Part 28

6.9K 493 12
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

JANGAN BACA CERITA INI PADA WAKTU SHALAT DAN JADIKAN AL QUR'AN SEBAGAI BACAAN UTAMA!!!

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya readers...

Author sangat mengharapkan vote and coment dari para readers terhormat

***

Setelah selesai melaksanakan pelajarannya, fifi langsung melaksanakan amanah yang dipercayakan kepadanya. Fifi langsung berlari menuju ruangan afnan.

Ketika memasuki ruangan yang akhir akhir ini dikagumi oleh fifi itu, ia terkesima dan takjub sekaligus mendengar sura indah itu lagi.

Iya fifi memasuki ruangan Afnan tanpa mengetuk pintu atau meminta izin dulu. Karena saat pulang bareng kemaren sang empunya memerintahkan begitu. Katanya langsung masuk aja. Yaudah fifi sekarang langsung masuk aja.

Dan betapa tak menyangka nya fifi kalau suara indah itu adalah suara orang yang juga beberapa bulan ini baru mengenalnya sekaligus mengagumi fifi. Mungkin. Seketika air matanya pun menetes. Fifi tak melakukan pergerakan apapun, setelah menutup pintu dari dalam, ia langsung bersandar di pintu itu dan memejamkan matanya seraya mulutnya mengikuti suara indah itu membacakan Ayat Ayat cinta Sang Maha Cinta. Dan sekarang ia menangis haru.

" shadaqallahul'adzim" seketika pria itu menatap ke arah pintu. Lebih tepatnya ke arah gadis yang sedang meneteskan air matanya haru mendengarkan suara pria itu

" Astaghfirullahaladzim fi... Kamu kenapa? Kok nangis? Siapa yang jahatin kamu?" tanya Afnan beruntun karena sedikit panik

" saya terharu aja dengar bapak baca Al Qur'an tadi" ucap fifi sambil mengusap air matanya dan berjalan menuju meja Afnan

" jadi... Pemilik suara misterius itu bapak?"

Afnan pun mengerutkan dahinya bingung

" suara misterius?"

" e... Jadi kemaren waktu bapak baca QS Al Mulk di Masjid banyak anak anak yang bilang kalau suara bapak itu adalah suara dosen atau maba, atau musafir atau... Pokoknya banyak atau atau nya lah. Makanya mereka anggap suara itu adalah suara misterius. Karena nggak tau siapa yang baca Al Qur'an seindah itu
Jujur,  saya kagum sama bapak. Sekaligus saya bangga jadi murid bapak. Tadi pagi saya kembali mendengar suara indah itu di masjid deket kosan saya membacakan QS Al Kahf dan setiap saya mendengar suara itu hati saya bergetar san saya dapat dengan mudah merasakan indahnya Ayat Ayat Cinta Allah itu, dan ketika saya mendengar suara itu, tak tau kenapa yang muncul di ingatan saya itu cuman bayangan wajah bapak" ucap Fifi sedikit polos yang membuat senyuman di wajah Afnan mengambang

" ya udah pasti  kamu kebayang wajah saya karena suara itu kan suara saya"

" tapi beda banget pak waktu bapak ngaji sama ngomong biasa. Serius."

" makasih ya fi udah bangga jadi murid saya"

" sama sama pak." afnan pun tersenyum

" eh, tadi bapak shalat shubuh di masjid dekat kosan saya? Soalnya saya dengar suara indah itu lagi tadi pagi" lanjut fifi

" iya, saya juga tausyiah disana"

" Masya Allah... Bapak keren" puji fifi yang membuat afnan pengen berteriak dan jingkrak jingkrak. Eits, tapi dia harus jaga sikap dungs, disini dia sebagai dosen jadi harus jadi panutan

" makasi fi"

" iya pak, sama sama"

" pak"

" iya?"

" bapak pernah menang lomba dan mendapatkan juara satu dalam lomba tahfidz Qur'an se asia tenggara kan?"

" kata siapa?" elak Afnan. Karena bukan apa apa dia tidak mau bersikap sombong. Karena semuanya adalah milik Allah. Toh nanti juga bakalan dikembalikan pada Allah.

" saya liat piagam sama sertifikat bapak. Sekaligus liat foto bapak disana" tunjuk fifi ke arah dinding tempat benda benda itu berada

"Kok bapak nggak pernah bilang sama saya?"

" kita sebagai manusia biasa nggak boleh sombong. Saya dapat juara itu juga karena Allah yang bantu saya. Allah memudahkan saya dalam menghafal ayat ayat Nya dan dalam menjawab semua soal tesnya. Dan yang menetralisir semua itu adalah hati dan otak saya. Dan so pasti hati dan otak saya itu milik Allah. Dan buat apa juga kita bangga karena semua yang kita miliki bahkan diri kita sendiri itu milik Allah. Yang punya segalanya itu Allah. Dan kita nggak berhak sombong atas apapun pencapaian kita" jelas Afnan yang membuat fifi semakin mengaguminya. Sekarang entah kenapa keadaan menjadi terbalik. Yang mengagumi bukan hanya Afnan seorang diri lagi. Tapi fifi juga.

" Masya Allah... Jadi mahasiswa lain nggk ada yang tau pak?"

" enggak. Jangan kasih tau. Saya takut hal itu membuat dosa saya bertambah" hal itu langsung diangguki oleh gadis  yang duduk di depannya

" pak saya juga pengen jadi kek bapak. Tahfidz 30 juz bahkan juara satu dalam lombanya. Dan itu bukan sekecamatan, melainkan se asia tenggara"

" nanti kalau kita udah nikah kita muraja'ah sama sama" balas Afnan sambil tersenyum tulus yang membuat hati fifi cenat cenut tak karuan.

"Eh.. Kamu kesini tadinya mau ngapain?"

" eh iya pak saya mau menyampaikan amanah dati pak ridwan, tadi pak ridwan masuk kelas saya trus disuruh titip pesan sama bapak kalau setelah ini pak ridwan ada jadwal mengajar di jurusan bahasa inggris. Tapi tadi ada telfon masuk ke hpnya pak ridwan dan pak ridwan bilang kalau istrinya mau melahirkan, dan beliau langsung pulang. Dan pak ridwan minta tolong sama bapak buat ngasih tugas atau kabarin ke mahasiswa jurusan bahasa inggris kalau pak ridwan hari ini nggak masuk pak. Ya bapak tau sendiri lah kalau lewat chat nggak mungkin pak ridwan sempat kasih tau mereka. Kan istrinya pak ridwan lagi berjuang."

" oke, yaud-"

Kriuuukkk
Kriukkkk
Krukkkk

Ucapan afnan teropotong karena mendengar suara dari perutnya fifi. Yaelah bikin malu aja. Mau ditarok dimana muka incess fifi sekarang coba.

"  kamu belum makan?"

" bum pak" jawabnya dengan wajah sedikit sungkan

" tunggu sebentar" titah Afnan lalu mengotak atik ponselnya. Tak berselang lama pintu pun diketuk

" tunggu ya" ujar Afnan sangaaaaat lembut pada fifi sembari berdiri membukakan orang itu pintu.

Tak lama setelah itu Afnan pun membawa sebuah keranjang dan diberikan pada fifi

" makan dulu. Itu makanan kesuakaan kamu kok"

" loh kan saya ada kelas lagi sama bapak"

" yaudah makan dulu aja. Lagian saya mau menyampaikan amanah pak ridwan dulu. Waktu kita masih ada 15 menit lagi nanti saya jemput kamu kesini"

" eits.. Bapak nggak makan dulu?"

" saya udah kenyang ngeliat kamu"

" ih... Bucin!!"

" tapi kan sayang"

" sayang kalau nggak dibuang"

" idih... Yaudah makan gih. Saya keluar dulu Assalamu'alaikum"

" Wa'alaikumussalam"

Kemudian fifi mulai menyantap makanan itu. Memanjakan cacing cacing yang selalu setia berada di perutnya

To be continue

JANGAN BACA CERITA INI PADA WAKTU SHALAT DAN JADIKAN AL QUR'AN SEBAGAI BACAAN UTAMA!!!

Jangan lupa vomentnya gaess...
Tolong di share juga ya manis ceritanya...
Kalau ada typo kasih tau author aja.
Oke!?👌👌

DEAR DOSEN BUCIN KULKAS [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang