| Bagian Dua Puluh Tiga

2.6K 194 8
                                    

Satu hari aja nggak ketemu kamu, saya langsung berasa jadi manusia paling nggak jelas begini.


Hari ini, tepatnya adalah hari resmi olimpiade.

Pak Arya tak berhenti mengeluarkan kata-kata penyemangat hari ini untuk Alle dan kedua temannya.

Saat ini, mereka sedang berada living room sambil menyantap sarapan dan minuman gratis yang telah disediakan fasilitasnya.

Alle merasa ini seperti situasi baru. Di mana dia seringkali tidak dianggap, dan sekarang dia harus berbaur dengan yang lainnya sebagai rekan satu tim.

Pak Arya mengembus teh hangat yang terletak di meja ruang tamu hotel yang berada di tengah-tengah. Setelah selesai meneguknya, Pak Arya mulai bersuara. "Nanti, pikirka dulu matang-matang jawabannya, soalnya juga harus dicerna, baru kalian bisa jawab," kata Pak Arya sedikit cemas. Namun ia yakin bahwa siswi siswi didikannya ini pasti bisa.

Jam menunjukan pukul delapan pagi. Mereka harus berangkat tepatnya jam sepuluh pagi.

Clantia saat ini berusaha meyakinkan Pak Arya dan yang lainnya. "Siap, Pak. Kami bakalan berusaha," ucap Clantia menatap semuanya.

Pak Arya menatap Alle kali ini, ia kali ini tersenyum. "Alle, apa kamu masih canggung dengan suasana ini?" tanya Pak Arya.

Alle yang sedari tadi hanya diam, memperhatikan teh nya yang masih mengeluarkan asap langsung mengerjapkan matanya beberapa kali. "Eh, ehm. Tidak, Pak. Saya yakin saya bisa," ucap Alle memberi dorongan pada dirinya sendiri.

Pak Arya mengangguk mantap.

***

Akhirnya, saat yang telah dinanti-nanti tiba. Alle beserta dengan Pak Arya dan kedua teman sekolahnya sudah berangkat ke lokasi diselenggarakannya pertandingan Olimpiade. Tepatnya di SMA Danurahma.

Sekitar setengah jam di perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Pak Arya terlebih dahulu turun lalu disusul dengan Clantia, Alle, kemudian Fanya.

Mereka melihat SMA itu. Dibandingkan dengan SMA mereka, ini jauh lebih kecil.  Namun itu sama sekali tak menutup kemungkinan bahwa lawan dari SMA ini tak kalah pintar dalam bidang non akademik.

"Yuk, kita masuk," ajak Pak Arya.

Alle dan lainnya langsung mengangguk. Mereka menggunakan baju seragam yang disampingnya terdapat nama Bayu Dharma. Itu artinya, mereka membawa nama itu.

Tiba di dalam, mereka berkumpul. Olimpiade diikuti oleh peserta dari  150 peserta dengan 50 sekolah yang berbeda kota. Satu tim beranggotakan tiga peserta dengan sekolah yang sama.

Cukup banyak siswa dari beberapa kota lagi yang tidak dikirimkan untuk mengikuti olimpiade kali ini. Banyak yang tidak tahu kenapa alasannya.

Mereka langsung mengambil tempat duduk yang telah disediakan. Clantia berada di samping kiri Alle sedangkan Fanya di sisi kanan Alle. Susunan nya memang seperti itu, berdasarkan teman se-tim dan satu sekolah.

Di tengah antara ketiga orang dalam satu tim, terdapat masing-masing pengawas yang berada di belakang mereka. Terkadang bergantian menurut waktu yang juga akan berganti. Begitu seterusnya.

Pengawas yang berada di depan berjalan sembari menyerahkan mereka satu lembaga kertas berisi seratus lima puluh soal ke tiap-tiap meja.

Alle bersiap, namun kertas soal langsung dibalikkan terlebih dahulu oleh pengawas.

"Tunggu lonceng berbunyi, kalian baru bisa membalikkan soalnya dan langsung menjawab. Babak kali ini akan dipilih lima sekolah paling unggul yang lolos, lalu diuji di babak cepat tangkas esok hari," ucap sang panitia.

After Meet You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang