RAPUH [TAMAT dan SUDAH TERBIT]

Prolog

_Rapuh_

"Kamu bisa mengikutinya, caranya berbicara, gayanya, wajahnya dan apa yang ia lakukan, tapi kamu seakan lupa bahwa kamu bukan dia"

Menatap langit malam yang begitu gelap. Mencari rembulan yang akan menyinari langkahku yang sakit oleh rasa kesepian. Setiap malam aku berharap ada setitik kasih sayang akan timbul di hati kecil mereka untukku.

Tumbuh dengan rasa iri di dalam diri saat melihat mereka bercanda ria. Tapi, kuyakinkan diriku jika, aku bahagia bila mereka bahagia. Mencoba bertahan dengan harapan kebahagian akan segera menjemput dan menggenggamku, agar aku keluar dari lingkaran hitam yang menyakitkan ini, menjauhi kesepian.

Dahulu aku merasa kebahagiaan akan selalu berpihak kepadaku. Kebahagiaan sederhana yang aku kira tidak akan hilang. Tapi, didalam kehidupanku yang sekarang. Saat kehancuran itu datang, kebahagiaan yang selama ini aku genggam hilang dengan sendirinya.

Bertahan dengan alasan perubahan selalu ada. Perubahan yang bisa membuat mereka melirikku dan memberiku setitik kasih sayang. Langkah kakiku semakin sesat. Namun, kucoba menunggu dan terus berharap hingga gelap datang.

Ku harap suatu saat kalian akan memanggilku dan menganggap bahwa aku masih hidup dan masih terus menyayangi kalian.

Keinginan yang sederhana bukan?

Tapi sepertinya keinginan itu terlalu sulit ku dapatkan. Andai aku bisa mewujudkannya sebelum aku tak lagi menampakkan kakiku di dunia ini. Namun aku sadar semua harapanku itu hanyalah sebuah kata andai dan angan semata.

"Aku telah Rapuh, tinggal menunggu waktu untuk kehancuran yang sebenarnya."

MENJADIKAN SUATU PENGALAMAN SEBAGAI PEMBELAJARAN, AGAR MELANGKAH LEBIH BAIK UNTUK KEDEPANNYA.

BERIKAN SATU KALIMAT MOTIVASI

—————

VOTE

KOMEN

FOLLOW

—————

®®®

SALAM HANGAT
———————
rhynMutiara

Revisi: Jum'at, 18 Februari 2022
Bombana