Happy Reading!!!
***
Sesi berlari mondar-mandir karena pengunjung cafe hari ini lumayan banyak. Mengingat sekarang adalah hari minggu, banyak orang yang ingin menikmati akhir pekan ini.
Tapi tidak dengan Sesi, gadis itu harus bekerja dan tidak mau mengambil libur meski pemimpin cafe memberinya libur.
"Iya bentar bu," Sesi berjalan lebih cepat ke arah meja yang di penuhi ibu-ibu.
"Adel, ibu pesen yang biasa yah," ucap salah satu ibu yang berbaju merah.
"Iya bu," ucap Adel setelah menulis pesanan yang ibu-ibu tadi bilang.
Adel berjalan cepat mendekati kasir saat Arlan, teman kerjanya memanggil untuk mengambil pesanan salah satu pelanggan.
"Lo bisa Del?" tanya Arlan melihat raut letih Sesi meski gadis itu terlihat semangat dengan senyum yang sedari tadi merekah di bibir manisnya.
"Iya Lan."
"Tunggu mbak," Adel berjalan mendekati dua orang sejoli yang mungkin seumuran dengannya.
"Lama amat mbak," ucap si cewek yang di balas senyuman Sesi.
"Maaf, pelanggan kami banyak," ucap Sesi.
Brak
Sesi terkejut saat dari samping beberapa anak berlari hingga menabrak punggungnya. Sialnya lagi semua orang menatap dirinya.
"Mbak!" teriak si cewek yang kini sudah berdiri.
Sesi membulatkan matanya saat menyadari ia terduduk di pangkuan cowok yang bersama gadis tadi. Sontak Sesi berdiri lalu menunduk.
"Maaf, maaf saya tidak sengaja," sesal Sesi.
Byur
Sesi menutup matanya saat minuman yang tadi di atas meja kini berpindah di wajahnya. Ia mengelap wajahnya sembari menatap ke segala arah.
"Apa mau marah? Mbak sengaja kan?"
Sesi tersenyum, "saya minta maaf, saya tidak sengaja," ucap Sesi mencoba bersabar meski napasnya terasa tersendat-sendat mendengar bisikan yang mulai memasuki pendengarannya.
"Apa? Jelas-jelas saya lihat dengan mata kepala saya," teriak cewek itu membuat si cowok menenangkan gadisnya.
"Udahlah by. Dia ga sengaja," ucap cowok itu sembari menahan malu.
"Kenapa kamu bela dia?" ucap si cewek sembari menunjuk wajah Sesi.
"Maaf mbak, saya benar-benar tidak sengaja," ucap Sesi berusaha lebih sabar.
Gadis itu tersenyum, tangannya terangkat hendak menampar Sesi membuat beberapa orang menutup mulut begitu juga Sesi yang menutup matanya erat. Arlan yang berada di meja kasir berjalan cepat mendekati Sesi.
"Dia sudah bilang tidak sengaja," suara berat itu membuat Sesi menegang di tempatnya.
Ia belum membuka matanya saat merasakan kedua tangannya di genggaman. Kedua tangan itu terasa besar di lengannya yang kecil.
"Mawar!"
"Adel?"
"Del?"
Ketiga panggilan itu semakin membuat tubuh Sesi seperti tak memiliki tulang. Rasanya ia akan terjatuh, kepalanya menunduk dalam.
Semua orang tercengang. Cewek yang tadi hendak menampar Sesi tersenyum meremehkan. Ia menatap Sesi dari atas sampai bawah.
"Murahan banget," gadis itu mengambil tasnya lalu keluar di ikuti sang pacar.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH [TAMAT dan SUDAH TERBIT]
Novela Juvenil(Rapuh bisa di pesan di Teori Kata Publishing) ~Hidup yang tak di inginkan dan mati dengan percuma~ Adel atau Sesi, Sesilia Rose Hana atau Adelenha Areiti Hana. Tumbuh menjadi gadis yang tangguh dan kuat. Berawal dari kejadian fatal hingga muncul be...