"kriing, kriing"
Suara deringan telepon rumah memmbuat rassya dan aqeela tersadar dari tatapan mereka berdua yang sedari tadi sangat lekat itu."bii tolong angkat ya"
"siap den"
Rassya kembali menatap aqeela lekat dan itu membuat aqeela menjadi salah tingkah.
"ngapain sih lo ngeliatin gue mulu""lo cantik makanya gue liatin" kata Rassya menatap Aqeela sayang sedangkan orang yang ditatap hanya bisa tersenyum dan semakin salah tingkah saja.
"emang cantik dari lahir kali, wlek" kata Aqeela sambil menjulurkan lidahnya.
"maaf non itu telepon dari bunda non aqeela" kata bi inah memberi tahu.
"Kenapa bunda gak telfon ke hp aja" katanya sambil beerjalan menuju telfon untuk bicara dengan bundanya.
"halo assalamualaikum bunda"
"waalaikumsalam sayang, bunda mau ngasih tau ke kamu"
"ngasih tau apa bun? bunda nangis ya kok suaranya beda, ada apa?" Aqeela sangat khawatir karena suara orang diseberang sana terdengar parau seperti habis menangis.
Rassya datang menghampiri Aqeela karena suara aqeela terdengar cemas "bunda kenapa ?"
"gak tau"
"Bun, bunda mau bilang apa?"
"ayah qeel" kalo ini bukan terdengar seperti orang yang habis menangis tapi bunda memang benar-benar menangis saat menyebutkan kata 'ayah'.
"ayah kenapa Bun?" Tanya Aqeela dengan nada sedikit agak bergetar karena khawatir dengan apa yang sebenarnya terjadi kepada ayahnya.
"ayah meninggal" Seketika telepon rumah yang digenggam aqeela langsung terjatuh dan aqeela langsung melemas sehingga dia langsung terduduk di lantai entahlah rasanya energi Aqeela terkuras habis setelah mendengar bahwa ayahnya sudah meninggal.
"qeel" panggil Rassya mencoba menyadarkan aqeela yang termenung "bunda Rassya sama aqeela ke Bandung sekarang" kata Rassya memutuskan percakapan pada saat itu.
Aqeela masih termenung tidak percaya, sosok laki-laki yang selalu menyayanginya harus pergi meninggalkannya.
"qeel" panggil Rassya khawatir karena Aqeela tiba-tiba terdiam mungkin terkejut dengan berita yang diterimanya.
Setelah tersadar Aqeela langsung menangis "syaa ayah meninggalll" suara tangis Aqeela pecah dan sangat keras.
"Haaaa ayaaaah" teriak Aqeela sambil menangis tersedu-sedu.
"iya gue tau, lo tenang ya kita kesana sekarang"
Aqeela hanya menangis air matanya berlomba-lomba untuk keluar dari matanya, melihat itu Rassya sangat tidak tega dengan keadaan aqeela dan langsung memeluknya.
"sabar ya qeel,kita ke Bandung sekarang"
Rassya menelfon papinya untuk memberitahu jika sahabat papinya dari kecil sudah tidak ada lagi di dunia ini.Sekaligus Rassya meminta supir didatangkan ke rumah Rassya untuk mengemudi mobil untuknya dan aqeela ke Bandung. Sebenarnya, Rassya bisa saja menyetir mobilnya sendiri tapi dia harus menenangkan aqeela, jadi dia harus meminta sopir yang mengantar mereka.
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
partner ibadah || SYAQEEL🦋
Teen FictionIni tentang perjalanan cinta aqeela dan Rassya. Kenapa judulnya partner ibadah?karena menikah adalah salah satu ibadah dalam agama Islam. mau tau ceritanya?nahh baca aja soalnya aku gak bakalan cerita disini wkwk. Oh ya jadi ini tuh cerita syaqeel t...