Alle mengintip dari balik celah pintu kamarnya dengan bibir yang bergetar hebat dan mata merah yang tiba-tiba memanas. Ada Mama dan Papa-nya yang tampak sangat bahagia dengan Putri kecil mereka, ya, benar. Putri kandung mereka yang paling mereka jaga dengan baik.
Anak kandung mereka itu memang baik, dan sangat baik. Bahkan, Alle selalu dibela kala Mama dan Papanya bertindak kasar pada Alle, namanya Alatha.
Alatha adalah gadis cantik yang lebih cantik dari pada Alle. Namun, usia mereka sama-sama masih tujuh belas tahun.
Alatha selalu dibesarkan dengan kasih sayang, pengertian, perhatian, penuh cinta, dan senyuman.
Sementara Alle? Alle selalu dibuang, dijadikan pembantu, tidak dianggap, tidak diharapkan, tak pernah diberi perhatian, dan banyak lagi yang menyayat hati.
Alle mendekam di sudut kamarnya yang sangat gelap, gorden-nya sengaja ia tarik agar tidak ada sedikit pun cahaya yang masuk.
Karena, dirinya penuh dengan kemalangan.
Kalian tahu? Tidak ada satu orang pun yang peduli pada Alle! Mungkin, hanya satu orang saja yang peduli padanya, yaitu Retha, temannya di sekolah.
Alle mendongak menatap langit-langit kamar dengan air mata yang terus menetes di matanya, matanya sudah sangat bengkak bersamaan dengan bibirnya yang juga dibasahi dengan bulir bening.
Tangan Alle berada di atas lututnya yang ia tekuk. Ia masih di sana, menangis dan meraung. Ia sengaja menahan mati-matian suara tangisnya, karena kalau sedikit saja suara isakan terdengar, Mamanya akan dengan kejam memukulnya, lagi.
"Tuhan, Alle pengin bahagia... Sebentar aja," ucap Alle pada Sang Pencipta dengan rasa sakit yang bergemuruh hebat.
"Tuhan, kata Mama dan Papa, Alle tidak pernah diinginkan untuk ada di antara keluarga ini, kata mereka, Alle seharusnya tidak menjadi bagian mereka. Bahkan, kata mereka Alle tidak pantas untuk hidup. Alle terlalu merepotkan, ya?"
"Alle pengin pulang, Alle capek."Alle terus menangis hingga lupa waktu. Lalu, tertidur dengan kondisi yang memprihatinkan.
Mungkin, beberapa jam lagi Mama akan datang lalu dengan keras menendang tubuh Alle.
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet You
Teen Fiction"Tuhan, kata Mama dan Papa, Alle tidak pernah diinginkan untuk ada di antara keluarga ini, kata mereka, Alle seharusnya tidak menjadi bagian mereka. Bahkan, kata mereka Alle tidak pantas untuk hidup. Alle terlalu merepotkan, ya?" "Alle pengin pulang...