosok yang sangat dirindukan dan ia cari selama ini.

Berucap salam jumpa, atau sekadar bertanya kabar, entah kenapa hal itu terasa sangat sulit untuk Suho lakukan. Ini yang membuat dua insan itu terdiam sejak tadi. Layaknya orang asing yang baru bertemu pertama kali--canggung, sangat canggung. Suho merasa saat ini ada dinding penghalang yang sangat tinggi di antara mereka, rasanya sulit untuk mengembalikan hubungan keduanya seperti dulu..

Sementara itu, dari belakang meja kasir, Chanyeol dan Wendy tengah fokus memperhatikan interaksi dua orang itu.

"Jadi, kalian bertiga itu teman dekat. Lantas kenapa tadi menyuruh Jisoo pergi?" tanya Wendy yang masih kurang paham dengan situasi ini.

"Kita sudah berteman sejak kecil. Bahkan sampai kuliah, kita masuk di universitas yang sama. Tapi, semuanya berubah saat Jisoo mulai jaga jarak dengan kita dan pergi begitu saja," tutur Chanyeol.

"Mereka  dulu pernah menjalin hubungan?"

Chanyeol mengangguk meng-iyakan, "Kenapa wanita itu suka sekali menghilang dan muncul tiba-tiba?"

"Lalu dimana letak masalahnya? Bukannya mereka sudah putus?" Wendy terlihat belum paham sama sekali.

Chanyeol mengacak rambutnya kasar, "Suho hyung mencintainya, Wen. Alasan dia menolak keras perjodohan itu, karena hatinya masih belum berubah sampai saat ini."

"Bagaimana dengan Jisoo sendiri? Menurutmu apa dia juga masih ada rasa dengannya?"

"Tentu saja. Aku sangat yakin perasaan wanita itu masih sama," tukas Chanyeol menatap lurus dua orang yang duduk di bangku sana.

"Bagaimana kabarmu?" Jisoo mulai membuka suara. Dilihatnya Suho yang sejak tadi hanya membuang muka tanpa mau beralih menatapnya. "Kamu masih sama seperti dulu."

Suho tersenyum miring, "Tentunya, begitupun perasaanku." Matanya kini menatap lekat iris cokelat gadis itu. "Kenapa kamu kembali?"

"A--aku minta maaf...."

"Diriku tak perlu kata maaf itu. Aku hanya ingin tahu alasanmu."

Jisoo tertunduk. Ia menggigit bibir bawahnya, menahan rasa gugup yang mulai berkecamuk. Jari-jemarinya meremas kuat pada apron yang dipegang olehnya.

"Kenapa diam? Bukankah seharusnya ada yang ingin kamu katakan," sarkas Suho dengan tatapan mengintimidasi.

"Kamu pasti marah, kecewa, bahkan membenciku. Tapi--" Ucapan gadis itu terjeda karena Suho memotongnya cepat.

"Jisoo-ah ... aku tidak tahu harus bersikap seperti apa di hadapanmu." Ia membuang napas berat lalu tersenyum kecut. "Kau tahu yang ku pikirkan saat ini, apakah hubungan kita bisa sama seperti dulu? Apa itu mungkin?"

Pertemuan yang tiba-tiba ini terasa seperti beban baru bagi Suho. Jauh dari lubuk hati ia bahagia bisa bertemu lagi dengan seseorang yang telah lama ia nanti. Ingin rasanya bisa memeluk tubuh mungil itu seraya mengatakan bahwa ia sangat merindukannya. Tapi, itu tidak bisa. Ia bahagia sekaligus terluka secara bersamaan. Luka kecilnya kian menganga lebar, terasa begitu menyakitkan.

180 DAY'S || SURENE FAN-FICTION ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang