Chapter-- 53

99 11 32
                                    

Heh, kamu ganteng banget dek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heh, kamu ganteng banget dek. Masya Allah, ya masa aku mau oleng ke kamu?!🤧

(Renjun plis pegang aku erat-erat. Ini Jisung mau ngajakin oleng)

***







Sungkyung asik termenung sendirian di depan jendela kamarnya sambil menatap tetes-tetes air hujan. Di tangannya kini secarik kertas masih tergenggam tanpa niat ia abaikan. Sudah terhitung tiga kali gadis itu membaca ulang barisan kalimat di sana, yang sukses membuatnya merasa sangat sedih.

Hai, Sungkyung.

Surat ini aku tujukan padamu hanya sebagai ungkapan terima kasihku.

Aku bersyukur telah dipertemukan dengan gadis baik hati sepertimu, meskipun kita hanya disatukan dalam sebuah lingkar pertemanan.

Terima kasih sudah membuat aku menyukaimu, selamanya rasa itu adalah sebuah kenangan yang manis untukku.

Sungkyung, aku pamit...

Aku sengaja menulis surat bukannya mendatangimu langsung. Selama beberapa hari ini aku hanya melihatmu dari kejauhan untuk melatih perasaanku. Kau sudah memilih Jisung, makanya aku rela pergi saat ini. Karena aku yakin, orang yang dapat melindungi dan menjagamu dengan tepat hanya Park Jisung.

Jangan membaca surat ini dengan hati yang bersedih, karena aku menulisnya dengan tersenyum sambil membayangkan wajah manismu, hehe...

Selamat tinggal, Sungkyung. Jaga diri selalu, makan yang banyak, tidur yang nyenyak, jangan sakit lagi, dan belajar yang rajin.

Jikapun nanti Tuhan mengizinkan kita untuk bertemu lagi, aku harap kita bertemu dengan suasana hati yang baik.

Dari Huang Renjun.

Tanpa sadar satu-dua tetes air mata mengalir dari kedua pipinya. Sungkyung melipat lengannya di atas sisi pembatas jendela yang sengaja ia buka dan menumpukan kepalanya di sana.

Semoga Renjun hidup dengan baik, semoga dia diberi umur yang panjang, bertemu dengan orang baik, dan selalu bahagia.

Hanya doa yang kini bisa Sungkyung panjatkan untuk orang baik yang pernah menolongnya. Sudah lebih dari satu minggu sejak kepergian laki-laki itu, namun surat itu baru sempat Sungkyung baca. Bukannya dia melupakan itu, hanya saja dia tidak sanggup menebak isinya.

"SUNGKYUNG!!"

Ketika suara teriakan menyapa telinganya, Sungkyung langsung menegakkan lehernya. Ia melihat Jisung di bawah sana--tepat di halaman depan rumahnya--tengah melompat-lompat sambil melambaikan tangan. Dia bahkan kehujanan seperti anak-anak, membuat Sungkyung mengulas senyum.

"SUNGKYUNG TURUN, AYO KITA MAIN."

"TUNGGU YA, AKU AKAN TURUN." Sungkyung membuat tanda oke dengan jari tangannya.

Couple Exchange [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang