27. Drum Sound

206 15 0
                                    


     "Gue mau sekarang lo pergi dari sini Lang!"

     Gilang terdiam melihat wajahku.

     "Lo gak dengar? Gue bilang pergi!"

     Gilang berdiri dari duduknya.

     "Kalau itu yang lo mau, gue bakal pergi. Gue udah duga reaksi lo bakal kayak gini setelah dengar cerita gue" ujarnya lalu benar-benar pergi tanpa ada pembelaan. 

     Ceritanya tadi terus menghantuiku. Sejujurnya aku tidak mau mempercayainya tapi setelah mengambil waktu merenungkannya. Cerita itu mulai terasa masuk akal bagiku.

     Flashback On

     "Sewaktu gue mau ketemu teman-teman ke tempat tongkrongan. Gue gak sengaja lihat lo lagi ngobrol dengan seseorang di gang. Gue awalnya gak tahu itu lo karena badan orang itu nutupin badan lo. Dan sebenarnya kalau itupun enggak lo, gue pengen nolong juga karena orang itu kayaknya bukan orang baik"

     "Maksud lo waktu gue dikuntit di gang waktu kita SMA? Saat itu lo juga disana?"

     "Iya, jadi waktu gue mau nolong, anehnya orang itu malah pergi dan waktu dia pergi gue baru tahu itu lo yang dalam bahaya barusan"

     "Iya, gue juga gak tahu kenapa dia malah pergi waktu itu. Padahal saat itu dia bawa benda tajam dan bisa aja dia bunuh aku kalau dipikir-pikir"

     "Memang, gue juga lihat pisaunya. Makanya gue ikutin dia untuk jaga-jaga dia berubah pikiran dan malah baik untuk nyelakai lo"

     "Lo ikutin dia? Jadi lo tahu siapa orangnya?"

     "Gue gak tahu karena waktu itu gelap dan jarak gue sama dia cukup jauh. Apalagi gue ngikutin dari sebrang jalan kan."

     "Benar jua sih. Kalau lo lihat pasti lo udah laporin orangnya."

     "Iyalah, pasti gue laporin. Tapi inti cerita gue bukan itu. Sebenarnya yang mau gue ceritain pasca kejadian lo sama dia."

      "Emang apa yg terjadi Lang?"

      "Jadi sewaktu gue ikutin dia, ada sesuatu yang aneh gue lihat. Tapi saat itu gue nggak terlalu ambil pusing"

     "Apa itu?"

     "Maaf Ti, tapi ini benar-benar kejadian. Gue gak bohong sama sekali. Saat itu gue lihat dia ngobrol sama ibu lo dan kelihatan bukan papasan atau ketidaksengajaan. Tapi benar-benar ngobrol serius. Dan gue awalnya gak tahu itu ibu sampai gue lihat foto keluarga lo barusan. Dan gue benar-benar menyesal gak cerita lebih awal ke lo"

     "Tunggu, maksud lo ibu gue sekongkol sama penguntit itu gitu? Lo udah gila ya? Cerita macam apa ini?"

     "..."

     "Apalagi maksud lo kalau bukan itu? Cukup ya Lang, gue tahu lo sahabat Jefri tapi kalau gini cara lo buat nunjukin kesetiakawanan kalian dengan tumbalin ibu gue dengan cerita bodoh lo. Gue gak terima, jadi lebih baik lo pergi sekarang. Pergi!"

     "Kok tiba-tiba ke Jefri sih? Ini gak ada hubungannya dengan pertemanan gue sama Jefri. Ini pure cerita yang gue alami waktu itu. Gue berani sumpah. Gue gak punya niat buruk apapun, percaya sama gue."

      "Gue mau sekarang lo pergi dari sini Lang!"

     Flash Back Off

     Aku sedang menghubungi ibu. Entah kenapa aku tidak bisa mengikuti hatiku sekarang. Jelas-jelas mengusir Gilang karena ceritanya gilanya. Dan sekarang aku malah mempercayainya.

Stupid ConfessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang