"Stop Assuming someone always fine." - Rapuh
"Beneran gak mau gue antar?" tanya Adel sembari menyodorkan minuman yang di belinya kepada gadis itu.
Gadis yang sibuk mengobati luka di lengannya itu hanya menggeleng, "engga. Em makasih banyak yah," ucapnya.
Adel melihat beberapa luka di wajah gadis di hadapannya.
"Lo kenapa gak lawan mereka? Jangan mau di tindas lah," Adel mengambil plaster kemudian menempelkannya di dahi gadis itu.
"Makasih. Nama gue Dara," ucap Dara.
"Orang miskin kayak gue gak bisa berbuat apa-apa," lanjut Dara lalu menyeruput minumannya hingga tandas.
"Harga diri lebih mahal daripada harta," ujar Adel membuat Dara terdiam.
"Lo udah lapor?" tanya Adel.
"Udah beberapa kali dan tanggapannya selalu sama. Gak ada yang benar-benar peduli sama gue," balasnya tersenyum miris.
Adel tersenyum singkat, ingin sekali ia memberi tahu pada gadis di depannya ini bahwa nasibnya sama. Namun, kata-kata itu tertahan begitu saja. Bukan saatnya untuk adu nasib!
"Seenggaknya lo peduli pada diri lo sendiri," ujar Adel tersenyum hangat kemudian melirik jam tangannya lalu bangkit.
"Yaudah gue balik dulu. Lo hati-hati di jalan," ujar Adel.
"Makasih banyak, nama lo siapa?" Dara hampir saja lupa menanyakan nama gadis yang baik hati itu.
Adel berbalik, "Adel!" balasnya.
"Makasih banyak, Del!" teriak Dara yang di balas lamabaian tangan dari Adel hingga bayangan Adel menghilang di gelapnya malam.
Di tempat lain empat gadis yang terluka itu sedang sibuk-sibuknya makan setelah mengobati diri sendiri. Sedangkan Sekar hanya menatap teman-temannya dengan sebatang rokok yang di hisabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH [TAMAT dan SUDAH TERBIT]
Teen Fiction(Rapuh bisa di pesan di Teori Kata Publishing) ~Hidup yang tak di inginkan dan mati dengan percuma~ Adel atau Sesi, Sesilia Rose Hana atau Adelenha Areiti Hana. Tumbuh menjadi gadis yang tangguh dan kuat. Berawal dari kejadian fatal hingga muncul be...