#0.06[250!SEHAN]

160 39 5
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalkan jejak...
Happy reading

❌❌❌

Entah mengapa pagi ini cuaca kembali mendung seperti kemarin. Rintik hujan pun semakin deras mengguyur habis pekarangan rumah Bella dan sehan. Kini, keduanya masih diam di depan pintu sambil menatap hujan yang tak kunjung mereda.

Sehan dan Bella sudah rapih dengan seragam batiknya, tak lupa jaket dan sweater yang selalu mereka kenakan saat pergi ke sekolah.

"Kok makin deres banget hujannya."

Gumam Bella sambil menjulurkan tangannya untuk meraih gemercik air hujan. Bella menatap payungnya, lalu menatap Sehan bergantian.

"Apa?"

Datar Sehan. "Kamu berangkat ke sekolah gimana?" Tanya Bella, "menurut lo aja." Ketusnya. Bella bertanya tadi bukan khawatir, tapi karna payungnya hanya ada satu. Lalu, Bella juga tidak tega meninggalkan Sehan. Apalagi sekarang sudah hampir pukul tujuh.

Sehan tidak bisa berangkat ke sekolah dengan motor, karna jas hujannya di tinggalkan dirumah orang tuanya. Jadi mau tak mau ia juga harus menunggu hujan sampai mereda.

"Kalo aku tawarin juga, kamu pasti nolak kan? Aku berangkat duluan ya. Takut telat."

Ujar Bella membuka payung bening itu, Sehan yang masih melipatkan tangannya di dada kini mulai menurunkan tangannya.

"Lo ninggalin gue?" Pertanyaan paling asing dan pertama kalinya Bella dengar. Bella menoleh. "Kamu gak mungkin kan jalan ke sekolah bareng aku? Nanti yang ada Renata marah."

Bella melangkahkan kakinya tanpa mendengar jawaban Sehan. Sehan mulai beranjak dari tempat berdirinya. "Egois." Perkatannya membuat langkah kaki Bella kembali terhenti.

Bella menyipitkan matanya. "Sekarang aku tanya. Kamu mau satu payung berdua?" Nada tanyanya menekan. "Gak." Sehan membalas dingin. "Udah tau kan jawabannya, kenapa harus bilang egois. Nyebelin banget." Balasnya mencibir lalu membalikan tubuhnya kembali.

"Terus gue ke sekolah gimana?!" Sehan mulai berteriak. Bella sama sekali tidak memperdulikan Sehan. "Lagian udah di baikin tapi masih aja gengsi. Sekarang gak bisa berangkat sekolah kan lo pala batㅡ"

Sehan menyambar gagang payung yang di genggam Bella. Satu tangannya lagi di masukan ke dalam saku celana hitamnya. Matanya lurus ke depan tanpa menoleh. Sehan berdeham. "Bareng." Singkatnya.

Bella melirik Sehan yang jauh lebih tinggi darinya, dari samping. Rahang tegas itu tampak nyata dari bawah sana, Bella masih diam. Beberapa tetes air yang turun dari payung membahasi setengah pundaknya.

"Ini mau berangkat apa mau diem aja sih?" Nadanya kembali ketus. Bella mengerjapkan matanya beberapa detik, "katanya gak mau bareng, gimana sih." Sindirnya.

250! SEHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang