Part 15

10.6K 684 28
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

JANGAN BACA CERITA INI PADA WAKTU SHALAT
DAN JADIKAN AL QUR'AN SEBAGAI BACAAN UTAMA!!!

Jangan lupa tinggalkan jejaknya
Ya... Para readers terhormat
Author sangat mengharapkan voment dari kalian

***

Sreeeeekkkkkk
Sreeeeekkkkkk

Fifi mendengar suara pintu lemari yang terbuka. Tiba tiba......

suasananya mendadak jadi dingin

Hiiii
Hiiii
Hiii
Hiiii

Suara itu yang memenuhi ruangan di sekeliling fifi

" Astaghfirullahaladzim...... Audzubillahiminassyaitonirrojim
Huh.....
Tenang fifi ya t e n a n g!!!" ujar fifi meyakinkan dirinya

" siapa sih!!?? Oke pokoknya siapapun itu tolong keluar!!" ujar fifi, fifi pun langsung menoleh ke belakang

"  AAA ......... Astaghfirullahaladzim...." fifi benar benar kaget sekaget kagetnya sampe sampe dia berteriak histeris, untung mulutnya di tutup pake tangannya

" hahahahahaahaha...." afnan tertawa sebesar besarnya, dan selama fifi kenal sama afnan,ini pertama kalinya dia melihat afnan ketawa sebesar ini

" ooooo.... Biang keroknya bapak!!!!" kesal fifi

Afnan keluar dan menghidupkan lampunya lagi, iya dia yang menjahili fifi, nakut nakutin fifi, dan dia juga yang matiin lampunya dari stop kontak lampu yang ada di luar rumahnya

Fifi tidak berhenti memasang tampang marahnya pada afnan

" kenapa matanya jadi besar gitu?" tanya afnan setelah duduk di kursi di depan fifi

" saya nggak suka dijahilin"

"  wah... Bener bener tuh orang ya. siapa yang jahilin kamu? Biar saya yang balik jahilin dia, masa orang paling berani dan nggak pernah takut dijahilin sih" balas afnan mencemoohkan fifi sambil menyingsingkan lengan baju kaos panjangnya

" ih... Ngeselin!!!" ketus fifi

" mama mana?"

" arisan"

" ooo.. Tadi mama bilang apa?"

" o iya mama nyuruh saya masak, hampir aja lupa"

" kenapa? Kok dilupain??"

" ya karena kamu lah!!"

" ih... Ketus banget sih jadi manusia, nggak boleh panggil2 kamu gitu sama cal-.."

" sama apa?" potong fifi"

" nggak ada "

" yaudah"

" oke. Yaudah juga"

***

" bisa masak?" tanya afnan yang secara tiba tiba berada di belakang fifi, tepatnya di samping kulkas,  agak jauh sih

" Astaghfirullahaladzim... Ni orang apa manusia sih!!???" kaget fifi

" sama ya, nggak ada bedanya"

" ih... Mas ngapain sih ngagetin aku mulu?"

" loh, kan aku cuma nanya sama kamu, bisa masak atau nggak?"

" ya... Logika aja nih ya, setiap anak kost itu pada umunya pasti bisa masak lah mas"

"Oh"

"Ih!!! Sok cool"

"Biarin"

Lalu Afnan mengambil air di dalam kulkas, sedangkan fifi masih sibuk dengan peralatan masaknya. Jujur, Afnan sangat kagum pada fifi,  udah cantik, sholehah, pintar, jago masak lagi.

" Ada yang perlu dibantu?" tanya Afnan memecah keheningan dan juga.... Mungkin  kecanggungan, eh... Bisa jadi hal itu buat keduanya atau salah satu, atau ... Nggak ada

" ih... Sok formal deh. Nggak ada yang perlu dibantu SAMA SEKALI" ujar fifi menekankan dua kata terakhir yang diucapkannya

Tak lama kemudian, fifi pun mengambil bumbu yang ada di rak lemari paling atas, sehingga membuat fifi sedikit berjingkat. Bukan. Bukan karena dia pendek.

Sebenarnya tubuh fifi ideal. Tapi.. Ya lemari nya aja yang ketinggian, malah letak bumbu yang dibutuhkan juga letaknya di rak paling atas.

Fifi pun terus berjingkat juga sesekali melompat agar bisa meraih  bumbu itu. Tapi apa daya emang benar benar ketinggian.

Namun tak lama kemudian, bukannya malah bisa meraih bumbu itu fifi malah terkejut karena ada tangan kekar yang menjangkau bumbu itu dengan mudahnya, refleks fifi pun menoleh ke arah sampingnya, tempat berdirinya si pemilik tangan itu. Dan ternyata...

To be continue

Kalian pasti udah nebak siapa pemilik tangan itu

Eh tapi author punya satu pertanyaan nih readers, apa menurut kalian judul cerita ini terlalu lebay?

Silahkan di jawab di kolom komentar ya readers...
Kalau emang lebay trus maunya diganti sama apa lagi judulnya?

O iya sama satu lagi nih, buat afnan ada yang nitip salam nih ya, katanya mau taarufan.
( Sti Nur Milah)
Hehe kakaknya minta kenalan sama kamu afnan, dan juga nitip salam..
Dan juga buat fifi makanya afnannya jangan dicuekin mulu, jangan ketus2 sama afnan.
Kalau nggak author jodohin aja afnan sama kakaknya ya??
Makanya afnannya dijagain ya fi!!..
Nggak mau kan kehilangan afnan yang bucin ama kulkasnya itu tingkat akut??

O iya readers kalau ada typo tolong kasih tau author aja ya...
Biar author perbaiki

Udah dulu ya readerss....
See you to the next chapter

DEAR DOSEN BUCIN KULKAS [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang