36 - Di Sekap

237 33 0
                                    

Hai Readers. Aku mau ucapin makasih banyak karena udah membaca cerita Rapuh, makasih juga karena udah vote.

Up subuh nih.

Udah puasa terakhir nih, bagi yang menjalankan.

Happy Reading!!!
___________________

***

"Lo—Munafik!" teriak Sesi kesal. Orang di depannya ini, sesi tidak pernah membayangkan. Ketakutannya berganti dengan amarah yang memuncak.

"Kenapa? Kaget?" kekeh gadis itu.

"Gue? Nggak kok," ucap Sesi.

"Ah. Gue lihat Adel yang angkuh itu ketakutan," ucap gadis berambut pendek yang sialnya terlihat manis. Namun perlakuannya? Ah, munafik.

"Kenapa Lis? Gue salah apa sama lo?"

Lis? Yah, gadis manis bernama lengkap Elis Therania Rahardian itu berubah menjadi iblis saat ini. Tidak ada tatapan malu-malu di matanya. Jadi selama ini itu semua cuman tipuan?

"Lo tanya kenapa?" Elis terkekeh lalu mengelilingi tubuh Sesi.

"Lo pikir. Kebahagiaan yang lo rebut selama ini?" Elis menarik kursi di depan Sesi lalu duduk dengan manis.

"Gue gak pernah ngerebut kebahagiaan seseorang," ucap Sesi. Bagaimana mau merebut kebahagiaan orang lain sedangkan dirinya saja sulit mendapatkan kebahagiaan.

"Lo kenapa sih Lis? Gue kira lo baik," lanjut Sesi tak percaya.

Elis sibuk mengotak-atik ponselnya, ia lalu menyodorkan pada Sesi, "lo tau siapa dia?"

Sesi membelalakkan matanya terkejut, "di-dia," lirihnya.

Elis mengangguk, "dia ibu gue yang sebenarnya," ucapnya santai, "walaupun gue gak suka dengan kelakuannya. Tapi gue tetap seorang anak yang bahagia melihat ibunya bahagia," Sesi dapat melihat kesedihan di mata Elis.

"Kenapa harus gue? Gue gak ada hubungannya sama ibu lo," ucap Sesi.

Elis tertawa hambar, "Jangan pura-pura bodoh Adel. Gara-gara lo ibu gue masuk penjara dan akhirnya bunuh diri," Elis menunjuk wajah Sesi.

"Semua gara-gara lo. Seandainya lo mati bersama kakak lo itu gue gak perlu begini, sayangnya gue harus kotorin tangan gue sekarang," ucap Elis lalu mengeluarkan sebuah pisau belati.

Mata Sesi membulat, "GILA LO?" geram Sesi.

Elis malah tertawa senang, "yah. Gue emang gila," ucapnya.

"Heh. Kalau lo lakuin ini pikirkan baik-baik. Gimana sama bokap lu? Ibu tiri lo? Lo akan berakhir di penjara juga," ucap Sesi memberontak, ia berusaha melepaskan ikatan ditangannya.

"Hahaha. Buat apa gue pikirin mereka kalau mereka juga gak pikirin gue?" Elis menempelkan belati itu di pipi Sesi. Ia menggores kecil kulit pipi Sesi hingga mengeluarkan darah.

Sesi menggigit bibirnya saat merasakan perih di pipi kanannya, "kita sama Lis. Kita sama-sama di asingkan di keluarga, kita bicarakan ini baik-baik," Sesi keringat dingin. Aura Elis menggelap.

RAPUH [TAMAT dan SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang