"Kamu adik barunya Dabin Noona?"Gadis kecil berusia lima tahun itu mengangguk cepat. Senyuman manisnya terukir sangat indah meskipun kedua pipinya terdapat noda tanah.
"Namaku Sungkyung, kamu bisa panggil aku cantik."
"Kamu jelek, aku nggak mau panggil kamu cantik."
Sungkyung mengerucutkan bibirnya hingga beberapa senti, kemudian melemparkan sesuatu kepada anak laki-laki seumuran di depannya.
"Iih... apaan itu--AKH EOMMA CACIIING, ADA CACIIING... HUWAAA!"
"Anak nakal!"
Saat kilasan masa kecilnya yang lucu melintas di kepalanya, Sungkyung terkekeh. Tangannya sibuk kembali membuka lembaran demi lembaran di buku kenangan dan berhenti tepat di foto kedua orangtua kandungnya yang bersebelahan dengan foto pernikahan ayahnya dan eomma Sumin.
"Eomma Hyejin... eomma Sumin, appa Siwan... semoga kalian selalu menjaga satu sama lain di surga sana. Aku selalu merindukan kalian semua."
Kemudian Sungkyung membuka kembali lembaran selanjutnya. Ada foto dia dan Jisung di depan tugu kampus mereka yang diambil dua belas tahun lalu. Di foto itu keduanya nampak tertawa lebar sambil merentangkan kedua tangan.
"Calon suami dokter cantik."
"Calon istri profesor idiot."
Saat itu Jisung menoyor kepala Sungkyung dengan cepat. "Profesor tidak ada yang idiot."
"Ada pengecualian untuk Park Jisung."
"Yakh!!"
"Aku ada janji dengan Yireon, buruan hadap sini terus nyengir!" Teriakan Chenle adalah penengah untuk perdebatan singkat Jisung dan Sungkyung saat itu. Sedangkan Yireon adalah mantan Chenle, dia berpacaran dengan gadis itu sebelum bertemu dengan Minju.
Lembaran selanjutnya adalah foto pernikahan Mark dan Jung Dabin. Sungkyung berada di antara pengantin itu dan mereka memeluk tubuh Sungkyung dengan erat.
Setetes air mata keluar dari mata Sungkyung, ia rindu kakaknya yang ada di Amerika bersama Mark.
"Hidup bahagia selalu, eonni..."
Dalam buku kenangan itu, selanjutnya diisi banyak sekali foto-foto dia dan Jisung. Foto saat mereka makan ice cream berdua, foto Sungkyung yang berpose di depan Jisung yang tengah tertidur pulas setelah mengerjakan laporan, foto-foto mereka saat berlibur ke rumah Mark-Dabin, foto-foto di pernikahan Jaemin dan Ryujin, foto-foto dipernikahan Saeron dan Jihoon, foto pernikahan mereka--ekhem, sebenarnya foto pernikahan massal mereka (Jisung-Sungkyung dan Chenle-Minju), serta foto-foto random lainnya.
Sungkyung memeluk buku kenangan itu lama sambil memejamkan matanya. Kemudian ia menyimpan benda itu di atas meja kerjanya dan mulai beranjak meninggalkan ruangan.
Dia menuruni anak tangga saat mendengar suara nyanyian seseorang.
"Happy birthday Sungkyung... Happy birthday Sungkyung... happy birthday happy birthday, happy birthday.... Sungkyung."
"Selamat ulang tahun, kesayanganku..."
Sungkyung menutup kedua wajahnya saat sudah sampai di depan Jisung.
"Ayo tiup lilin."
Sungkyung memejamkan matanya cukup lama sambil memanjatkan doa sebelum benar-benar meniup lilinnya. Kemudian bertepuk tangan senang.
"Yeay hehe... terima kasih, suamiku."
"Sama-sama, istriku."
Jisung membiarkan Sungkyung mengambil alih kue tart di tangannya untuk dipindahkan ke meja pantry. Kemudian gadis itu menarik lengan Jisung dan membawanya pergi keluar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Exchange [Completed]
FanficKita dua kasih yang terpisah bukan karena usai, tapi karena sadar sudah menemukan kenyamanan yang sesungguhnya. Jika kita dua hal yang bersatu tapi harus berpisah namanya apa? Sulit itu ketika kita merindukan tempat berteduh orang lain... Jung Dabi...