Prolog

5.9K 326 56
                                    

⌗⌗⌗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⌗⌗⌗

Seorang siswi melangkahkan kakinya masuk ke dalam area kantin dengan nafas memburu. Langkahnya terhenti tepat dihadapan seorang siswa yang kini sedang menatap kearahnya, begitupun teman-temannya, dan para penghuni kantin.

"Zar, kontrol dulu emosi lo," bujuk salah satu temannya bernama Resqia.

"Ada apa lagi sama cewek lo, Ger?" tanya salah satu teman siswa tersebut. Gerald hanya mengangkat bahunya, pertanda ia pun tak tau apa yang akan dilakukan gadisnya kini.

Tak lama, siswi tersebut memperlihatkan layar ponselnya pada Gerald. Sehingga, seisi kantin pun ikut penasaran dengan apa yang ditunjukkan oleh Ezara diponselnya.

"Maksud dari ini apa, Ger?" seru siswi tersebut, yang tak lain adalah Ezara. Pandangan Gerald beralih ke arah ponsel milik Ezara, dengan respon biasa saja. Seakan-akan itu hanyalah masalah kecil.

"Gua 'kan kemarin udah izin sama lo buat post foto Friska di feed akun instagram gua. Terus, kenapa lo tiba-tiba sekarang emosi? Lo lupa atau pura-pura lupa?" ucap Gerald.

"Gua kira lo cuman bercanda. Tapi, ternyata lo gak main-main soal ini.” Ezara kembali menurunkan ponsel miliknya seraya menatap Gerald.

“Makanya, kalo mau ngetik itu dipikir-pikir dulu. Lagi pula, walaupun lo gak izinin gua, gua tetep post foto Friska,” cela Gerald.

“Tega lo sama Gua, Ger. Gua salah apa selama ini sama lo? Sampe lo tega giniin gua, ada hubungan apa sebenarnya diantara lo sama Friska?” Kedua pelupuk mata Ezara mulai basah, ia menahan air matanya agar tak keluar.

Bola mata Gerald bergerak menatap ke arah sekitarnya, sudah banyak para siswa/i memperhatikan mereka berdua sejak tadi. Merasa terganggu dengan tatapan mereka, Gerald menarik paksa lengan Ezara, untuk keluar kantin agar bisa dibicarakan berdua saja tanpa di dengar oleh siapapun.

Mereka yang masih belum tau apa isi akun Gerald pun langsung membuka isi profil akun instagram Gerald. Betapa terkejutnya mereka, melihat sebuah postingan Gerald yang berisi foto Friska dengan caption emoticon 'love'.

"Gila, gua nggak salah lihat 'kan? Ini beneran akun Gerald 'kan? Gua rasa, Gerald beneran nggak waras."

"Friska pake jurus apa coba sampe bisa bikin Gerald beralih ke dia, bahkan siswi lain disini aja nggak sanggup rebut Gerald dari Ezara. Emang pantes sih julukan buat dia, Friska si cewek gatel, ups."

"Tapi gua rasa Gerald kaya gini karena salah Ezara juga."

"Kenapa salah dia?"

"Secara 'kan, Ezara akrab banget sama Barret, mungkin dia cemburu, makanya mutusin buat deket sama Friska, jadi impas 'kan? Ezara deket sama Barret, kenapa Gerald juga nggak bisa?"

"Bener juga sih. Setau gua, Ezara emang deket banget sama Barret dari dulu juga, tapi kayanya alasannya nggak cukup itu deh."

"Kalian punya mulut bisa diem nggak sih? Kalo nggak tau apa-apa, jangan sok ikut campur sama urusan orang lain!" gertak Resqia, kemudian menyusul Ezara.

***

Gerald melepaskan tangan Ezara saat tiba di taman sekolah, kemudian tangannya mengambil ponsel miliknya dari saku celananya, kedua ibu jarinya terus bermain dilayar ponsel membuat Ezara penasaran apa yang sedang dilakukan oleh Gerald. Setelah selesai, Gerald menunjukkan layar ponselnya pada Ezara, "Puas?"

Terlihat disana, Gerald sudah menghapus postingan foto Friska dari beranda akunnya. Hatinya masih merasa tak senang, saat Gerald berbicara ketus padanya.

"Buat apa dihapus kalo lo nggak ikhlas?" timpal Ezara.

"Mau lo tuh apa sih? Gua udah ikutin apa kemauan lo selama ini, tapi kenapa lo sekarang nggak pernah mau nge... Ah, udahlah. Gua capek debat sama lo yang ujung-ujungnya gua juga yang tetep salah," kesal Gerald.

Ucapan Gerald ditelinga Ezara terdengar tinggi. hatinya pun merasa tersentak. Untuk kesekian kalinya, Gerald kembali membentak dirinya, walaupun Gerald tau jika Ezara tak suka dibentak. Ketika Ezara hendak pergi, lagi-lagi Gerald menahan lengan Ezara.

"Lepasin tangan gua, Ger.” Ezara terus berusaha melepaskan tangannya dari Gerald.

Namun, bukannya dilepaskan, Gerald semakin kuat menahan pergelangan tangan Ezara, sehingga Ezara merasa kesakitan.

"Lo nggak bisa pergi ke mana-mana, sebelum gua selesai bicara," murka Gerald.

Ezara menatap wajah Gerald kesal, ingin sekali rasanya membalas perbuatan Gerald dengan cara kasar juga. Namun, Ezara mengurungkan niatnya, ia tak bisa melihat Gerald terluka, apalagi karena tangannya sendiri.

Ketika Gerald ingin menarik lengan Ezara, agar bisa lebih mendekat padanya. Sebuah tangan pria muncul, berhasil menahan tangan Gerald sebelum menarik lengan Ezara. Sedangkan, tatapan Gerald pun beralih menatapnya, begitupun Ezara. Mereka berdua sama-sama terkejut.

⌗⌗⌗

Revisi bentar ya, maaf jika kurang memuaskan, dan mungkin ada beberapa yang menganggap cerita ini kurang menarik, jadi Aku minta maaf. Karena disini aku juga masih belajar jadi yang terbaik untuk kalian.

Jika kalian suka sama ceritanya, jangan lupa tekan ⭐.

Makasih atas pemberian ⭐ dan sudah mampir kesini. Semoga betah sampai di part akhir.

GEZARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang