#0.10[250!SEHAN]

161 38 6
                                    

Hari ini kita bucin dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini kita bucin dulu.
Jangan lupa tinggalkan jejak...

❌❌❌

Peluh membasahi keningnya saat berlari. Langit senja mulai menua menjadi hitam tak pekat. Beberapa pengendara dari arah berlawanan berlomba-lomba untuk sampai ke rumah masing-masing. Begitupun dengan Bella, berlari secepat kilat sambil memegang erat kedua tali tasnya.

Minggu lalu, Bella tidak mengerjakan tugas fisika yang pak Zulfan berikan. Tadi siang tugas itu di minta keterangan. Tapi, ternyata Bella baru ingat kalau dirinya saat itu tidak mengerjakan pekerjaan rumah tersebut.

Konsekuensi pun akhirnya pak Zulfan berikan. Bella mendapat tugas tambahan yang berbeda dari teman sekelasnya. Niatnya hari ini Bella ingin meminta bantuan pada Sehan, tapi Bella baru ingat jika pagi tadi Sehan bilang ia akan pulang kerumah orang tuanya.

Di sepanjang jalan pulang harapan terus menyertai. Semoga Sehan belum pergi dan bisa membantunya mengerjakan tugas.

Bella sampai di pekarangan rumahnya. "Ha... Motornya masih ada." Nafasnya tersengal-sengal. Buru-buru masuk ke dalam.

Tubuhnya di jatuhkan bebas di atas sofa coklat empuk itu. Tatapan sehan heran saat melihat kedatangan Bella yang tampak ngos-ngosan. "Aku... Kira... Kamu udah pulang." Nafasnya masih berat.

"Lo ngapain sih?"

Jus mangga yang hendak ia minum di letakan kembali. Bukan menjawab, Bella malah mengambil jus mangga milik Sehan dan meminumnya.

"Kok diminum. Itu kan punya gue!" Sehan ingin merebutnya. Tapi, Bella menghalangi niat Sehan dengan satu tangannya yang di rentang kan.

"Capek, aku capek..."

"Ya, suruh siapa lari-lari."

Tatapannya kembali fokus pada layar televisi. Bella menepuk-nepuk pelan dadanya. "Eh.. iya tunggu" Ia membuka ransel putihnya dan menggerogoh sesuatu dari dalam sana. Lalu, meletakkannya di atas meja.

"Sehan tolongin aku ya..."

Buku fisika itu menjadi alasannya memohon pada Sehan. Mata setajam elang itu kembali menatap. "Apa?"

Lembar kertas itu mulai di buka oleh Bella. "Aku dapet tugas dari pak Zulfan. Tapi, aku gak bisa ngerjainnya. Jadi Sehan bantuin aku ya?..." Bella memohon setelah lembar itu sampai di halaman tugasnya.

"Itu kan tugas lo, kerjain sendiri lah."

Menolak dengan alasan klise. Wajah Bella seketika itu murung. "Yah... Jangan gitu dong. Kamu kan pinter, tolong ajarin aku ya, ya?..." Tatapannya memohon kembali.

"Gak."

Masih dengan pendiriannya. Bella turun, dan mendudukkan tubuhnya di atas karpet dekat Sehan. "Please... Kali ini aja, lain kali aku gak akan ngerpotin kamu lagi." Dagunya di taruh di atas paha Sehan sambil memeluk kakinya.

250! SEHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang