7 - Rumah Sakit

435 54 4
                                    

"Pergiku tak di cari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pergiku tak di cari. Datangku tak di hargai. Sepertinya aku memang tak pernah di anggap."— Adelenha Areiti Hana

Kelopak mata Adel bergerak pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelopak mata Adel bergerak pelan. Membuka kembali mata yang sempat terpejam beberapa jam lamanya.

Mencoba menyesuaikan retina matanya dengan cahaya terang yang membuat penglihatannya buram hingga tak dapat melihat jelas seorang wanita yang berdiri dihadapannya.

"Ibu?" panggil Adel sembari mengedipkan beberapa kali matanya.

"Kamu udah sadar nak?"

Perlahan Adel mulai bisa melihat jelas. Raut kecewa tercetak jelas di wajahnya saat mengetahui ternyata wanita di hadapannya bukanlah seorang yang sangat di harapakannya.

Adel mengedarkan pandangannya, "ini di rumah sakit?" tanyanya sangat mengetahui dengan jelas ruangan dengan bau obat-obatan yang sangat menyengat indera penciumannya.

Wanita itu duduk, "iya. Semalam kamu hampir tertabrak truk," jawab wanita yang kira-kira seumuran dengan ibunya.

Adel tentu sangat ingat dengan jelas bagaimana ia mendekat saat mobil besar itu melaju. Tapi, entah kenapa kakinya seakan terpaku dan tak bisa mundur, kakinya hanya bisa membawa dirinya maju.

"Tante yang bawa aku?"

Wanita itu menggeleng, "bukan. Anak tante yang bawa kamu."

Adel mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Namun, tak ada orang lain di sana selain keduanya.

Wanita itu terkekeh, "anak tante lagi di sekolah sekarang," ujar Marissa yang dibalas anggukan Adel.

"Makasih banyak tan. Tapi apa aku boleh pulang?"

"Iya. Tapi kata dokter kamu nginap di sini sekitar dua sampai tiga hari," jelasnya mengingat apa yang dikatakan oleh dokter.

Tiga hari? Apa yang akan ia katakan kepada orang tuanya nanti jika ia tak pulang selama tiga hari. Haruskah ia memberitahu segalanya kalau ia lari dari rumah? Apa yang akan terjadi pada dirinya setelah memberi tahukan mereka?

RAPUH [TAMAT dan SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang