part 24

4.4K 369 1
                                        

Setelah 2 hari aqeela dan rassya meninap dirumah bundanya akhirnya tibalah saatnya mereka harus pulang ke Jakarta.

"bunda yakin gak mau ikut kita aja ke Jakarta?

"gak deh qeel, bunda di Bandung aja, nanti bunda pindah kerumah nenek kamu"

"hmm gitu yaudah kalo gitu qeela sama Rassya pamit pulang ya"

"kalo bunda mau tinggal dirumah kita, pintu rumah kita selalu terbuka buat bunda" kata Rassya menambahkan dan dibalas anggukan oleh bunda Aqeela.

Pulang dari Bandung, Rassya menyetir sendiri mobilnya sopir yang di minta waktu itu dua suruh pulang bersama papinya waktu itu.

"kamu mau mampir beli makan gak?"
Aqeela menatap Rassya sambil memicingkan matanya seperti ada yang aneh dari Rassya hari ini.

"kenapa?"

"lo ngapain panggil gue, kamu? geli tau gak"

"kan aku udah pernah bilang sama kamu kalau aku udah cinta sama kamu jadi terserah aku dong kalo mau panggil kamu kek panggil sayang kek, gak aku juga kan mau panggil kamu apa aja"

"Nyenyenye" kata Aqeela dan itu membuat Rassya tersenyum.

"kita harus terbiasa qeel, sampe kapan kita panggilnya gue-lo, kita kan suami istri"

Aqeela mengalah lagipula ada benar juga apa yang dikatakan oleh suaminya itu "terserah deh"

"kamu juga panggil aku jangan pake lo-gue ya"

"Hmm" Rassya tersenyum sambil mengelus kepala aqeela.

***

Sampainya dirumah Aqeela baru ingat kalau hi Inah izin pulang karena anaknya sakit jadi dirumah ini hanya ada dia dan juga suaminya ditambah lagi satpam didepan.

Tanpa disangka ternyata malam itu sedang terjadi pemadaman listrik di sekitar komplek perumahan mereka

"ahhhhhhh" teriak Aqeela karena tiba-tiba lampu kamarnya mati, padahal dia sedang asyik-asyiknya menonton drama Korea di tv kamarnya tadi.

Rassya yang mendengar suara teriakan aqeela langsung berlari menuju kamar aqeela dengan ditemani senter hpnya.
"kamu kenapa?"

"Rassya lampu kamar aku mati, aku takut gelap"
Kata Aqeela sedikit menangis.

"Bukan lampu kamar kamu aja tapi satu komek kayaknya ada pemadaman listrik deh, udah jangan lebay sama gelap aja takut sampe nangis gini" kaya Rassya mengarahkan senter hpnya kearah wajah aqeela.

"ihh nyebelin banget sih"

"udah ah jangan nangis, yauda aku temenin ya" kata Rassya lalu duduk di pinggiran kasur Aqeela.

"eh lo jangan cari kesempatan dalam kesempitan ya"

"apaan sih yaudah kalo gak mau ditemenin aku ke kamar aja" karena takut,Aqeela menahan tangan Rassya agar tidak pergi.

"Jangaaan aku kan takuut, yauda temenin aku disini, tapi awas yah jangan macem-macem"

"hmm"

Tiba-tiba suara petir menyambar dan sontak membuat aqeela langsung memeluk Rassya.
"ahhh" orang yang dipeluk malah membalas pelukan tersebut wahh benar-benar ya Rassya ini mencari kesempatan dalam kesempitan.

Tersadar dengan apa yang sedang terjadi Aqeela langsung melepaskan pelukannya "ihh tuhkan ngambil kesempatan dalam kesempitan"

"orang kamu duluan yang meluk aku"

Rassya terus menatap aqeela dan membuat aqeela risih sekaligus salah tingkah.
"ngapain sih ngeliatin aku kek gitu?"

"Kamu cantik banget soalnya"

"Iya tau, udah ah jangan diliatin kek gitu ih"

"Kenapa? Salting ya aku liatin" beo Rassya menggoda Aqeela.

"Gak usah kegeeran deh"

Setelah beberapa menit kemudian akhirnya lampu hidup Aqeela sempat kaget dan memeluk Rassya karena ada bunyi 'ceklek' padahal itu suara menandakan kalau lampu hidup.

"hahah kamu tuh gemesin banget sih" kata Rassya tiba-tiba langsung mencium bibir Aqeela.
Aqeela hanya bisa terdiam karena perlakuan Rassya yang tiba-tiba itu kenapa dia tidak marah? Entahlah mungkin Aqeela lagi berada di mode terkejut jadi tak punya daya untuk marah.

"aku ke kamar ya, lampunya udah hidup" kata Rassya dan dibalas anggukan oleh aqeela.

Setelah Rassya keluar aqeela langsung bergumam sendiri "ihh kok gue mau mau aja sih di cium rassya, iwww " kata Aqeela saat tersadar dia menjadi geli sendiri saat mengingatnya sambil menggosok gosok bibirnya dengan jari











partner ibadah || SYAQEEL🦋 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang