part 9

4.5K 376 0
                                    

"assalamualaikum"

"wa'alaikumussalam" jawab aqeela dan bundanya bersamaan.

"yah aku-" belum sempat aqeela bicara tapi ayahnya itu langsung bergegas berjalan menuju kamarnya.

"Bun, ayah marah yah sama aku?"

"mungkin" kata perempuan paruh baya itu sambil meminum minumannya.

Aqeela bergegas menuju kamar ayahnya. Merasa tidak enak berada di keadaan seperti ini karena ini kali pertamanya aqeela di diami oleh ayahnya sendiri.

"Toktoktok"

"siapa?"

"Aqeela yah, aqeela boleh masuk?"
Ayah aqeela tidak menjawabnya dia hanya diam sambil memainkan handphone.tapi aqeela ye tetap masuk walaupun tidak ada izin yang didengarnya.aqeela membuka pintu ayahnya perlahan.

"ayah marah yah sama qeela?"

"nggak, buat apa ayah marah"

"tapi kok ayah cuek si sama aku gak kek biasanya"
Ayah aqeela tidak menjawab dia hanya diam sambil memainkan handphonenya .

"qeela setuju sama perjodohan itu yah"

"seriusan kamu nak?" Tanya ayah aqeela dengan nada bahagia.

"iya yah aku serius"

"ayah gak mau maksa kamu qeel, kalo kamu gak bahagia lebih baik jangan di lakukan"

"kebahagiaan ayah adalah kebahagiaan qeela,akuudah fikirin ini yah dan ini keputusan aku"

"Alhamdulillah makasih yah sayang" kata ayah aqeela langsung memeluk anaknya.

"ada apa nih" kata bunda yang tiba-tiba ada di depan pintu.

"qeela setuju sama perjodohannya bun" jawab ayah dengan antusias.

"waaah Alhamdulillah"

"yaudah kalo gitu nanti malam kita ketemu sama calon kamu ya"

"secepat itu yah?"

"lebih cepat lebih baik, ya kan Bun?"
Bunda aqeela hanya mengangguk dan tersenyum mau tidak mau aqeela harus mengikuti kemauan orang tuanya daripada mereka bersedih.

***

Malam pun tiba, aqeela sedang bersiap-siap ut UK bertemu calon suami dan juga calon mertuanya yang sudah ayahnya rencanakan malam ini di restoran hotel bintang lima.

"ayo qeel, Bun mereka udah nunggu loh di restoran" kata ayah aqeela tak sabaran menunggu kedua wanita itu yang sangat lama sekali berdandan.

Sesampainya di restoran tidak tahu kenapa aqeela merasa deg-degan entahlah apa yang ahrus di deg-degkan olehnya.

"Bun kok qeela deg-degan ya" sebagai jawaban bunda dan juga ayah aqeela hanya tersenyum.
Mereka berjalan menuju meja yang sudah ada tiga orang yang mengisinya dalam benak aqeela dia merasa tidak asing dengan sosok laki-laki yang memakai kemeja abu-abu itu.

"Lo?" Aqeela sangat kaget karena dia tidak salah,dia mengenal laki-laki itu, laki-laki itu ada Rassya sang Presma kampus.

"hai" sapa Rassya sambil tersenyum.

"kalian udah saling kenal?" Tanya papi Rassya.

Aqeela langsung reflek menjawab pertanyaan calon mertuanya itu "gak kok om, gak kenal"

"bohong pi kita kenal kok dan papi harus tau kalau dia pernah nembak aku di depan ratusan mahasiswa waktu ospek" kata Rassya dengan wajah mengejek bisa-bisanya dia mengungkit tentang itu di hadapan orang tuanya mau ditaruh dimana muka aqeela sekarang?

"qeel kok kamu gak pernah cerita sih" ini lagi ayah aqeela malah bertanya.

"dih apaan sih gue nembak lo karena terpaksa, karena itu bentuk hukuman yang kak Rey kasih karena gue terlambat" bela aqeela tak ingin dipermalukan oleh Rassya.

"cieee"

"apaan sih bun, yah jadi yang mau dijodohin sama qeela dia?" Tanya aqeela sambil menunjukkan telunjuknya ke arah Rassya.

"iyah sayang"

"Aku gak mau yah" kata aqeela lalu berdiri dan langsung pergi meninggalkan semuanya.

Ayah dan bunda aqeela reflek langsung memanggil aqeela "aqeela" kata mereka tapi aqeela tidak menghiraukan mereka dia tetap berjalan keluar dari restoran.

Ayah aqeela ingin mengejar tapi ditahan oleh Rassya.

"biar aku aja yah yang ngejar aqeela" kata Rassya yang langsung disetujui eh ayah aqeela.







Next?

partner ibadah || SYAQEEL🦋 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang