Part 18

9.6K 674 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

JANGAN BACA CERITA INI PADA WAKTU SHALAT DAN JADIKAN AL QUR'AN SEBAGAI BACAAN UTAMA!!!

Jangan lupa vote and coment nya ya readers... Author sangat mengharapkan voment dari para readers terhormat

Kalau ada typo tolong kasih tau ya readers

O iya readers, hari ini Alhamdulillah DDBCK ( dear dosen bucin kulkas) mendapatkan rangking pertama dalam kategori #sumaterabarat dan Alhamdulillah banget bikin hati author seneng dan itu semua juga berkat readers..  Makasih bagi readers yang udah setia sama cerita ini. Doain biar cerita ini cepat kelar dan segera terbit trus di filmkan.. Aamiin...

Pokoknya doain aja ya readers..  Walaupun berkemungkinan mustahil. Hehe

***

" fifi pulang dulu ya ma" pamit fifi pulang, karena memang dia sudah lama berada di rumah afnan itu, dan fifi juga cemas takut trio ukhti akan khawatir kalau dia pulang telat.

" iya hati hati ya sayang" ujar mama rina yang memperlakukan fifi seperti anak kandungnya sendiri

" iya ma. Aya kakak pulang dulu ya cantik"

" iya, tapi kakak hayus seying datang kecini, oke?"

" iya Insya Allah, aya. Tos dulu dong" ujar fifi dan mereka pun sama sama mentoskan tangan mereka sambil berucap 'sama sama cantik' itu lah yel yel mereka

" afnan, kamu jagain calon menantu mama ya, anterin fifi sampai depan kosannya, jangan tinggalin di jalan" ujar mama rina pada afnan

" iya mama sayang" ujar afnan lembut

" yaudah kita pamit dulu assalamu'alaikum" ucap fifi sambil menyalami tangan mama rina.

***

" bosan" ujar fifi sambil menyandarkan kepalanya bagian belakang pada kursi mobil. Sekarang mereka sudah berada di mobil, di jalanan Jakarta yang begituuu rame dan macetnya mintak ampun dah.

Apalagi kalau udah sore begini, orang orang pada pulang kerja.

" kenapa, hm?" tanya afnan pada fifi yang sudah mengeluh karena kebosanan yang amat dalam.

" mobil bap-"

" saya bukan suami mama kamu, jadi stop panggil saya bapak, oke?!" potong afnan

" iya iya maaf deh, mas"

" kamu kenapa?"

" kan tadi aku juga udah bilang kalau mobil mas itu sepi banget dah. Kayak hatinya para jomblo ngenes, sepiiii bener."

" haha... Ya trus mau gimana lagi?"

" idupin musik atau apaan gitu mas?"

" aduh... Fi kan aku juga tadi udah bilang sama kamu kalo aku paling nggak suka sama yang namanya musik"

" ih... Kudet banget deh. Masa seorang dosen yang digilai gilai banyak wanita kayak ma nggak suka musik sih!!??"

" emang kenapa? Masalah?"

" ya nggak juga sih, tapi pliss untuk kali ini aja kita nyalain musik ya mas?!"

" fi... Nggak usah kayak anak kecil deh, kan aku udah bilang kalau aku itu nggak suka musik"

" iya aku paham, tapi akunya suka musik, makanya idupin musik ya mas? Pliss" ucap fifi memelas dengan menyatukan kedua telapak tangannya persis seperti orang benar benar memohon.

" sekali nggak tetep nggak fi!!" tegas afnan

" yaudah kita berhenti di depan aja" ujar fifi dengan raut kesalnya

" loh, mau ngapain? Kosan kamu disitu? Saya nggak percaya, kan disini nggak ada kosan?"

" emang kosan aku nggak disitu, tapi aku nggak bisa bertahan lama jika berada di dalam mobil yang nggak ada musiknya" ucap fifi, emang agak sedikit lebay sih, tapi nggak papa lah yau...

" Ih... Kan mama udah bilangin aku biar jagain kamu dan nggak boleh turunin kamu dipinggir jalan, udah tetep disini aja"

" tapi idupin musik, nggak mau tau pokoknya idupin musik!!!"

" yaudah idupin deh idupin"

" Yesss... Makasi mas"

" tapi pakai headseat" ujar afnan yang membuat senyum manis fifi kembali padam dan berubah dengan bibirnya yang dimajukan ke depan

" ih... Turunin aku disini!!!"

" Yaudah iya dimobil nyalain musiknya"

" Yesss... Makasi mas"

" tapi pakai headsheat" bantah afnan

" berhenti!!" titah fifi setelah mengerucutkan bibirnya

" hehe..."

" nggak usah ketawa!!!" ujar fifi dengan penekanan disetiap perkataannya

" lucu" ucap Afnan sambil menoleh sekilas pada fifi dan melanjutkan ucapannya" yaudah iya iya idupin dah idupin" lanjut afnan

" nggak pake headsheat kan?"

" nggak fifi... Bawel banget sih!" ketus Afnan

"Alhamdulillah" ucap fifi dan langsung menghidupkan musik di mobilnya Afnan. Eits.. Jangan tanyakan lagunya apa ya pasti lagu kesukaannya, 'ketika cinta bertasbih'. Sedangkan Afnan hanya bisa pasrah.

***

" udah siap buat besok?" tanya Afnan ketika dia selesai mengerem mobilnya tepat di depan kosan fifi

" Hah!! Emang besok mau ngapain coba!? Pake siap siap segala!" ketus fifi

" Besok kita nikah" balas afnan

To be continue

Jeng jeng.... Duh, mereka mau ngapain ya besok????

Kira kira emang mau nikah beneran atau gimana??

Menurut readers gimana??

Kalau misalnya iya, tanggapan readers gimana???

Dan kalau misalnya nggak juga gimana???

Hehe maaf ya author banyak tanya. Dah kek wartawan aja deh... Hehe..

Yaudah sampai disini dulu ya readers..  Tolong dijawab sekenanya.

See you to the next chapter

JANGAN BACA CERITA INI PADA WAKTU SHALAT DAN JADIKAN AL QUR'AN SEBAGAI BACAAN UTAMA!!!

Jangan lupa tinggalkan jejaknya readers....

DEAR DOSEN BUCIN KULKAS [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang