15 - Ulang Tahun Dewi

296 47 4
                                    

Happy Reading!!!
____________________

Semua orang punya rahasia yang di tutupinya dengan cara berbohong.

-Galih Ari Prasetya-

***

Hari ini Adel terlihat pucat dari biasanya. Dari semalam ia memang sedikit panas. Kalian tahu? Semalam Galih tak meninggalkannya. Ia mengantar Adel pulang meski sampai depan blok perumahannya saja dan masih berasa jalan sendiri karena di perjalanan hanya diam. Emang ngeselin, kan?

Back to topic. Adel menelungkupkan kepalanya di meja saat pak Hakim keluar. Kepalanya terasa bertambah berat mendengar kegaduhan di kelas.

"Del lo kenapa?" Adel tak menyahuti panggilan Elis. Tetapi, ia kembali menegakkan kepalanya.

Elis maju dan menyentuh dahi Adel, "astaga lo demam Del?" Nona yang mendengarnya langsung mendekat.

"Ayo gue antar," Elis dan Nona membantu Adel berdiri.

"Arsy!" panggil Nona pada ketua kelasnya. Gadis bernama Arsy itu menoleh, menaikkan alisnya.

"Izinin Adel. Gue mau bawa ke UKS," ujar Nona. Arsy hanya mengangguk lalu kembali membaca buku.

Sesampainya di UKS Adel langsung berbaring. Di saat seperti ini Queen biasa menolongnya. Ia jadi rindu gadis itu.

"Kalian ke kelas aja. Gue mau tiduran," ucap Adel dengan suara serak.

Nona dan Elis mengangguk mengerti. Lagipula masih ada pelajaran setelah ini.

Adel memejamkan mata sambil menunggu bu Ratna yang biasa merawat anak-anak sakit di SMA Nerlangga. Mungkin jika ia meminum obat pusingnya akan hilang.

Sedikit terkejut saat seseorang datang menyentuh dahinya. Membuka mata perlahan, Adel menemukan Alam dengan raut khawatirnya.

"Sorry gue ngagetin lo yah?"

Adel menggeleng pelan, "gak!"

"Udah makan?" tanya Alam yang di balas anggukan kecil Adel.

"Yaudah tidur," ucap Alam sembari mengelus rambut coklat Adel.

Perlahan mata Adel terpejam karena elusan lembut di kepalanya. Membawanya ke dunia mimpi, dimana ia tak memikirkan apapun yang dapat menyakiti hatinya.

Setelah hampir dua jam Adel tertidur. Bangunnya ia langsung di berikan obat pereda demam oleh bu Ratna.

"Makasih bu," ucap Adel. Adel segera keluar dari UKS setelah mendapat balasan dari bu Ratna.

Di perjalanan ke kelas Adel bertemu dengan Dara. Dara tersenyum lebar. Sedari lama ia ingin bertemu dengan Adel dan akhirnya sekarang ia bertemu.

"Del, wah akhirnya ketemu lo juga," Dara tersenyum senang.

"Gue juga baru ketemu lo sekarang," Adel terkekeh.

"Gimana kabar lo?" tanya Adel.

"Bisa lo lihat sekarang," tersenyum pahit. Bisa di lihat dari bekas luka gores di pipi gadis itu yang menandakan ia tak baik.

RAPUH [TAMAT dan SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang